Frekuensi Ditambah, Perlintasan Liar Ditutup

Sabtu, 20 Desember 2014 - 11:38 WIB
Frekuensi Ditambah, Perlintasan Liar Ditutup
Frekuensi Ditambah, Perlintasan Liar Ditutup
A A A
TEGAL - Frekuensi perjalanan kereta Api (KA) Kamandaka jurusan Purwokerto-Semarang ditambah menjadi tiga kali sehari mulai kemarin untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.

PT KAI meminta pemerintah daerah menutup perlintasan liar yang banyak terdapat di jalur Prupuk-Tegal untuk keamanan perjalanan kereta. Manajer Humas PT KAI Daop IV Suprapto mengatakan, sejak kemarin hingga Rabu (31/12), KA Kamandaka melayani tiga kali perjalanan setiap hari dari semula satu kali perjalanan.

Kereta yang dalam perjalanannya berhenti di Stasiun Tegal ini akan berangkat sebanyak tiga kali, baik dari Semarang maupun Purwokerto. Dari Semarang kereta akan berangkat pukul 05.00 WIB, 11.10 WIB, dan 17.00 WIB. Sementara dari Purwokerto, kereta akan berangkat pukul 05.00 WIB, 11.00 WIB, dan 17.50 WIB.

Ketiga pemberangkatan KA Kamandaka rute Semarang Tawang-Purwokerti PP ini akan berhenti di stasiun-stasiun Semarang Poncol, Weleri, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Slawi, dan Bumiayu. “Dengan penambahan ini maka dalam sehari ada enam perjalanan PP. Kapasitas daya angkut adalah 636 penumpang setiap rangkaian kereta api,” ujar Suprapto.

Manajer Humas PT KAI Daop V Surono mengatakan penambahan frekuensi perjalanan KA Kamandaka karena tingginya okupansi. Animo masyarakat yang berangkat dari Purwokerto setiap pemberangkatan KA Kamandaka selalu tinggi. “Okupansi rata-rata KA Kamandaka mencapai 105% setiap hari. Bahkan pada hari-hari tertentu, seperti Sabtu, Minggu, dan Senin bisa mencapai lebih dari 140%,” ungkapnya.

Tingginya tingkat okupansi yang melebihi 100% tersebut disebabkan banyaknya penumpang yang turun dan naik secara dinamis di stasiun antara, seperti Slawi, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan. “Walaupun okupansi tinggi, semua penumpang dipastikan dapat tempat duduk,” ucapnya.

Surono menambahkan, penambahan frekuensi tersebut dipastikan akan membuat jalur kereta lintas Prupuk-Tegal akan semakin sering dilintasi kereta. Jika biasanya hanya ada delapan kereta yang melintas, mulai kemarin ada 12 kereta yang melintas setiap harinya. “Ada 12 kereta itu terdiri dari 6 kereta BBM dan 6 kereta Kamandaka,” ungkapnya.

Untuk itu, Surono berharap pemerintah daerah setempat segera menutup banyaknya perlintasan liar yang ada di jalur kereta Prupuk-Tegal untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan. Jumlah perlintasan liar yang tersebar di jalur sepanjang 40 km itu mencapai 33 perlintasan.

Selain perlintasan liar, terdapat juga 45 perlintasan resmi yang tidak dijaga. “Keberadaan perlintasan liar ini menjadi kendala. Selain karena membahayakan masyarakat, juga membuat perjalanan kereta jadi tak maksimal,” ucap Surono.

Menurut Surono, penutupan perlintasan-perlintasan liar tersebut sesuai amanat Pasal 94 UU 23/2007 tentang Perkeretaapian menjadi kewenangan pemerintah atau pemerintah daerah.

“Dalam pasal ini ditegaskan, penutupan perlintasan sebidang tidak berizin (liar) dilakukan oleh pemerintah atau pemerintah daerah,” katanya.

Farid Firdaus
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5717 seconds (0.1#10.140)