Mau Berbagi Meskipun Serba Terbatas

Sabtu, 20 Desember 2014 - 11:22 WIB
Mau Berbagi Meskipun Serba Terbatas
Mau Berbagi Meskipun Serba Terbatas
A A A
MAJALENGKA - Meski dengan keterbatasan, namun hal itu tidak membuat siswa dan siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Majalengka tinggal diam ketika melihat bencana longsor yang menewaskan ratusan warga di Banjar negara, Provinsi Jawa Tengah.

Para siswa merasa terenyuh ketika mendengarkan penjelasan dari gurunya, terkait bencana alam yang hingga saat ini pencarian mayatnya masih berlangsung. Dengan spontanitas, mereka mengambil uang dalam sakunya lalu diberikan kepada para guru untuk minta diberikan kepada korban bencana.

Kepala Sekolah SLB YPLB Kabupaten Majalengka Sri Aminah mengatakan, awal mula penggalangan dana ini ketika para guru memberikan penjelasan dengan detail kepada siswanya, terkait korban meninggal dunia yang di perkirakan mencapai ratusan orang akibat terkubur longsoran tanah. Saat ini keluarga yang masih hidup membutuhkan sandang dan pangan berupa pakaian dan tempat tinggal, karena harta mereka habis terkubur tanah.

Bahkan mereka saat ini tidak punya makanan, sehingga diperlukan kepedulian dari sesama. “Ketika mendengar penjelasan itu, para siswa merasa tergugah dan tersentuh, sehingga secara spontan mereka mengeluarkan uang bekalnya untuk membantu korban bencana alam,” katanya sambil menirukan apa yang disampaikan kepada muridnya.

Menurut dia, siswa di sekolah tersebut saat ini hanya berjumlah 44 orang. Di setiap kelas itu diberikan materi tentang peristiwa nahas akibat bencana alam yang terjadi di Banjarnegara. “Kami sebelumnya tidak menyangka ada reaksi spontan dari siswa kami. Karena kami harus menerangkannya secara sederhana agar dapat dimengerti. Ternyata dari keterangan itu mereka memiliki rasa simpati yang lebih meski memiliki keterbatasan,” ujarnya.

Dia menuturkan, siswa yang merogoh sakunya dan memasukan uangnya ke dalam kotak amal berupa kardus lalu dikelilingkan gurunya kepada masing-masing muridnya. “Di antara mereka ada yang menyumbang Rp2.000, ada juga yang menyumbang Rp1.000 dan Rp5.000. Tapi yang terpenting di dalam mereka terbentuk kepedulian sosial dari diri masing-masing,” ujar Sri.

Selain kepada siswa dan murid, pihak sekolah juga meng galang kepedulian dari orang tua mereka hingga akhirnya terkumpul dana sebesar Rp 5.000.000. Sebab, lanjut dia, ada di antara orang tua yang menyumbang ratusan ribu hingga Rp1.000.000. “Orang tua siswa begitu diimbau langsung merespons dengan baik, mereka menyumbang cukup besar,” ucapnya.

Dia menambahkan, sebenarnya penggalangan dana itu tidak sengaja. Tapi kebetulan momentum itu saat pembagian buku raport, karena waktunya menjelang libur semester pertama dan pengambilan raport dilakukan oleh orang tua masing-masing. Namun, dia berharap dengan adanya peng galangan dana yang dilakukan di sekolahnya, sebagai upaya membentuk kepedulian sosial dan kesetiakawanan bagi anak didiknya.

“Mudah-mudahan hal ini bisa berdampak positif bagi warga lainnya, terutama bagi kita yang normal dan memiliki kelebihan harta untuk saling berbagi bagi warga korban bencana alam,” harapnya.

Ade Nurjanah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6930 seconds (0.1#10.140)