JPO Belum Dimanfaatkan
A
A
A
MEDAN - Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Medan sampai hari ini belum bermanfaat sebagaimana mestinya. Banyak JPO yang berdiri di jalan protokol justru hanya menjadi hiasan jalan.
Meskipun jalan ramai dilintasi kendaraan warga tetap saja enggan menggunakan fasilitas penyeberangan itu. Kondisi ini tentu mengancam keselamatan nyawa mereka. Beberapa warga yang enggan menggunakan JPO memberikan alasan lantaran JPO terlalu tinggi, sehingga melelahkan badan ketika melewatinya. Warga juga meresahkan banyaknya anak jalanan tidur di JPO.
Pantauan KORAN SINDO MEDAN, sejumlah JPO yang kondisi masih baik yaitu Jalan Sisingamangaraja depan Mesjid Raya; JPO Jalan Gatot Subroto dekat Medan Fair Plaza; JPO Jalan Balai Kota depan Kantor Pos Medan; JPO Jalan Guru Patimpus. Sayangnya warga masih banyak memilih menyeberang badan jalan. Padahal, kendaraan yang melintas di kawasan itu cukup padat dan kerap macet.
Salah satu warga yang melintas di Jalan Sisingamangaraja, Suriati, 24, mengaku malas menggunakan JPO lantaran ingin lebih cepat melintas. Selain itu, dia mengakui takut melintas JPO lantaran warga yang melintas juga sedikit. Warga Medan Area ini mengaku pernah melintas di JPO dan melihat anak jalanan di sana tidur. Dia enggan menggunakan JPO untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dia mengatakan, banyak warga yang tidak menggunakan JPO di kawasan itu sehingga dia enggan menggunakan JPO. “Bukan saya saja yang melintas lewat jalan. Banyak juga sebelum kami juga sudah banyak yang melintas melalui badan jalan. Malah lewat JPO yang sunyi,” katanya, Rabu (24/12).
Warga lain bernama Firman, 31, warga Medan Timur megatakan, jika melintas lewat badan jalan lebih cepat sampai. Sementara warga yang melintas di Jalan Gatot Subroto Medan, Azizah, 22, mengakui bersama teman-temannya lebih suka melintas di badan jalan dibandingkan JPO. “Dia tadi lewat badan jalan, tidak ada masalah apa-apa dengan penyeberangan hanya belum terbiasa melintas lewat jembatan penyeberangan,” katanya.
Keengganan pejalan kaki menggunakan JPO juga diakui Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran belum ada aturan yang mengatur tentang warga harus menggunakan JPO.
Irwan Siregar
Meskipun jalan ramai dilintasi kendaraan warga tetap saja enggan menggunakan fasilitas penyeberangan itu. Kondisi ini tentu mengancam keselamatan nyawa mereka. Beberapa warga yang enggan menggunakan JPO memberikan alasan lantaran JPO terlalu tinggi, sehingga melelahkan badan ketika melewatinya. Warga juga meresahkan banyaknya anak jalanan tidur di JPO.
Pantauan KORAN SINDO MEDAN, sejumlah JPO yang kondisi masih baik yaitu Jalan Sisingamangaraja depan Mesjid Raya; JPO Jalan Gatot Subroto dekat Medan Fair Plaza; JPO Jalan Balai Kota depan Kantor Pos Medan; JPO Jalan Guru Patimpus. Sayangnya warga masih banyak memilih menyeberang badan jalan. Padahal, kendaraan yang melintas di kawasan itu cukup padat dan kerap macet.
Salah satu warga yang melintas di Jalan Sisingamangaraja, Suriati, 24, mengaku malas menggunakan JPO lantaran ingin lebih cepat melintas. Selain itu, dia mengakui takut melintas JPO lantaran warga yang melintas juga sedikit. Warga Medan Area ini mengaku pernah melintas di JPO dan melihat anak jalanan di sana tidur. Dia enggan menggunakan JPO untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dia mengatakan, banyak warga yang tidak menggunakan JPO di kawasan itu sehingga dia enggan menggunakan JPO. “Bukan saya saja yang melintas lewat jalan. Banyak juga sebelum kami juga sudah banyak yang melintas melalui badan jalan. Malah lewat JPO yang sunyi,” katanya, Rabu (24/12).
Warga lain bernama Firman, 31, warga Medan Timur megatakan, jika melintas lewat badan jalan lebih cepat sampai. Sementara warga yang melintas di Jalan Gatot Subroto Medan, Azizah, 22, mengakui bersama teman-temannya lebih suka melintas di badan jalan dibandingkan JPO. “Dia tadi lewat badan jalan, tidak ada masalah apa-apa dengan penyeberangan hanya belum terbiasa melintas lewat jembatan penyeberangan,” katanya.
Keengganan pejalan kaki menggunakan JPO juga diakui Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran belum ada aturan yang mengatur tentang warga harus menggunakan JPO.
Irwan Siregar
(ftr)