486 Lulusan Universitas Winaya Mukti Diwisuda

Jum'at, 12 Desember 2014 - 11:48 WIB
486 Lulusan Universitas Winaya Mukti Diwisuda
486 Lulusan Universitas Winaya Mukti Diwisuda
A A A
BANDUNG - Sebanyak 486 lulusan Universitas Winaya Mukti (Unwim) menjalani Wisuda XXXVII Tahun Ajaran 2013- 2014 di Bale Asri Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin.

Ke-486 wisudawan Unwim ter sebut terdiri atas 346 lulusan program Pasca Sarjana dan Magister Agribisnis serta 140 dari program Sarjana S-1 dari empat Fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas teknik, dan Fakultas Ekonomi. Wisuda juga dihadiri mantan Gubernur Jabar yang juga Ketua Pembina Yayasan Winaya Muk ti, Dany Setiawan.

Dalam sam butannya, Dany meminta seluruh wisudawan me ngimplementasikan ilmunya untuk mem bangun bangsa dan negara. “Jangan Cenderung menjadi pur aga tamba kadengda(asal melakukan rutinitas), tetapi jadilah pelaku sejarah yang profesional dan proporsional, karena keberhasilan adalah ketika mengimplementasikan ilmu bagi ke maslahatan masyarakat,“ tuturnya.

Sementara itu Rektor Unwim Asep Hilman mengimbau se luruh wisudawan untuk mengembangkan soft skill dalam berkarya sehingga menjadi nilai tambah yang berlaku di seluruh dunia. “Selain itu, memiliki intelektual tinggi dan berkarakter, komunikatif atau tidak arogan, berkomitmen, serta berjiwa visioner untuk memajukan masyarakat, bangsa, dan negara,” tutur Rektor yang baru dilantik 23 April 2014 lalu itu.

Menurutnya, Unwim kini tengah menggalang sejumlah kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, di antaranya di bidang lingkungan hidup dimana Unwim di percaya mengolah limbah abu batu bara (fly ash dan bottom ash) yang jumlahnya sangat besar menjadi pupuk organik padat.

Terobosan ini, kata dia, mendapat apresiasi dari Pemerintah Jepang yang kemudian mengundang Unwim untuk bekerja sama. Seperti diketahui, Jepang yang notabene negara maju dalam riset dan teknologi, namun hingga kini masih kesulitan menangani persoalan limbah batubara.

Dengan lokasi kampus di daerah Tanjungsari, lanjut Asep, Unwim melakukan riset untuk melihat potensi keuggulan lokal yakni umbi Cileumbu. Seperti diketahui, Tanjungsari di kenal juga sebagai sentra budidaya umbi yang terkenal manis itu.

Dia menyebutkan, Fakultas Per tanian dan fakultas Kehutanan yang didukung Fakultas teknik dan Fakultas Ekonomi Unwim mengangkat produk lokal tersebut ke dunia internasional sehingga sejumlah negara tetangga kini mengetahui keunggulan ubi Cileumbu.

“Langkah tersebut merupakan upaya untuk keluar dari stigma kampus mercu suar yaitu terkenal dan terlihat, namun tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya,” pungkas Asep.

Ridwan Alamsyah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2408 seconds (0.1#10.140)