Penanganan Darurat Bencana Diseragamkan Suharjono

Senin, 15 Desember 2014 - 13:25 WIB
Penanganan Darurat Bencana...
Penanganan Darurat Bencana Diseragamkan Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Potensi bencana alam yang tergolong tinggi di DIY membutuhkan keseragaman penanganan korban bencana.

Terutama menyangkut pengangkutan pasien bencana dengan menggunakan am bulans hingga penanganan kedaruratannya. Mengantisipasi hal tersebut, sejak Sabtu ( 13/12) lalu hingga kemarin, tim medis ambulans dari seluruh rumah sakit di DIY melakukan simulasi dan geladi bersih penanganan korban bencana tanah longsor di Kabupaten Gunungkidul.

Simulasi ini melibatkan 180 peser ta dengan 39 ambulans da ri seluruh RS di DIY. Instruktur dari Pusat Siaga Bantuan Kesehatan (Pusbankes) 118 DIY I Nyoman Suara mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para petugas medis di rumah sakit mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan korban bencana dalam jumlah banyak atau massal.

Dengan demikian, ditemukan formula bersama sehingga menumpuknya korban atau pasien bisa maksimal ditangani dan dengan metode yang benar pula. “Penanganan kedaruratan bencana perlu ada keseragaman pola. Jadi semua rumah sakit akan menggunakan standar sama apabila menangani pasien bencana dalam jumlah besar,” katanya kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Acara yang juga menjadi ajang konsolidasi dan keakraban antarkaryawan rumah sakit negeri dan swasta di DIY tidak hanya berisi pelatihan di ruangan saja. Setelah mengikuti seminar di gedung pemkab, rombongan langsung menuju Pantai Sarangan Desa Ngestirejo, Tanjungsari, untuk melakukan simulasi penanganan bencana longsor.

Para rombongan yang terdiri 39 ambulans ini dilepas Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi didampingi Direktur RSUD Wonosari Isti Indiyani. “Ini ajang keakraban juga, kami akan simulasi bersama,” katanya. Dengan geladi ini, lanjutnya, di harapkan ada kesamaan persepsi dan penanganan terhadap korban bencana.

“Karena kalau menangani pasien dua atau tiga dalam waktu bersamaan, pihak rumah sakit sudah terbiasa, tetapi kali ini kami coba bagaimana menangani korban bencana yang jumlahnya banyak hingga lebih 20 orang, maka dibutuhkan sebuah mekanisme terpadu,” ungkapnya.

Wakil Bupati Gunungkidul Im mawan Wahyudi memberikan apresiasi kegiatan yang diprakarsai Pusbankes 118 DIY ini. Dia pun salut dengan pola pe latihan yang langsung dipraktikkan di lapangan menangani korban bencana tersebut. “Geladi ini sangat penting dalam upaya kesiapsiagaan bencana, terutama kemugkinan terburuk ada korban yang banyak sehingga sudah ada metode penanganan yang baik dan tidak amburadul,” ulasnya.

Dia pun mengakui hal ini sangat penting, terutama bagi rumah sakit di Gunungkidul yang kondisi geografis wilayahnya juga rawan longsor. “Jadi semua bisa tertangani dengan cepat. Namun, harapannya aman dan tidak terjadi bencana,” tandasnya.
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5022 seconds (0.1#10.140)