PSIS Tolak Intervensi

Selasa, 23 Desember 2014 - 10:36 WIB
PSIS Tolak Intervensi
PSIS Tolak Intervensi
A A A
SEMARANG - Kasus sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang menjadi pelajaran berharga bagi Mahesa Jenar . Tim Kota Atlas tidak ingin sejarah kelam sepak bola itu terulang pada masa-masa mendatang.

Kini PSIS tidak akan setengahsetengah dalam membentuk tim. Musim depan akan dibentuk skuad yang lebih kuat. “Tidak ada siapa pun yang bisa mengintervensi PSIS. Pengalaman kami, sakitnya tuh di sini,” kata Manajer PSIS Kairul Anwar. Musim lalu PSIS tersingkir di kompetisi Divisi Utama karena didiskualifikasi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI setelah dianggap melakukan sepak bola gajah.

Performa musim lalu PSIS tidak buruk. Sempat labil pada awal-awal kompetisi, setelah menjalan 4-5 pertandingan Ronald Fagundez dkk sudah menemukan ritme permainan. Tren itu terus dijaga sampai lolos ke babak 16 besar dan akhirnya harus tereliminasi dalam babak 8 besar lantaran dituding melakukan pengaturan skor.

Pengaturan skor itu disebut-sebut untuk menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo FC karena dianggap tim yang “kuat” dalam hal nonteknis. “Musim depan kami harus lolos Indonesia Super League (ISL). Ini target keras, bukan target lunak,” tandas pria yang juga pengacara itu.

Untuk merealisasikan target tersebut, tim dengan jersey home biru-biru ini mengontrak beberapa pemain musim lalu karena dinilai sudah memiliki karakter dan pengalaman dalam bertanding. Pemain yang sudah resmi bergabung dan tanda tangan kontrak, di antaranya Hari Nur Yulianto, Welly Siagian, dan Fajar Setya (kiper).

Untuk Edi Anto sudah tanda tangan kontrak di home base PSIS di Jalan Ki Mangunsarkoro Semarang No 8. Adapun, kapten musim lalu Fauzan Fajri Nasrullah hingga sore kemarin belum bisa dikonfirmasi. Manajer Adi Saputro mengatakan bahwa Fauzan belum bisa dihubungi. “Mungkin Senin (22/12) malam datangnya, tetap kami tunggulah. Mudah-mudahan secepatnya tanda tangan,” katanya.

Manajemen kini juga tengah berburu pemain di posisi kiper. Di bawah mistar baru ada satu personil, yakni Fajar Setya. Itu pun hanya kiper ketiga musim lalu. PSIS dituntut mencari pemain utama. Salah satu yang menjadi incaran adalah Ega Risky, kiper muda PSCS Cilacap. Manajemen sudah melakukan pembicaraan serius dengan Ega. Namun, hingga saat ini belum ada rencana penandatanganan kontrak.

Adi menjelaskan, bukan hanya Ega Risky, untuk posisi kiper, karena manajemen juga sudah melakukan komunikasi dengan kiper PS Biak. “Baru sebatas omong-omong untuk penjajakan. Kan harus komunikasi awal dulu,” ujarnya.

Arif Purniawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2187 seconds (0.1#10.140)