Perbaikan Jalan Pantura Lamban
A
A
A
TEGAL - Proyek perbaikan jalan pantura dari Tegal hingga Brebes mulai menuai kritikan dari masyarakat. Penyebabnya, perbaikan jalan yang digarap sebelum Lebaran hingga akhir tahun ini tidak kunjung selesai.
Kekecewaan warga itu lantaran mereka hampir tiap hari terjebak kemacetan panjang saat melintas di jalur tersebut. Proyek perbaikan itu di antaranya masih terlihat di wilayah Kecamatan Kramat, Kabu paten Tegal. Di ruas yang menuju ke arah Jakarta pengerjaan pembetonan belum sepenuhnya selesai. Hal ini menjadikan pengendara harus berjalan pelan karena ada sebagian jalan yang masih dalam proses betonisasi.
Pe - nger jaan proyek juga masih terlihat di Jalan Mar to loyo, Kota Tegal. Di ruas tersebut masih dilakukan pemasangan goronggorongsaluranairdibawahjalan. Hingga kemarin, pengerjaan masih jauh dari selesai se hingga menimbulkan kemacetan cukup panjang baik dari arah Semarang maupun Jakar ta.
Dari arah Semarang penumpukan kendaraan mulai terjadi dari tugu perbatasan Ka bu pa - ten dan Kota Tegal atau sepanjang sekitar satu kilometer. Kemacetan juga harus dialami pengendara saat melintas di Jalan Ciptomangkunkusumo, tepatnya di depan Terminal Bus Kota Tegal. proyek pembetonan jalan di lajur dari arah Sema - rang-Jakarta di ruas itu masih dikerjakan.
Kemacetan yang kerap terjadi ruas tersebut karena adanya penyempitan jalan. Salah satu pengendara sepeda motor, Ridho Herawan, 34, warga Kelurahan Debong Lor Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, mengatakan, kemacetan hampir selalu terjadi setiap hari selama satu pekan terakhir. “Kalau lewat sini pasti macet. Ya, macetnya memang karena ada perbaikan jalan. Tapi kalau terus-terusan setiap hari, menguras waktu dan emosi juga,” katanya, kemarin.
Keluhan senada juga diungkapkan Suhadi, 42, salah seorang sopir truk tronton asal Semarang yang hendak ke Jakarta. Menurut dia, kemacetan bisa terjadi sampai satu jam lebih karena ada proyek perbaikan jalan. “Kalau macet terus seperti ini, otomatis pengeluaran bertambah karena solarnya tambah boros, jalannya hanya bisa pelan-pelan dan lebih sering harus berhenti lama,” tuturnya.
Salah satu petugas pelaksana proyek perbaikan jalan dari PT Bumirejo (BRD), Susmono, mengakui terdapat sejumlah proyek perbaikan jalan pantura yang masih belum selesai. Menurut dia, pengerjaan yang berlangsung sebagian besar adalah proses perapian seperti pemasangan median dan pembuatan marka jalan.
“Kalau yang di depan terminal tinggal menyelesaikan pengecoran jalan sepanjang 138 m. Semua pengerjaan proyek targetnya selesai akhir Desember. Jadi yang belum selesai terus dikebut pengerjaannya,” kata Susmono.
Farid Firdaus
Kekecewaan warga itu lantaran mereka hampir tiap hari terjebak kemacetan panjang saat melintas di jalur tersebut. Proyek perbaikan itu di antaranya masih terlihat di wilayah Kecamatan Kramat, Kabu paten Tegal. Di ruas yang menuju ke arah Jakarta pengerjaan pembetonan belum sepenuhnya selesai. Hal ini menjadikan pengendara harus berjalan pelan karena ada sebagian jalan yang masih dalam proses betonisasi.
Pe - nger jaan proyek juga masih terlihat di Jalan Mar to loyo, Kota Tegal. Di ruas tersebut masih dilakukan pemasangan goronggorongsaluranairdibawahjalan. Hingga kemarin, pengerjaan masih jauh dari selesai se hingga menimbulkan kemacetan cukup panjang baik dari arah Semarang maupun Jakar ta.
Dari arah Semarang penumpukan kendaraan mulai terjadi dari tugu perbatasan Ka bu pa - ten dan Kota Tegal atau sepanjang sekitar satu kilometer. Kemacetan juga harus dialami pengendara saat melintas di Jalan Ciptomangkunkusumo, tepatnya di depan Terminal Bus Kota Tegal. proyek pembetonan jalan di lajur dari arah Sema - rang-Jakarta di ruas itu masih dikerjakan.
Kemacetan yang kerap terjadi ruas tersebut karena adanya penyempitan jalan. Salah satu pengendara sepeda motor, Ridho Herawan, 34, warga Kelurahan Debong Lor Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, mengatakan, kemacetan hampir selalu terjadi setiap hari selama satu pekan terakhir. “Kalau lewat sini pasti macet. Ya, macetnya memang karena ada perbaikan jalan. Tapi kalau terus-terusan setiap hari, menguras waktu dan emosi juga,” katanya, kemarin.
Keluhan senada juga diungkapkan Suhadi, 42, salah seorang sopir truk tronton asal Semarang yang hendak ke Jakarta. Menurut dia, kemacetan bisa terjadi sampai satu jam lebih karena ada proyek perbaikan jalan. “Kalau macet terus seperti ini, otomatis pengeluaran bertambah karena solarnya tambah boros, jalannya hanya bisa pelan-pelan dan lebih sering harus berhenti lama,” tuturnya.
Salah satu petugas pelaksana proyek perbaikan jalan dari PT Bumirejo (BRD), Susmono, mengakui terdapat sejumlah proyek perbaikan jalan pantura yang masih belum selesai. Menurut dia, pengerjaan yang berlangsung sebagian besar adalah proses perapian seperti pemasangan median dan pembuatan marka jalan.
“Kalau yang di depan terminal tinggal menyelesaikan pengecoran jalan sepanjang 138 m. Semua pengerjaan proyek targetnya selesai akhir Desember. Jadi yang belum selesai terus dikebut pengerjaannya,” kata Susmono.
Farid Firdaus
(ftr)