Korban Longsor Banjarnegara Bertambah 20 Tewas
Korban Longsor Banjarnegara Bertambah 20 Tewas
A
A
A
BANJARNEGARA - Satu persatu korban tewas dalam longsornya tebing setinggi 800 meter di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berhasil dievakuasi.
Hingga kini, total korban tewas berjumlah 20 orang, 16 di antaranya sudah teridentifikasi. Sisanya masih dalam proses identifikasi.
"11 Orang diketahui luka berat, empat orang luka ringan, 88 orang masih dicari, 577 jiwa mengungsi di 10 titik pengungsian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (14/12/2014) dini hari.
Sementara para pengungsi berada di Kecamanan Karangkobar, berada di balai desa setempat dan di Kecamatan Wanayasa. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi korban longsor masih terus dilakukan.
Proses pencarian korban harus berkejaran dengan cuaca yang tidak menentu. "Potensi hujan tinggi masih berpeluang terjadi, sehingga dapat memicu longsor susulan, dan menyulitkan pencarian korban. Tim SAR Gabungan tetap berprinsip safety first, dan menyesuaikan kondisi medan," tukasnya.
Hingga kini, total korban tewas berjumlah 20 orang, 16 di antaranya sudah teridentifikasi. Sisanya masih dalam proses identifikasi.
"11 Orang diketahui luka berat, empat orang luka ringan, 88 orang masih dicari, 577 jiwa mengungsi di 10 titik pengungsian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (14/12/2014) dini hari.
Sementara para pengungsi berada di Kecamanan Karangkobar, berada di balai desa setempat dan di Kecamatan Wanayasa. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi korban longsor masih terus dilakukan.
Proses pencarian korban harus berkejaran dengan cuaca yang tidak menentu. "Potensi hujan tinggi masih berpeluang terjadi, sehingga dapat memicu longsor susulan, dan menyulitkan pencarian korban. Tim SAR Gabungan tetap berprinsip safety first, dan menyesuaikan kondisi medan," tukasnya.
(maf)
Explore More