KBRI Dalami Kasus Mutilasi TKI di Malaysia

Rabu, 10 Desember 2014 - 19:22 WIB
KBRI Dalami Kasus Mutilasi TKI di Malaysia
KBRI Dalami Kasus Mutilasi TKI di Malaysia
A A A
BATAM - Kasus mutilasi terhadap Sri Panuti (43), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, menjadi perhatian serius pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.

Wanita asal Batang, Jawa Tengah, itu tewas dimutilasi dan dimasukan dalam karung. Potongan tubuhnya lalu dibuang ke kebun sawit, di Kampung Majuh, Ipoh, Perak, pada Jumat 28 November 2014.

Pihak keluarga di Batang, Jawa Tengah, yang mengetahui kejadian itu langsung mengabari pihak KBRI Malaysia.

"Kabar kematian Sri diterima pihak keluarga dari keterangan Hendra, teman dekat korban," kata Wakil Duta Besar RI di Malaysia, Hermono melalui sambungan telepon internasional, Rabu (10/12/2014).

Ditambahkan dia, jasad korban ditemukan warga sekitar di kebun sawit tak jauh dari tempatnya bekerja. Diketahui, ibu empat anak ini bekerja sebagai tukang masak, di perkebunan sawit di Ipoh, Perak, sejak tahun 1998.

"Hendra yakin itu mayat Sri, dari baju yang dikenakan korban. Baju itu pemberian Hendra, kepada Sri," terangnya.

Saat ini, jasad korban masih berada di salah satu rumah sakit di Ipoh, Perak. Kepolisian setempat sudah melakukan autopsi dan mengambil DNA Sri untuk penyelidikan kasus ini.

"Penyelidikan polisi, jasad korban ditemukan setelah dua atau tiga hari setelah dibunuh," sambungnya.

Pihak KBRI Kuala Lumpur sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri. Rencananya, hari ini Tim Bareskrim menuju kampung halaman korban di Batang, untuk melakukan tes DNA kepada anggota keluarga korban.

"Hasil tes DNA anggota keluarga dikirim ke Malaysia untuk dicocokan dengan DNA korban," terang Hermono.

Ditambahkan dia, Hendra sebagai saksi kunci dalam kasus ini sudah menghilang. Padahal, Hendra yang mengabarkan kasus kematian Sri ke pihak keluarga, dan kemudian diteruskan ke KBRI Kuala Lumpur.

"Ponselnya sudah tak aktif. Keberadaanya masih belum diketahui," jelas Hermono.

Untuk proses penyelidikan, pihak KBRI Kuala Lumpur masih berkoodinasi dengan pihak Imigrasi. "Kami masih meneliti paspor korban diterbitkan Imigrasi daerah mana," singkatnya.

Disinggung tentang peristiwa yang menimpa korban, apakah pernah terjadi kejadian serupa di Malaysia, Hermono mengatakan, kasus mutilasi terhadap TKI baru pertama kali ini terjadi.

"Kalau TKI yang tewas ditembak mati banyak. Tapi kalau dimutilasi baru sekali ini terjadi," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4917 seconds (0.1#10.140)