Kaget Jadi Presenter Berita

Jum'at, 19 Desember 2014 - 14:07 WIB
Kaget Jadi Presenter...
Kaget Jadi Presenter Berita
A A A
Setelah lulus dari Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Katolik Klaten, Noor Andri Handayani tak pernah membayangkan akan menjadi presenter televisi lokal di Semarang.

Setelah menjalani proses dengan gantiganti tugas pekerjaan, gadis Klaten yang tinggal di Ngesrep, Banyumanik ini akhirnya dipercaya menjadi presenter program berita berbahasa Jawa kromo halus. Awalnya pada 2010, Andri, nama panggilannya, mendaftar bekerja sebagai tenaga administrasi di sebuah televisi lokal di Semarang.

Sebelumnya, selama setahun setelah lulus pada 2009, Andri sempat bekerja di hotel di Jakarta. Dari sekadar coba-coba mendaftar, ternyata diterima. Di televisi lokal itu Andri berganti-ganti pekerjaan. Dari mulai bagian administrasi, digeser ke pengadaan barang, tata rias, hingga akhirnya menjadi presenter. “Ini di luar dugaan,” ujar dara kelahiran 3 Februari 1991 ini.

Penunjukan Andri sebagai presenter berawal ketika perusahaannya akan membuat program berita berbahasa Jawa yang pertama di Jawa Tengah bernama Sugeng Enjang. Jam tayangnya pukul 07.30-08.00 WIB. Tak diduga, pimpinan perusahaan ternyata meminta Andri untuk menjadi presenternya. Dia disuruh untuk berlatih selama 2 minggu. “Semula bingung, tapi karena perintah bos, saya harus menjalankannya,” ucapnya.

Beruntung, putri sulung dari Temu dan Apriyani ini memiliki sedikit modal untuk berbahasa Jawa. Di daerah kelahirannya, Klaten, masih kental penggunaan bahasa Jawa di kalangan masyarakat sehingga memudahkan Andri belajar. Di rumahnya sejak kecil, dia terbiasa berbicara bahasa Jawa kromo halus kepada orang tua, sebagai penghormatan dan menggunakan bahasa Jawa ngoko untuk teman sebaya.

Meski sudah belajar, Andri cukup kesulitan saat pertama kali membawakan berita berbahasa Jawa di televisi. Sempat ditegur atasan karena salah dan diminta belajar lagi agar semakin lancar. “Saya gugup karena memang susah mengucapkan huruf vokal A, I, U, E, O, karena kadang beda pengucapannya dengan bahasa Indonesia,” ungkap anak pertama dari 3 bersaudara ini.

Setelah terus belajar, di antaranya baca-baca lagi teks berita yang pernah ditayangkan dan membaca buku berbahasa Jawa, Andri akhirnya lancar berbahasa Jawa. Dia kini menjadi satu-satu presenter tetap di perusahaan. “Kalau tidak seperti itu, susah banget, sekarang sudah lebih lancar,” ujarnya.

Ke depan, gadis yang mempunyai hobi wisata alam mendaki puncak gunung ini ingin melanjutkan kuliah untuk mendukung kariernya. Tahun depan harapannya impian tersebut sudah bisa terwujud.

M Abduh
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)