Pejabat Cianjur Dituding Korup

Kamis, 11 Desember 2014 - 09:20 WIB
Pejabat Cianjur Dituding Korup
Pejabat Cianjur Dituding Korup
A A A
CIANJUR - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Serempak Mahasiswa (Banserma) Cianjur menuding puluhan pejabat di Pemkab Cianjur terjerat kasus korupsi sehingga layak untuk diadili.

Tuntutan itu dilakukan dalam aksi unjuk rasa memperingati Hari Anti Korupsi Internasional, di Bundaran Haypermat di Perempatan Jalan Abdullah Bin Nuh, kemarin. “Saat ini Cianjur menduduki peringkat ketiga daerah termiskin di Jawa Barat. Kondisi ini di karenakan banyaknya pejabat birokrasi di Cianjur yang korup dan mementingkan diri sendiri ketimbang nasib rakyatnya,” teriak Dani, salah seorang mahasiswa dalam orasinya.

Dani menuding, para pejabat di Cianjur secara terstruktur dan berjaamah melakukan korupsi dan berdampak pada pada kepentingan masyarakat. Masyarakat yang seharusnya merasakan infrastruktur jalan yang baik, pelayanan kesehatan yang memadai dan pelayanan pendidikan murah malah merasakan sebaliknya.

“Masayarakat sudah muak dengan keadaan dan mendesak aparat penegak hukum segera melakuan tindakan untuk men jerat para koruptor di Cianjur. Korupsi di Cianjur sudah men jadi budak dan membuat rakyat melarat dengan kemiskinan nya,” ujarnya.

Koordinator aksi Galih mengungkapkan pihaknya banyak mengendus dugaan korupsi yang dilakukan para pejabat termasuk Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh. Namun ironisnya berbagai kasus itu seperti tidak pernah tersentuh hukum. “Melalui Hari Anti Korupsi ini kami sebagai mahasiswa mendesak agar Kejari Cianjur mau memeriksa semua pejabat yang terindikasi korupsi termasuk Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh yang tersangkut Mamin Gate,” tegas Galih.

Budaya korupsi yang terjadi di Cianjur, menurut dia, telah mengakibatkan sejumlah pelayanan publik terbengkalai. Akibat korupsi, jalan di Cianjur hampir merata rusak, pelayanan kesehatan buruk, dana pendidikan murah tidak tercapai. Berdasarkan pantuan KORAN SINDO, mahasiswa yang datang menggunakan kendaraan roda dua dan membawa sejumlah atribut sempat masuk ke halaman parkir Hypermat yang akhirnya menggelar orasi di bundaran tugu Hypermat.

Pada aksinya, mahasiswa menggelar tatrikal yang menggambarkan terkuburnya hukum akibat kekuasaan. Dua orang mahasiswa tidur di tngah jalan dengan ditaburi tanah kuburan dan bunga yang biasanya dipakai untuk ritual orang meninggal.

Mahasiswa membubarkan diri, setelah melakukan aksi membagikan stiker bertuliskan lawan korupsi ke pengendara yang melintas di jalur tersebut. Aksi ini mendapatkan pengawalan dari puluhan aparat kepolisian.

Ricky Susan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0472 seconds (0.1#10.140)