Pelajar SD Wajib Makan Telur dan Minum Susu
A
A
A
PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta mewajibkan pelajar sekolah dasar (SD) makan satu telur dan segelas susu sekali dalam seminggu.
Kebijakan ini mulai ditetapkan Rabu (17/12) lalu. Dalam kesempatan itu pun para pelajar SD se- Purwakarta serentak mengonsumsi telur dan susu yang disediakan pemkab. Program ini akan terus berlanjut dan dipatenkan dengan tujuan untuk meningkatkan gizi anak.
Bahkan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menganggarkan Rp12 miliar dari APBD kabupaten guna mensubsidi program tersebut selama setahun. “Program ini sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi anak. Nanti akan terlihat bagaimana fisik anak setelah mengonsumsi makanan bergizi.
Karena saya meyakini anak- anak usia produktif ini jarang menkonsmsi makanan bergizi. Tidak semua orang tua mereka sadar akan gizi. Untuk itu saat ini pemerintah daerah Purwakarta berperan lasung,”ungkap Dedi saat meninjau realisasi program tersebut di SD Negeri 5 Nagri Kaler, Purwakarta.
Pantauan KORAN SINDO di SD Negeri 5 Nagri Kaler, Purwakarta, Dedi Mulyadi menemukan beberapa orang anak yang ku rang menyukai makan telur. Bah kan, ada juga yang tidak menyukai minum susu. Berangkat dari persoalan tersebut, Dedi juga berencana akan menyiapkan dokter yang menjadi konsultan gizi untuk memantau dan membantu anak-anak yang tingkat pertumbuhannya rendah. “Selain itu mewajibkan guru agar bisa merayu anak didik mereka agar menyukai dan dapat mengonsumsi telur dan susu yang harus dikonsumsi oleh siswa usia produktif setiap satu minggu sekali,”tutur dia.
Dedi menambahkan, kedepan pihaknya akan membuat terobosan baru. Dimana khusus untuk pelajar usia SD yang ada di pedesaan diwajibkan makan telur ayam kampung dan minum susu kambing etawa yang mereka memproduksi secara mandiri. “Caranya kami arahkan mereka untuk memelihara ayam kampung dan kambing etawa. Tahap pertama untuk merealisasikannya akan disubsidi dahulu oleh Pemkab Purwakarta,”pungkas Dedi.
Salah seorang orang tua murid Hani, 35, yang hadir pada kesempatan tersebut menyambut baik program minum susu dan makan satu butir telur ini. Menurutnya terobosan tersebut sangat baik dalam meningkatkan gizi anak- anak. Terlebih, anak-anak saat ini menurutnya, cenderung banyak mengonsumsi jajanan yang kurang sehat.
Didin Jalaludin
Kebijakan ini mulai ditetapkan Rabu (17/12) lalu. Dalam kesempatan itu pun para pelajar SD se- Purwakarta serentak mengonsumsi telur dan susu yang disediakan pemkab. Program ini akan terus berlanjut dan dipatenkan dengan tujuan untuk meningkatkan gizi anak.
Bahkan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menganggarkan Rp12 miliar dari APBD kabupaten guna mensubsidi program tersebut selama setahun. “Program ini sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi anak. Nanti akan terlihat bagaimana fisik anak setelah mengonsumsi makanan bergizi.
Karena saya meyakini anak- anak usia produktif ini jarang menkonsmsi makanan bergizi. Tidak semua orang tua mereka sadar akan gizi. Untuk itu saat ini pemerintah daerah Purwakarta berperan lasung,”ungkap Dedi saat meninjau realisasi program tersebut di SD Negeri 5 Nagri Kaler, Purwakarta.
Pantauan KORAN SINDO di SD Negeri 5 Nagri Kaler, Purwakarta, Dedi Mulyadi menemukan beberapa orang anak yang ku rang menyukai makan telur. Bah kan, ada juga yang tidak menyukai minum susu. Berangkat dari persoalan tersebut, Dedi juga berencana akan menyiapkan dokter yang menjadi konsultan gizi untuk memantau dan membantu anak-anak yang tingkat pertumbuhannya rendah. “Selain itu mewajibkan guru agar bisa merayu anak didik mereka agar menyukai dan dapat mengonsumsi telur dan susu yang harus dikonsumsi oleh siswa usia produktif setiap satu minggu sekali,”tutur dia.
Dedi menambahkan, kedepan pihaknya akan membuat terobosan baru. Dimana khusus untuk pelajar usia SD yang ada di pedesaan diwajibkan makan telur ayam kampung dan minum susu kambing etawa yang mereka memproduksi secara mandiri. “Caranya kami arahkan mereka untuk memelihara ayam kampung dan kambing etawa. Tahap pertama untuk merealisasikannya akan disubsidi dahulu oleh Pemkab Purwakarta,”pungkas Dedi.
Salah seorang orang tua murid Hani, 35, yang hadir pada kesempatan tersebut menyambut baik program minum susu dan makan satu butir telur ini. Menurutnya terobosan tersebut sangat baik dalam meningkatkan gizi anak- anak. Terlebih, anak-anak saat ini menurutnya, cenderung banyak mengonsumsi jajanan yang kurang sehat.
Didin Jalaludin
(ftr)