Balita Tewas Tertimbun Longsor Dipangkuan Ibunya
A
A
A
SUKABUMI - Dafa, seorang balita berusia delapan bulan asal Kp Cijeruk RT03/07 Desa Sukamekar, Sukaraja, Sukabumi, tewas tertimbun longsor saat dipangkuan ibunya, Ani Nuraeni (18), Senin petang (22/12/2014).
Pasangan ibu dan anak tersebut tertimbun longsoran tanah selama hampir satu jam di dalam kamar. Saat bencana terjadi, Riyan Komaladewa (20) suami korban sedang berada di luar rumah.
Sementara Ani tengah menyusui Dafa di dalam kamarnya. Korban tidak sempat menyelamatkan diri ketika tanah tebing setinggi lima meter yang berada tepat di samping rumahnya, longsor.
Akibatnya, tanah bercampur puing bangunan menimbun tubuh Ani yang tengah terduduk sambil menggendong Dafa.
Keduanya berhasil dievakuasi oleh seorang warga yang tengah memancing ikan di kolam yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dalam kondisi kritis, keduanya dilarikan ke RSUD R Syamsudin. Namun sayang nyawa tidak dapat tertolong. Balita ini tewas diduga akibat tertimpa puing bangunan pada bagian kepalanya.
Asep Syamsudin, seorang saksi mata mengungkapkan saat tiba di lokasi kejadian, dirinya mendapati setengah bagian tubuh Ani telah tertimbun longsoran tanah.
Sementara Dafa masih berada di dalam pangkuan ibunya dengan kondisi yang sangat memperihatinkan karena bagian kepalanya tampak terluka parah.
"Saya berusaha menggali mereka hanya dengan menggunakan sebuah pahat kayu saja, butuh waktu hampir 30 menit untuk menyelamatkan keduanya," kata Asep.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo menegaskan atas kejadian longsor yang telah merenggut nyawa seorang balita ini, pihaknya menyatakan status darurat bencana.
"Sudah ada korban jiwa, terlebih lagi kejadiannya tidak hanya di satu titik wilayah saja. Karena itulah kami segera membuat surat penetapan status darurat bencana," tegas Usman.
Terkait dengan bencana longsor di Kampung Cijeruk, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, personil BPBD telah mengosongkan satu rumah milik Ismet yang berada tepat di pinggiran tebing yang telah longsor mengenai tempat tinggal Riyan dan Ani.
"Longsor itu telah menyisakan retakan tanah di bagian tebing, satu rumah yang berada di pinggirannya terpaksa harus dikosongkan untuk mengantisipasi longsor susulan," ujar Usman.
Pasangan ibu dan anak tersebut tertimbun longsoran tanah selama hampir satu jam di dalam kamar. Saat bencana terjadi, Riyan Komaladewa (20) suami korban sedang berada di luar rumah.
Sementara Ani tengah menyusui Dafa di dalam kamarnya. Korban tidak sempat menyelamatkan diri ketika tanah tebing setinggi lima meter yang berada tepat di samping rumahnya, longsor.
Akibatnya, tanah bercampur puing bangunan menimbun tubuh Ani yang tengah terduduk sambil menggendong Dafa.
Keduanya berhasil dievakuasi oleh seorang warga yang tengah memancing ikan di kolam yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dalam kondisi kritis, keduanya dilarikan ke RSUD R Syamsudin. Namun sayang nyawa tidak dapat tertolong. Balita ini tewas diduga akibat tertimpa puing bangunan pada bagian kepalanya.
Asep Syamsudin, seorang saksi mata mengungkapkan saat tiba di lokasi kejadian, dirinya mendapati setengah bagian tubuh Ani telah tertimbun longsoran tanah.
Sementara Dafa masih berada di dalam pangkuan ibunya dengan kondisi yang sangat memperihatinkan karena bagian kepalanya tampak terluka parah.
"Saya berusaha menggali mereka hanya dengan menggunakan sebuah pahat kayu saja, butuh waktu hampir 30 menit untuk menyelamatkan keduanya," kata Asep.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo menegaskan atas kejadian longsor yang telah merenggut nyawa seorang balita ini, pihaknya menyatakan status darurat bencana.
"Sudah ada korban jiwa, terlebih lagi kejadiannya tidak hanya di satu titik wilayah saja. Karena itulah kami segera membuat surat penetapan status darurat bencana," tegas Usman.
Terkait dengan bencana longsor di Kampung Cijeruk, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, personil BPBD telah mengosongkan satu rumah milik Ismet yang berada tepat di pinggiran tebing yang telah longsor mengenai tempat tinggal Riyan dan Ani.
"Longsor itu telah menyisakan retakan tanah di bagian tebing, satu rumah yang berada di pinggirannya terpaksa harus dikosongkan untuk mengantisipasi longsor susulan," ujar Usman.
(sms)