Jaksa Tak Siap Tuntutan, Hakim Tunda Sidang Ervan

Jaksa Tak Siap Tuntutan, Hakim Tunda Sidang Ervan
A
A
A
BANTUL - Majelis Hakim yang menangani kasus ibu rumah tangga, Ervani Emi Handayani, 29, tersangka pencemaran nama baik melalui media sosial Facebook akhirnya memutuskan menunda persidangan hingga Kamis (18/12).
Sebab, Jaksa Penuntut Umum (JPU) belum siap melakukan penuntutan. Sidang sempat dibuka oleh majelis hakim yang diketuai oleh hakim Sulistyo M Dwi Putro. Setelah dibuka sekitar lima menit, dan menanyai jaksa, akhirnya majelis hakim kecewa karena JPU tak siap.
Ketua Majelis Hakim Sulistyo M Dwi Putro bahkan sempat menegur jaksa pengganti yang hadir dalam persidangan tersebut. Hakim menyesalkan sikap dari jaksa yang belum juga tuntas menyusun penuntutan, padahal sudah diberi waktu dan sidang sebelumnya juga sudah ditunda. Majelis hakim merasa dilecehkan karena persidangan tersebut seharusnya hakim yang mengatur, bukan jaksa.
“Persidangan ini saya yang mengatur, ini perintah. Kalau sampai pekan depan jaksa tidak menyampaikan tuntutan, hakim akan mengambil tindakan. Tindakannya apa, Wallahu ‘alam,” ujar Sulistyo. JPU Pengganti Doni Eko Cahyono mengatakan, dia diperintahkan oleh Kepala Seksi Penuntut Umum (Kasie Pidum) Cipi Pradana untuk menghadiri sidang dan menyampaikan jika sidang penuntutan Ervani minta ditunda.
Penundaan tersebut karena alasan teknis dan Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul ditunjuk menjadi pengganti karena yang paling dekat dengan pengadilan. "Tadi kejaksaan tinggi (kejati) memerintahkan Kejari Bantul untuk mewakili," ujarnya, kemarin.
Menurut Doni, hal tersebut biasa di dunia persidangan karena bisa saja kejaksaan belum siap dalam hal penuntutan. Namun ketika ditanya alasannya karena ketidaksiapan dalam hal apa, dia sendiri tidak mengetahui secara pasti alasannya. Karena dia hanya jaksa pengganti yang ditunjuk secara mendadak.
Di luar sidang, massa pendukung Ervani tetap berdemonstrasi. Mereka tetap berorasi meminta agar Ervani dibebaskan karena yang bersangkutan tidak bersalah. Dengan penundaan tersebut, massa menilai ada hal-hal yang tidak jelas yang disembunyikan oleh jaksa. "Kami berharap agar tidak ada oknum-oknum penegak hukum yang menjadi mafia kasus ini," ujar salah satu orator Sugiyanto.
Pengacara Ervani, Hamzal Wahyudin menyalahkan jaksa yang terus menunda persidangan. Pengacara menuding jaksa telah menyalahi etika prosedural peradilan karena harusnya persidangan dijalankan efektif tidak terkatung-katung.
“Dengan penundaan tersebut menunjukkan jika jaksa telah menyalahi etika persidangan karena membuat sidang berlarut-larut,” ujarnya.
Erfanto Linangkung
Sebab, Jaksa Penuntut Umum (JPU) belum siap melakukan penuntutan. Sidang sempat dibuka oleh majelis hakim yang diketuai oleh hakim Sulistyo M Dwi Putro. Setelah dibuka sekitar lima menit, dan menanyai jaksa, akhirnya majelis hakim kecewa karena JPU tak siap.
Ketua Majelis Hakim Sulistyo M Dwi Putro bahkan sempat menegur jaksa pengganti yang hadir dalam persidangan tersebut. Hakim menyesalkan sikap dari jaksa yang belum juga tuntas menyusun penuntutan, padahal sudah diberi waktu dan sidang sebelumnya juga sudah ditunda. Majelis hakim merasa dilecehkan karena persidangan tersebut seharusnya hakim yang mengatur, bukan jaksa.
“Persidangan ini saya yang mengatur, ini perintah. Kalau sampai pekan depan jaksa tidak menyampaikan tuntutan, hakim akan mengambil tindakan. Tindakannya apa, Wallahu ‘alam,” ujar Sulistyo. JPU Pengganti Doni Eko Cahyono mengatakan, dia diperintahkan oleh Kepala Seksi Penuntut Umum (Kasie Pidum) Cipi Pradana untuk menghadiri sidang dan menyampaikan jika sidang penuntutan Ervani minta ditunda.
Penundaan tersebut karena alasan teknis dan Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul ditunjuk menjadi pengganti karena yang paling dekat dengan pengadilan. "Tadi kejaksaan tinggi (kejati) memerintahkan Kejari Bantul untuk mewakili," ujarnya, kemarin.
Menurut Doni, hal tersebut biasa di dunia persidangan karena bisa saja kejaksaan belum siap dalam hal penuntutan. Namun ketika ditanya alasannya karena ketidaksiapan dalam hal apa, dia sendiri tidak mengetahui secara pasti alasannya. Karena dia hanya jaksa pengganti yang ditunjuk secara mendadak.
Di luar sidang, massa pendukung Ervani tetap berdemonstrasi. Mereka tetap berorasi meminta agar Ervani dibebaskan karena yang bersangkutan tidak bersalah. Dengan penundaan tersebut, massa menilai ada hal-hal yang tidak jelas yang disembunyikan oleh jaksa. "Kami berharap agar tidak ada oknum-oknum penegak hukum yang menjadi mafia kasus ini," ujar salah satu orator Sugiyanto.
Pengacara Ervani, Hamzal Wahyudin menyalahkan jaksa yang terus menunda persidangan. Pengacara menuding jaksa telah menyalahi etika prosedural peradilan karena harusnya persidangan dijalankan efektif tidak terkatung-katung.
“Dengan penundaan tersebut menunjukkan jika jaksa telah menyalahi etika persidangan karena membuat sidang berlarut-larut,” ujarnya.
Erfanto Linangkung
(ftr)