Polisi Tembak Lutut Pelaku Hipnotis di Makassar
Polisi Tembak Lutut Pelaku Hipnotis di Makassar
A
A
A
MAKASSAR - Petugas Unit Krimimal Umum (Krimum) Polda Sulsel, menembak dua kali lutut pelaku hipnotis 132 gram emas di Jalan Alauddin, Andi Syahrir (35). Pelaku merupakan target operasi aparat kepolisian.
"Setelah dilakukan pengembangan, petugas berhasil menangkap satu rekan pelaku yang bernama Rasida Rachman, warga Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Makassar," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi, Rabu (24/12/2014).
Kepada petugas, pelaku mengaku sering melakukan penipuan dengan modus hipnotis. Terakhir, dia beraksi di Jalan Sultan Alauddin Makassar, dengan hasil rampokan emas seberat 132 gram.
"Emas dijual tersangka di dua tempat yang berbeda, yaitu di Jalan Somba Opu Makassar, dan Toko Emas Kota Pare-pare. Dalam beraksi, pelaku menggunakan mobil rental yang pemiliknya diketahui seorang anggota polisi," terangnya.
Sementara itu, Kapolsekta Tamalate Kompol Suaib Madjid mengaku, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan mencocokkan data laporan korban kejatan pelaku, dan pelaku.
"Kita sudah terima laporannya tadi. Akan kita selidiki keterlibatannya nanti," tukas Suaeb Madjid.
"Setelah dilakukan pengembangan, petugas berhasil menangkap satu rekan pelaku yang bernama Rasida Rachman, warga Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Makassar," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi, Rabu (24/12/2014).
Kepada petugas, pelaku mengaku sering melakukan penipuan dengan modus hipnotis. Terakhir, dia beraksi di Jalan Sultan Alauddin Makassar, dengan hasil rampokan emas seberat 132 gram.
"Emas dijual tersangka di dua tempat yang berbeda, yaitu di Jalan Somba Opu Makassar, dan Toko Emas Kota Pare-pare. Dalam beraksi, pelaku menggunakan mobil rental yang pemiliknya diketahui seorang anggota polisi," terangnya.
Sementara itu, Kapolsekta Tamalate Kompol Suaib Madjid mengaku, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan mencocokkan data laporan korban kejatan pelaku, dan pelaku.
"Kita sudah terima laporannya tadi. Akan kita selidiki keterlibatannya nanti," tukas Suaeb Madjid.
(san)
Explore More