Proyek GOR Indoor Telan Rp24 Miliar

Kamis, 25 Desember 2014 - 12:56 WIB
Proyek GOR Indoor Telan Rp24 Miliar
Proyek GOR Indoor Telan Rp24 Miliar
A A A
KAJEN - Proyek pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Indoor di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, menelan dana sebesar Rp24 miliar.

Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan Rusli mengungkapkan, lahan yang disiapkan untuk GOR Indoor Kabupaten Pekalongan itu mencapai sekitar 1,8 hektare. “Anggaran untuk pembangunan GOR itu kami perkirakan sekitar Rp24 miliar dan ini masih kami bahas dengan pak menteri. Harapannya bisa ada bantuan dari APBN dan berbagai pihak lainnya. Tapi, tahun depan kami optimistis itu dibangun,” katanya kemarin.

GOR itu nantinya dijadikan sebagai pusat kegiatan pembinaan olahraga dan event-event olahraga. “Selain itu, sebagai mes untuk melakukan karantina atlet muda Kabupaten Pekalongan dan masih bisa dikembangkan lagi,” ujarnya. Bupati Pekalongan Amat Antono menambahkan, tujuan pembangunan GOR itu untuk meningkatkan prestasi Kabupaten Pekalongan di bidang olahraga. Sebab, selama ini prestasi olahraga Kabupaten Pekalongan masih kurang.

“Minimnya fasilitas olahraga itu salah satu penyebab kurangnya prestasi kita. Jadi, harapannya prestasi Kabupaten Pekalongan di bidang olahraga bisa meningkat dengan adanya GOR nanti,” katanya. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi meminta setiap pemkab menyiapkan sarana olahraga hingga tingkat perdesaan. Hal itu untuk mencari bibit atlet di daerah.

“Dalam mempersiapkan atlet tidak hanya dorongan, tetapi juga harus dengan menyiapkan sarana olahraga seperti GOR,” katanya saat mengecek lahan yang bakal dijadikan GOR Indoor. Menurut Imam, sarana dan prasarana olahraga itu harus dibangun di perdesaan. Jadi, ke depan pemkab atau peme-rintah daerah harus mau dan mampu menyediakannya.

“Pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah daerah harus melihat potensi yang ada di setiap daerah itu. Pasti bibit-bibit akan muncul di situ,” ujarnya. Imam mengatakan, pembinaan atlet harus dilakukan sejak dini sehingga tidak hanya menyiapkan atlet menjelang kompetisi.

“Tidak hanya cukup menyiapkan atlet saat menjelang kompetisi atau event saja dan tidak cukup konsentrasi pada training center (TC) atlet juga. Namun, pemberian sara itu juga penting,” katanya.

Prahayuda febrianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4629 seconds (0.1#10.140)