Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Ditambah Dua Hari
A
A
A
BANJARNEGARA - Proses pencarian korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara diperpanjang dua hari hingga Minggu 21 Desember 2014.
Keputusan ini diambil setelah dilakukan pertemuan antara perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, TNI, SAR, dan masyarakat korban longsor.
“Sedianya masyarakat sudah ikhlas, dan menerima hasil kerja tim evakuasi sampai hari ini (kemarin). Namun dengan berbagai pertimbangan, pencarian dilakukan lebih dari 7 hari, yakni sampai Minggu itu,” ujar Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno.
Dia berharap, kondisi cuaca mendukung, sehingga perpanjangan waktu pencarian tersebut membuahkan hasil maksimal. Hadi sendiri belum bisa memastikan, berapa warga Jemblung yang masih tertimbun longsor tersebut.
“Ada data yang harus kami verifikasi lagi dengan masyarakat. Semoga lekas selesai,” katanya.
Evakuasi kemarin juga tidak maksimal, karena hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 WIB. Keseluruhan, korban tewas yang ditemukan hingga Jumat (19/12/2014) sebanyak 93 orang.
Pencarian jenazah korban difokuskan pada tiga titik. Sebab pada tiga titik tersebut disinyalir banyak terdapat korban yang belum ditemukan.
Komandan Kodim 0704/Banjarnegara Letkol Inf Edi Rohmatullah mengatakan, tiga titik tersebut yakni sektor satu di bawah rumah milik Khotimah, sektor dua di sekitar tikungan jalan, dan sektor tiga di sekitar aliran sungai.
"Sebab pada titik-titik itu banyak ditemukan jenazah. Ada pula yang terbawa aliran sungai hingga ke hilir," timpalnya.
Pada pencarian ini, pihaknya akan memaksimalkan alat berat yang ada. Setidaknya, lanjut dia, ada 20 alat berat yang ada di lokasi kejadian.
Kepala Basarnas Jateng, Agus Haryono mengatakan, ke-7 korban yang ditemukan kemarin merata di sektor satu maupun sektor dua.
"Tadi hampir merata ya, ada yang di sektor bawah maupun sektor atas. Pencarian sejak pukul 12.00 WIB kami hentikan sebab cuaca tidak memungkinkan, karena masih hujan terus," timpal Agus.
Keputusan ini diambil setelah dilakukan pertemuan antara perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, TNI, SAR, dan masyarakat korban longsor.
“Sedianya masyarakat sudah ikhlas, dan menerima hasil kerja tim evakuasi sampai hari ini (kemarin). Namun dengan berbagai pertimbangan, pencarian dilakukan lebih dari 7 hari, yakni sampai Minggu itu,” ujar Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno.
Dia berharap, kondisi cuaca mendukung, sehingga perpanjangan waktu pencarian tersebut membuahkan hasil maksimal. Hadi sendiri belum bisa memastikan, berapa warga Jemblung yang masih tertimbun longsor tersebut.
“Ada data yang harus kami verifikasi lagi dengan masyarakat. Semoga lekas selesai,” katanya.
Evakuasi kemarin juga tidak maksimal, karena hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 WIB. Keseluruhan, korban tewas yang ditemukan hingga Jumat (19/12/2014) sebanyak 93 orang.
Pencarian jenazah korban difokuskan pada tiga titik. Sebab pada tiga titik tersebut disinyalir banyak terdapat korban yang belum ditemukan.
Komandan Kodim 0704/Banjarnegara Letkol Inf Edi Rohmatullah mengatakan, tiga titik tersebut yakni sektor satu di bawah rumah milik Khotimah, sektor dua di sekitar tikungan jalan, dan sektor tiga di sekitar aliran sungai.
"Sebab pada titik-titik itu banyak ditemukan jenazah. Ada pula yang terbawa aliran sungai hingga ke hilir," timpalnya.
Pada pencarian ini, pihaknya akan memaksimalkan alat berat yang ada. Setidaknya, lanjut dia, ada 20 alat berat yang ada di lokasi kejadian.
Kepala Basarnas Jateng, Agus Haryono mengatakan, ke-7 korban yang ditemukan kemarin merata di sektor satu maupun sektor dua.
"Tadi hampir merata ya, ada yang di sektor bawah maupun sektor atas. Pencarian sejak pukul 12.00 WIB kami hentikan sebab cuaca tidak memungkinkan, karena masih hujan terus," timpal Agus.
(sms)