Buruh Desak UMK Majalengka Diubah

Minggu, 14 Desember 2014 - 11:28 WIB
Buruh Desak UMK Majalengka...
Buruh Desak UMK Majalengka Diubah
A A A
MAJALENGKA - Ratusan buruh mengatasnamakan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kabupaten Majalengka kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Majalengka, kemarin.

Mereka meminta pemkab me nai kan kembali upah minimum kabupaten (UMK) sebagai dam pak dari inflasi kenaikan BBM, meski upah sudah ditetapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan belum lama ini. Di antara 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Kabupaten Majalengka menjadi daerah dengan kenaikan upah tertinggi mencapai 24,5% dibandingkan upah minimumnya di 2014 ini.

UMK 2015 Majalengka di tetapkan Rp1.245.000, dengan capaian 100,01 KHL (Rp 1.244.838). Namun hal tersebut tidak membuat buruh puas dan tetap meminta agar UMK Majalengka dinaikkan kembali. Selain menggelar orasi kenaikan UMK, para buruh juga mengecam kebijakan Bupati Majalengka Sutrisno yang dinilai tidak berpihak terhadap buruh.

“Bila UMK kecil maka para buruh hidupnya tidak akan sejahtera dan hidup hanya paspasan. Apalagi kemarin BBM naik,” katanya. Dia mengatakan, para buruh mendesak Bupati Majalengka Sutrisno agar UMK Kabupaten Majalengka 2015 diubah kembali. Buruh menuntut agar tenaga kerja kontrak yang selama ini diberlakukan dihapuskan di setiap perusahan yang ada.

“Akan banyak pabrik menangguhkan upah, karena bu - ruh minta kenaikan upah se banyak 100% dan kami me nyuarakan agar UU Nomor 13/2003 Pasal 64,65,66, di ha pus, karena itu yang mengatur out sourcing,” katanya dalam orasinya. Hal senada diungkapkan korlap buruh lainnya, Bahrudin yang meminta agar kehidupan buruh ditingkatkan kembali dengan UMK yang tinggi.

Dia mengaku prihatin ketika buruh menyalurkan aspirasinya ternyata disuguhkan dengan kawat berduri dan penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Padahal dulu pada saat pemilihan kepala daerah, para calon datang ke pabrik untuk meminta dukungan, tapi saat ini disambut dengan kawat berduri. “Ingat waktu masa kampanye pak bupati kan pernah ke pabrik meminta dukungan. Tapi saat kami datang ke kantor bapak, kenapa tidak disambut seperti kami menyambut bapak,” ujarnya.

Saat aksi digelar buruh kecewa karena Bupati Majalengka Sutrisno tidak bisa ditemui, aksi ini pun bubar dengan tertib dan mereka mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar da lam waktu dekat ini. Dalam aksinya mereka berkonvoi menggunakan kendaran roda dua dan empat, dimulai sweeping dari sejumlah pabrik untuk mengangkut massa buruh dilanjutkan unjuk rasa ke kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans) dan kantor Bupati Majalengka.

Aksi buruh mengakibatkan arus lalu lintas macet, hingga harus mendapatkan peng awalan ke tat dari aparat kepolisian yang berjaga-jaga agar aksi berlangsung damai.

Ade nurjanah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3471 seconds (0.1#10.140)