Ribuan Warga Terancam Penyakit Kulit

Kamis, 11 Desember 2014 - 09:20 WIB
Ribuan Warga Terancam Penyakit Kulit
Ribuan Warga Terancam Penyakit Kulit
A A A
GARUT - Sebanyak 1.177 jiwa dari 303 kepala keluarga (KK) di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, menjadi korban banjir bandang yang menerjang pada Selasa (9/12) lalu.

Camat Cikajang Ganda Permana menyebut, mereka merupakan warga yang tersebar di lima kampung, yakni Kampung Baru bandung, Pamegatan, Cipanas, Lapang, dan Cibubuay. “Dari hasil pendataan hingga Selasa malam, jumlah kampung yang digenangi banjir bertambah menjadi lima kampung dari sebelumnya empat kampung. Jumlah total warga yang menjadi korban sebanyak 1.177 jiwa atau 303 KK,” kata Ganda, saat dihubungi kemarin.

Jumlah rumah rusak berat pun bertambah dari sebelumnya tiga unit menjadi enam unit. Enam rumah yang dinyatakan rusak ini adalah tempat ting gal warga yang ambruk hanyut dibawa arus banjir. “Yang hanyut ini tiga unit di Kampung Pamegatan dan tiga unit lainnya di Kampung Barubandung. Penyebabnya karena dua kampung itu wilayah yang pa ling parah digerus banjir pada Selasa kemarin.

Kampung Pamegatan lokasinya di hulu Sungai Cibarengkok, sedangkan Kampung Barubandung di hilir sungainya. Makanya menjadi wilayah yang paling besar air banjirnya,” ujarnya. Berdasarkan catatan Pemerintah Kecamatan Cikajang, jum lah total rumah yang terendam sebanyak 279 unit. Air banjir yang merendam lima kampung di desa ini setidaknya telah su rut berangsur-angsur sejak dini hari hingga siang.

“Airnya sudah surut. Cuma sekarang lingkungan menjadi kotor. Lumpur di mana-mana. Yang kami khawatirkan adalah dampak pascabanjir. Kondisi kotornya lingkungan akibat ban jir bisa membuat warga terancam penyakit kulit dan pencernaan,” ungkapnya.

Di Kabupaten Tasikmalaya, sedikitnya 14 rumah di Kam pung Ciomas, Desa Karangresik, dan Kampung Sukahaji, Desa Sukamulya, Kecamatan Jamanis, rusak diterjang angin puting beliung, kemarin. Akibat kejadian tersebut, warga harus menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah atas kerusakan yang terjadi pada rumah mereka.

Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun beberapa pemilik rumah terpaksa mengungsi ke sanak saudaranya untuk sementara waktu. Selain ka rena angin yang menerbangkan genting, kerusakan terjadi juga dikarenakan pohon yang menimpa rumah warga.

“Saat kejadian memang hujan cukup deras terjadi, namun tibatiba datang angin kencang yang kemudian menerjang rumah serta pepohonan dan menumbangkannya. Saya sedang berada di ru mah langsung keluar berlari men cari tempat aman. Saat itu pun saya membawa anak dan istri saya yang juga mengikuti di belakang mencari tempat aman,” ungkap Sani,48, warga Kam pung Ciomas.

Hal senda diungkapkan Dindin, 39, warga Kampung Sukahaji, juga saat kejadian langsung ke luar rumah berlari untuk menyelamatkan diri. “Saat pohon berderak tertiup angin, saya lang sung berteriak kepada istri yang berada di dalam kamar agar segera keluar dan mem bawa anak-anak. Benar saja pohon yang tak jauh dari rumah tumbang dan menimpa rumah sebagian dahannya,” kata Dindin.

Sementara itu, di Kabupaten Kuningan, hujan deras yang mengguyur wilayah timur pada hari Senin (8/12) sore menyebabkan tanah longsor di Blok Dang deur, Desa Gunung Manik, Kecamatan Ciniru. Akibatnya, akses jalan warga di desa untuk aktivitas perekonomian serta pendidikan terganggu. Berdasarkan informasi dihimpun, bencana longsor tersebut terjadi pada hari Senin sekitar pukul 17.00 WIB.

Tanah longsor menyebabkan akses jalan satu-satunya warga Desa Gunung Manik menuju Kecamatan Ciniru ambles sepanjang 3 meter dan hanya menyisakan lebar 1 meter sehingga hanya bisa dilalui dilalui pejalan kaki dan pengendara motor saja. Itu pun harus berhati-hati karena khawatir jalan kembali ambles.

Fani Ferdiansyah/ Nanang Kuswara/ Mohamad Taufik
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3930 seconds (0.1#10.140)