Kandungan Gizinya Tinggi, Abon Salmon Diburu Konsumen
A
A
A
YOGYAKARTA - Berbagai bahan olahan ikan makin menjadi geliat bisnis yang prospek di waktu mendatang, seperti yang dialami Nurul Indah Khasanah, owner Khansa Snack and Food yang menjual berbagai produk olahan ikan, salah satu produk yang kini diminati konsumen adalah abon salmon.
Toko snack and food yang terletak di Jalan Kaliurang KM 7 Yogyakarta ini adalah bisnis keluarga yang dirintis Nurul sejak 2007. Berawal dari ide membuat menu makanan dengan resep cita rasa keluarga, akhirnya ibu dua anak ini memutuskan untuk berbisnis olahan makanan kering yang tahan lama dan mudah dibawa ke mana pun.
Produk olahan ikan dipilih karena Nurul memiliki supplier ikan yang telah bekerja sama lama dengannya. “Sebelumnya saya mencoba lebih dahulu membuat abon tuna, nugget, otak-otak, dan bakso. Di tahun 2013 ini saya mengeluarkan produk baru, yaitu abon salmon.”
“Ide membuat olahan abon salmon berawal dari ketidakse - ngajaan karena waktu itu supplier ikan saya menawari saya membeli ikan salmon dalam jum lah besar karena sedang pa nen salmon. Sejak saat itu, me nga pa tidak saya coba membuat abon salmon,” ucapnya, kemarin.
Pilihan menggunakan abon salmon karena selama ini belum banyak yang menjual abon dengan bahan dasar ikan salmon. Mayoritas penjual menjual abon sapi atau abon ikan tuna. Sejak abon salmon di-launching pada konsumen, beberapa konsumen sempat pesimis dapat mengonsumsi abon ini atau tidak karena ikan salmon terkenal dengan harganya yang cukup mahal.
Untuk mengurangi keresahan konsumen, Nurul membuat abon salmon dalam dua kemasan, kemasan besar dan kemasan kecil. Bagi konsumen segmen menengah ke bawah tetap dapat menikmati abon salmon dan tidak perlu takut dengan harganya yang mahal.
Untuk satu buah abon salmon besar dijual dengan harga Rp25.000 sedangkan abon salmon kecil Rp13.000. Untuk konsumen menengah atas banyak memburu abon salmon ukuran besar. Abon salmon banyak diminati masyarakat karena mengandung beta karotin, omega 3, omega 6, dan nutrisi yang baik bagi otak. Olahan makanan ini sangat cocok dikonsumsi anakanak dan ibu hamil.
“Proses membuat abon salmon tidak sulit. Pertama, ikan sal mon dikukus kemudian dilakukan proses pencabikan, di beri bumbu, dan terakhir digoreng hingga kering. Proses pem b uatan abon salmon membutuhkan waktu tiga jam. Dalam waktu satu hari, produksi 50 kilo salmon,” paparnya.
Tri Kirana salah satu pelanggan Khans Snack and Food mengaku kerap memesan abon salmon karena kandungan gizi pada ikan ini yang baik dikonsumsi keluarga. Selain itu, harga yang ditawarkan cukup relatif.
“Sebelumnya saya pikir abon salmon pasti mahal karena membeli ikan salmon mentahnya saja di supermarket mahal. Ternyata ada kemasan kecilnya yang cukup terjangkau,” tandasnya.
Windy Anggraina
Toko snack and food yang terletak di Jalan Kaliurang KM 7 Yogyakarta ini adalah bisnis keluarga yang dirintis Nurul sejak 2007. Berawal dari ide membuat menu makanan dengan resep cita rasa keluarga, akhirnya ibu dua anak ini memutuskan untuk berbisnis olahan makanan kering yang tahan lama dan mudah dibawa ke mana pun.
Produk olahan ikan dipilih karena Nurul memiliki supplier ikan yang telah bekerja sama lama dengannya. “Sebelumnya saya mencoba lebih dahulu membuat abon tuna, nugget, otak-otak, dan bakso. Di tahun 2013 ini saya mengeluarkan produk baru, yaitu abon salmon.”
“Ide membuat olahan abon salmon berawal dari ketidakse - ngajaan karena waktu itu supplier ikan saya menawari saya membeli ikan salmon dalam jum lah besar karena sedang pa nen salmon. Sejak saat itu, me nga pa tidak saya coba membuat abon salmon,” ucapnya, kemarin.
Pilihan menggunakan abon salmon karena selama ini belum banyak yang menjual abon dengan bahan dasar ikan salmon. Mayoritas penjual menjual abon sapi atau abon ikan tuna. Sejak abon salmon di-launching pada konsumen, beberapa konsumen sempat pesimis dapat mengonsumsi abon ini atau tidak karena ikan salmon terkenal dengan harganya yang cukup mahal.
Untuk mengurangi keresahan konsumen, Nurul membuat abon salmon dalam dua kemasan, kemasan besar dan kemasan kecil. Bagi konsumen segmen menengah ke bawah tetap dapat menikmati abon salmon dan tidak perlu takut dengan harganya yang mahal.
Untuk satu buah abon salmon besar dijual dengan harga Rp25.000 sedangkan abon salmon kecil Rp13.000. Untuk konsumen menengah atas banyak memburu abon salmon ukuran besar. Abon salmon banyak diminati masyarakat karena mengandung beta karotin, omega 3, omega 6, dan nutrisi yang baik bagi otak. Olahan makanan ini sangat cocok dikonsumsi anakanak dan ibu hamil.
“Proses membuat abon salmon tidak sulit. Pertama, ikan sal mon dikukus kemudian dilakukan proses pencabikan, di beri bumbu, dan terakhir digoreng hingga kering. Proses pem b uatan abon salmon membutuhkan waktu tiga jam. Dalam waktu satu hari, produksi 50 kilo salmon,” paparnya.
Tri Kirana salah satu pelanggan Khans Snack and Food mengaku kerap memesan abon salmon karena kandungan gizi pada ikan ini yang baik dikonsumsi keluarga. Selain itu, harga yang ditawarkan cukup relatif.
“Sebelumnya saya pikir abon salmon pasti mahal karena membeli ikan salmon mentahnya saja di supermarket mahal. Ternyata ada kemasan kecilnya yang cukup terjangkau,” tandasnya.
Windy Anggraina
(ftr)