Gagas Pembangunan Sentra Batu Akik
A
A
A
PALEMBANG - Maraknya penjualan batu akik di Palembang menarik perhatian Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo.
Bahkan untuk memfasilitasi para pedagang, Harnojoyo menggagas sentra perdagangan batu akik. Tanpa pengawalan ketat, Harnojoyo yang hanya didampingi beberapa staf mendatangi kawasan penjualan batu akik di Pasar Cinde Palembang dan sekitar Jalan Karet kemarin siang. Kedatangan Harnojoyo tersebut membuat sejumlah pedagang maupun masyarakat yang sedang bertransaksiter kejut.
Harnojoyo mengatakan, dirinya sengaja datang keseputaran Cinde ini, untuk melihat langsung seperti apa geliat dari aktifitas jual beli batu akik di kota Palembang. Harno mengungkapkan, dirinya sempat kaget mendengar omzet pen jualan pedagang batu akik yang men capai jutaan rupiah per hari.
“Setelah saya tanya satu per satu pedagang disini, omzet rata-rata para pedagang disini mencapai sekitar Rp5-10 juta per hari,” tuturnya. Dengan geliat seperti ini, Pemkot Palembang berencana akan mengakomodir seluruh pedagang, dengan menyediakan tempat yang lebih layak lagi. Pasalnya kondisi saat ini pedagang memenuhi trotoar bahkan meluber hingga kebadan jalan.
Untuk itulah, secepatnya Pemkot Palembang akan mencari solusi tempat yang lebih layak bagi pedagang, perajin, dan pencinta batu akik agar lebih nyaman dalam ber transak si. “Akan kita sediakan sentra batuakikPalembang. Selainda pat menjadi tambahan bagi PAD kota Palembang, adanya sentra batu akik ini juga dapat mengembangkan sektor pa riw isata yang ada di kota Pa lembang,” urainya.
Sementara itu, Rustam, 51, pedagang batu akik di kawasan Cinde mengatakan, keda tangan Plt Wali Kota Palembang diha rapkan dapat memerhatikan dengan baik para pedagang batu akik ini. “Kalau kami berharap ada tempat khusus berjualan batu akik,” bebernya. Adapun keberdaan penjual dan perajin batu akik ini, sangat dicari oleh wisatawan-wisatawan yang berkunjung kekawasan Cinde ini.
Apalagisaat ini, sering diad akan event-event besar dikota Palembang. “Kondisi lokasi dagangan saat ini tidak dimungkinkan lagi untuk menjadi objek wisata bagi para pecninta batu akik yang berasal dari luar kota Palembang.
Dengan adanya kawasan terpadu cinderamata, saya yakin para pencinta batu akik dari dalam kota dan luar kota Palembang,” bebernya.
Sierra Syailendra
Bahkan untuk memfasilitasi para pedagang, Harnojoyo menggagas sentra perdagangan batu akik. Tanpa pengawalan ketat, Harnojoyo yang hanya didampingi beberapa staf mendatangi kawasan penjualan batu akik di Pasar Cinde Palembang dan sekitar Jalan Karet kemarin siang. Kedatangan Harnojoyo tersebut membuat sejumlah pedagang maupun masyarakat yang sedang bertransaksiter kejut.
Harnojoyo mengatakan, dirinya sengaja datang keseputaran Cinde ini, untuk melihat langsung seperti apa geliat dari aktifitas jual beli batu akik di kota Palembang. Harno mengungkapkan, dirinya sempat kaget mendengar omzet pen jualan pedagang batu akik yang men capai jutaan rupiah per hari.
“Setelah saya tanya satu per satu pedagang disini, omzet rata-rata para pedagang disini mencapai sekitar Rp5-10 juta per hari,” tuturnya. Dengan geliat seperti ini, Pemkot Palembang berencana akan mengakomodir seluruh pedagang, dengan menyediakan tempat yang lebih layak lagi. Pasalnya kondisi saat ini pedagang memenuhi trotoar bahkan meluber hingga kebadan jalan.
Untuk itulah, secepatnya Pemkot Palembang akan mencari solusi tempat yang lebih layak bagi pedagang, perajin, dan pencinta batu akik agar lebih nyaman dalam ber transak si. “Akan kita sediakan sentra batuakikPalembang. Selainda pat menjadi tambahan bagi PAD kota Palembang, adanya sentra batu akik ini juga dapat mengembangkan sektor pa riw isata yang ada di kota Pa lembang,” urainya.
Sementara itu, Rustam, 51, pedagang batu akik di kawasan Cinde mengatakan, keda tangan Plt Wali Kota Palembang diha rapkan dapat memerhatikan dengan baik para pedagang batu akik ini. “Kalau kami berharap ada tempat khusus berjualan batu akik,” bebernya. Adapun keberdaan penjual dan perajin batu akik ini, sangat dicari oleh wisatawan-wisatawan yang berkunjung kekawasan Cinde ini.
Apalagisaat ini, sering diad akan event-event besar dikota Palembang. “Kondisi lokasi dagangan saat ini tidak dimungkinkan lagi untuk menjadi objek wisata bagi para pecninta batu akik yang berasal dari luar kota Palembang.
Dengan adanya kawasan terpadu cinderamata, saya yakin para pencinta batu akik dari dalam kota dan luar kota Palembang,” bebernya.
Sierra Syailendra
(ftr)