Dua Desa Diterjang Banjir Bandang
A
A
A
SERGAI - Dua desa di Serdangbedagai (Sergai) diterjang banjir bandang pada Rabu (17/12) dini hari yakni di Dusun II, Desa Rubun Dunia, Kecamatan Kotarih dan Desa Perbahingan.
Setidaknya, dari 40 kepala keluarga (KK) yang berdomisili di Dusun II, Desa Rubun Dunia terpaksa mengungsi. Sementara tiga rumah di antaranya dilaporkan rusak berat akibat disapu banjir bandang yang berlumpur dan diikuti sejumlah batang pohon besar. Kepala Desa (Kades) Rubun Dunia, Nelson Girsang, mengungkapkan, sebuah unit jembatan semi permanen berukuran 2x14 m yang berada persis di tengah Dusun II itu ikut rubuh.
Alhasil, saat ini warga setempat kehilangan akses penghubung dari dua sisi sungai. “Banjir bandang itu terjadi setelah Sungai Bah Huti yang membelah kawasan itu secara tiba-tiba meluap sampai melewati jembatan,” katanya. Sehari sebelum banjir bandang menerjang, kata Nelson, hujan deras mengguyur sepanjang siang hingga sore hari. Bahkan, hujan deras itu berlanjut dini hari.
“Sebab, setahu saya Sungai Bah Huti pernah ada kejadian buruk akan bandang tahuntahun sebelumnya. Jadinya, iklim yang ekstrem itu tak terlalu dicemaskan,”kata dia. Hingga akhirnya warga dusun ini tersentak karena secara mendadak di pagi buta itu Sungai Bah Huti meluap. Bahkan, sampai membuat bandang.
Beruntungnya, dari pendataan Nelson Girsang dan perangkatnya, tak satu pun warga yang menjadi korban jiwa. Hanya saja, tiga unit sepeda motor milik warga dilaporkan ikut hanyut. “Tidak ada korban jiwa, cidera juga tidak. Tapi tiga motor hanyut, namun hanya dua motor berhasil ditemukan,” katanya.
Sementara untuk tiga KK yangrumahnya rusak, pihaknya sementara ini mengungsikan ke tetangga. Sementara itu, Camat Kotarih, Jarmen Sijabat, menginformasikan, luapan air juga terjadi di Sungai Bah Banai. Akibatnya, jembatan gantung dengan lebar 1,5 meter dan panjang 60 meter yang menghubungi Desa Perbahingan dan Desa Kari, putus total.
Namun, luapanSungaiBah Banai tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Polres Sergai bergerak ke lokasi berbatasan dengan Kabupaten Simalungun itu untuk pengecekan, dan aksi tanggap darurat.
Untuk penanganan sementara, perangkat desa bersama muspika menggerakkan aksi gotong royong.
Erdian Wirajaya
Setidaknya, dari 40 kepala keluarga (KK) yang berdomisili di Dusun II, Desa Rubun Dunia terpaksa mengungsi. Sementara tiga rumah di antaranya dilaporkan rusak berat akibat disapu banjir bandang yang berlumpur dan diikuti sejumlah batang pohon besar. Kepala Desa (Kades) Rubun Dunia, Nelson Girsang, mengungkapkan, sebuah unit jembatan semi permanen berukuran 2x14 m yang berada persis di tengah Dusun II itu ikut rubuh.
Alhasil, saat ini warga setempat kehilangan akses penghubung dari dua sisi sungai. “Banjir bandang itu terjadi setelah Sungai Bah Huti yang membelah kawasan itu secara tiba-tiba meluap sampai melewati jembatan,” katanya. Sehari sebelum banjir bandang menerjang, kata Nelson, hujan deras mengguyur sepanjang siang hingga sore hari. Bahkan, hujan deras itu berlanjut dini hari.
“Sebab, setahu saya Sungai Bah Huti pernah ada kejadian buruk akan bandang tahuntahun sebelumnya. Jadinya, iklim yang ekstrem itu tak terlalu dicemaskan,”kata dia. Hingga akhirnya warga dusun ini tersentak karena secara mendadak di pagi buta itu Sungai Bah Huti meluap. Bahkan, sampai membuat bandang.
Beruntungnya, dari pendataan Nelson Girsang dan perangkatnya, tak satu pun warga yang menjadi korban jiwa. Hanya saja, tiga unit sepeda motor milik warga dilaporkan ikut hanyut. “Tidak ada korban jiwa, cidera juga tidak. Tapi tiga motor hanyut, namun hanya dua motor berhasil ditemukan,” katanya.
Sementara untuk tiga KK yangrumahnya rusak, pihaknya sementara ini mengungsikan ke tetangga. Sementara itu, Camat Kotarih, Jarmen Sijabat, menginformasikan, luapan air juga terjadi di Sungai Bah Banai. Akibatnya, jembatan gantung dengan lebar 1,5 meter dan panjang 60 meter yang menghubungi Desa Perbahingan dan Desa Kari, putus total.
Namun, luapanSungaiBah Banai tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Polres Sergai bergerak ke lokasi berbatasan dengan Kabupaten Simalungun itu untuk pengecekan, dan aksi tanggap darurat.
Untuk penanganan sementara, perangkat desa bersama muspika menggerakkan aksi gotong royong.
Erdian Wirajaya
(ftr)