Gatot Serahkan Bantuan 900 RTLH
A
A
A
BATUBARA - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menyerahkan bantuan 900 rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) untuk warga di empat kabupaten/ kota di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Batubara, Serdangbedagai, Pakpak Barat, dan Dairi.
“Kami berharap masyarakat dapat bersyukur atas bantuan yang telah diberikan. Kami juga berharap rumah ini dapat dijaga dengan baik,” kata Gatot didampingi Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain saat penyerahan bantuan secara simbolis di Desa Gambus Laut, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Jumat (12/12) Gatot menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Tata Ruang dan Pemukiman bekerja sama dengan Kodam I/Bukit Barisan telah melaksanakan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 3.500 unit rumah.
Untuk tahun anggaran 2014 rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 900 unit rumah. “Program ini untuk meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan, keadilan, serta mengurangi ketimpangan antar wilayah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Utara Binsar Situmorang mengatakan, Pemeritah Provinsi Sumatera Utara merencanakan pembangunan rehabilitasi RTLH sebanyak 8.500 unit untuk warga berpenghasilan rendah dimulai sejak 2012. Program ini untuk mewujudkan misi menjadikan Provinsi Sumatera Utara yang berdaya saing menuju Sumatera Utara Sejahtera.
Untuk mendukung kegiatan pembangunan rehabilitasi RTLH di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Gubernur telah menandatangani nota kesepakatan dengan Panglima Kodam I/Bukit Barisan. Melalui Peraturan Gubernur (Pergub) No 22 tahun 2012, menunjuk Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Utara bekerjasama dengan TNI sebagai pelaksana kegiatan tersebut.
“Mengenai material bahan untuk pembangunan RTLH ditetapkan berdasarkan usulan dari setiap kabupaten/kota. Selanjutnya, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman didampingi konsultan melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi rumah yang akan dinilai,” ungkap Binsar.
Sedangkan, Kepala Desa Gambus Laut, Timbul mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho atas program rehabilitasirumahtidaklayakhuni (RTLH) kepada masyarakat yang kurang mampu. Dia menilai Program RTLH merupakan program yang dapat menyentuh hati rakyat secara langsung.
“Rumah yang telah selesai dibangun telah ditempati, tentu semuanya tidak terlepas terhadap peran serta Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain. Kami sangat bersyukur tentunya Desa Gambus Laut mendapat 48 bantuan rumah layak huni,” katanya. Khusus bagi Desa Gambus Laut, Timbul mengatakan, sebanyak 75 % warganya merupakan nelayan.
Ada beberapa kendala yang dihadapi nelayan, salah satunya sungai sepanjang 5 Km yang menjadi akses menuju ke laut kondisinya sudah dangkal akibat pengendapan lumpur. Masyarakat sangat berharap sungai tersebut segera dikeruk untuk memperlancar aktivitas mereka.
Di samping pengerukan sungai, masyarakat di Kabupaten Batubara sangat membutuhkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) untuk memenuhi pasokan bahan bakar minyak (BBM). Selama ini masyarakat membeli bahan bakar minyak dari SPBU yang berjarak 30 Km dari dari Desa Gambus Laut. Jadi secara otomatis terjadi pemborosan biaya pembelian bahan bakar minyak.
“Kami berharap kepada bapak Gubernur, ke depan dapat membangun SPBN di wilayah Kabupaten Batubara sehingga masyarakat nelayan dapat hidup lebih baik lagi,” pintanya.
Mhd dian
“Kami berharap masyarakat dapat bersyukur atas bantuan yang telah diberikan. Kami juga berharap rumah ini dapat dijaga dengan baik,” kata Gatot didampingi Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain saat penyerahan bantuan secara simbolis di Desa Gambus Laut, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Jumat (12/12) Gatot menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Tata Ruang dan Pemukiman bekerja sama dengan Kodam I/Bukit Barisan telah melaksanakan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 3.500 unit rumah.
Untuk tahun anggaran 2014 rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 900 unit rumah. “Program ini untuk meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan, keadilan, serta mengurangi ketimpangan antar wilayah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Utara Binsar Situmorang mengatakan, Pemeritah Provinsi Sumatera Utara merencanakan pembangunan rehabilitasi RTLH sebanyak 8.500 unit untuk warga berpenghasilan rendah dimulai sejak 2012. Program ini untuk mewujudkan misi menjadikan Provinsi Sumatera Utara yang berdaya saing menuju Sumatera Utara Sejahtera.
Untuk mendukung kegiatan pembangunan rehabilitasi RTLH di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Gubernur telah menandatangani nota kesepakatan dengan Panglima Kodam I/Bukit Barisan. Melalui Peraturan Gubernur (Pergub) No 22 tahun 2012, menunjuk Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Utara bekerjasama dengan TNI sebagai pelaksana kegiatan tersebut.
“Mengenai material bahan untuk pembangunan RTLH ditetapkan berdasarkan usulan dari setiap kabupaten/kota. Selanjutnya, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman didampingi konsultan melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi rumah yang akan dinilai,” ungkap Binsar.
Sedangkan, Kepala Desa Gambus Laut, Timbul mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho atas program rehabilitasirumahtidaklayakhuni (RTLH) kepada masyarakat yang kurang mampu. Dia menilai Program RTLH merupakan program yang dapat menyentuh hati rakyat secara langsung.
“Rumah yang telah selesai dibangun telah ditempati, tentu semuanya tidak terlepas terhadap peran serta Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain. Kami sangat bersyukur tentunya Desa Gambus Laut mendapat 48 bantuan rumah layak huni,” katanya. Khusus bagi Desa Gambus Laut, Timbul mengatakan, sebanyak 75 % warganya merupakan nelayan.
Ada beberapa kendala yang dihadapi nelayan, salah satunya sungai sepanjang 5 Km yang menjadi akses menuju ke laut kondisinya sudah dangkal akibat pengendapan lumpur. Masyarakat sangat berharap sungai tersebut segera dikeruk untuk memperlancar aktivitas mereka.
Di samping pengerukan sungai, masyarakat di Kabupaten Batubara sangat membutuhkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) untuk memenuhi pasokan bahan bakar minyak (BBM). Selama ini masyarakat membeli bahan bakar minyak dari SPBU yang berjarak 30 Km dari dari Desa Gambus Laut. Jadi secara otomatis terjadi pemborosan biaya pembelian bahan bakar minyak.
“Kami berharap kepada bapak Gubernur, ke depan dapat membangun SPBN di wilayah Kabupaten Batubara sehingga masyarakat nelayan dapat hidup lebih baik lagi,” pintanya.
Mhd dian
(ars)