Ajang Perkenalan Budaya, Unissula Gelar UIC Fest 2014
A
A
A
SEMARANG - Sebagai tempat atau wadah pengenalan budaya, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang kemarin menggelar Unissula International Cultural Festival 2014 (UIC Fest 2014).
Festival yang digelar atas prakarsa UPT Pengembangan Bahasa Internasional (UPT PBI) dan UPT Kerja Sama Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) itu mengambil tema “Culture in Harmony”. Melalui tema tersebut, diharapkan akan muncul keselarasan dan kerukunan antar budaya dan negara serta akademisi Unissula yang berasal dari berbagai daerah dan negara.
“Melalui kegiatan ini pula masing-masing peserta dapat saling mengenal budaya masing- masing negara. Ada yang dari Kurdistan, Afghanistan, Thailand, dan lain-lain. Selain itu, juga dikenalkan budaya dari Korea, Jepang, China, dan sejumlah kebudayaan negara lain. Kegiatan ini berlangsung pada 23-24 Desember,” papar ketua panitia UIC Fest 2014 Kurniawan Yudhi Nugroho.
Kurniawan, yang juga Kepala UPT Pengambangan Bahasa Internasional Unissula menambahkan, festival tersebut merupakan kedua kalinya digelar di Unissula. Selain ditujukan dapat menjadi tempat pengenalan antarbudaya, melalui kegiatan itu minat mahasiswa untuk mempelajari bahasa dan budaya asing juga turut meningkat.
Melalui kegiatan pengenalan antarbudaya semacam itu, para mahasiswa akan semakin luas wawasannya. “Dengan mengetahui budaya dari negara lain, mahasiswa akan menjadi paham dengan keberagaman budaya yang ada. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri,” ucap Rektor Unissula Anis Malik Thoha.
Sufeeya Musor, 19, salah satu peserta festival dari Thailand, senang dapat mengikuti acara tersebut. Dia beserta enam temannya mengenalkan salah satu budaya di kawasan Thailand selatan yang kental dengan nuansa Melayu.
“Kami dari Thailand selatan. Adayangdari Pattani, dan ada juga yang dari Songkhla. Kami mengenalkan budaya kami yang ternyata memang serumpun dengan Indonesia maupun Malaysia,” kata Sufeeya.
Susilo Himawan
Festival yang digelar atas prakarsa UPT Pengembangan Bahasa Internasional (UPT PBI) dan UPT Kerja Sama Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) itu mengambil tema “Culture in Harmony”. Melalui tema tersebut, diharapkan akan muncul keselarasan dan kerukunan antar budaya dan negara serta akademisi Unissula yang berasal dari berbagai daerah dan negara.
“Melalui kegiatan ini pula masing-masing peserta dapat saling mengenal budaya masing- masing negara. Ada yang dari Kurdistan, Afghanistan, Thailand, dan lain-lain. Selain itu, juga dikenalkan budaya dari Korea, Jepang, China, dan sejumlah kebudayaan negara lain. Kegiatan ini berlangsung pada 23-24 Desember,” papar ketua panitia UIC Fest 2014 Kurniawan Yudhi Nugroho.
Kurniawan, yang juga Kepala UPT Pengambangan Bahasa Internasional Unissula menambahkan, festival tersebut merupakan kedua kalinya digelar di Unissula. Selain ditujukan dapat menjadi tempat pengenalan antarbudaya, melalui kegiatan itu minat mahasiswa untuk mempelajari bahasa dan budaya asing juga turut meningkat.
Melalui kegiatan pengenalan antarbudaya semacam itu, para mahasiswa akan semakin luas wawasannya. “Dengan mengetahui budaya dari negara lain, mahasiswa akan menjadi paham dengan keberagaman budaya yang ada. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri,” ucap Rektor Unissula Anis Malik Thoha.
Sufeeya Musor, 19, salah satu peserta festival dari Thailand, senang dapat mengikuti acara tersebut. Dia beserta enam temannya mengenalkan salah satu budaya di kawasan Thailand selatan yang kental dengan nuansa Melayu.
“Kami dari Thailand selatan. Adayangdari Pattani, dan ada juga yang dari Songkhla. Kami mengenalkan budaya kami yang ternyata memang serumpun dengan Indonesia maupun Malaysia,” kata Sufeeya.
Susilo Himawan
(ftr)