Banjir Bandang Rendam Cikajang
A
A
A
GARUT - Banjir bandang merendam ratusan rumah dari empat kampung di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, kemarin.
Camat Cikajang Ganda Permana mengatakan, peristiwa itu setelah karena air Sungai Cibarengkok meluap antara pukul 13.00-14.00 WIB. “Luapan air sungai mengakibatkan ratusan rumah dari empat kampung di Desa Mekarjaya terendam dengan ketinggian bervariasi. Berdasarkan laporan yang saya terima, ketinggian air dari mulai setengah meter hingga dua meter,” kata Ganda saat di hubungi, kemarin.
Bervariasinya ketinggian banjir disebabkan karena wilayah yang terendam ini berupa ckungan di sekitar kawasan sem padan Sungai Cibarengkok. Em pat kampung yang terdampak banjir adalah Kampung Pamegatan, Lapang, Cipanas, dan Barubandung. “Lokasinya cekungan di bekas sempadan sungai. Sehingga yang letaknya paling bawah, paling dalam terendam. Selain ratusan rumah warga, tiga mesjid dan satu madrasah Al It tihad, tempat sekolah anak-anak TK, SD, dan SMP juga terendam banjir,” ujarnya.
Luapan air sungai dipicu oleh tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan Cikajang dan sekitarnya sejak pukul 11.00 WIB siang hari. Belum diketahui jumlah pasti rumah yang terdampak dan besaran kerugian akibat peristiwa itu. “Pendataan masih dilakukan. Sampai saat ini, kami masih fokus untuk mengevakuasi warga yang menjadi korban. Untuk informasi mengenai korban jiwa belum ada,” ucapnya.
Selain merendam rumah, banjir ini juga membuat tiga unit rumah semi permanen dilaporkan hanyut dibawa arus Sungai Cibarengkok. “Informasi sementara baru tiga unit yang hanyut. Bentuk rumahnya semi permanen, sehingga mudah dibawa hanyut oleh arus sungai,” sebutnya. Terkait lokasi kampung wilayah rumah yang dilaporkan hanyut, Ganda mengaku, pihak nya masih melakukan pemeriksaan.
Saat ini dia dan beberapa instansi terkait tengah melakukan upaya penyelamatan agar peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. “Lokasinya masih didata. Saat ini kami menekankan agar tidak ada korban jiwa. Masih terfokus kepada penyelamatan semua warga yang rumahnya terendam. Mereka dievakuasi kebalai pertemuan dan rumah-rumah warga yang tidak terkena masjid. Kami juga mengimbau kepada warga jangan dahulu memikirkan harta benda, tapi selamatkan diri dahulu,” ujarnya.
Tidak hanya menyebabkan air Sungai Cibarengkok meluap, guyuran hujan deras sejak siang hari juga menyebabkan Jalan Cikajang-Banjarwangi tertutup longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mencatat, panjang jalan yang tertutup longsor ini sepanjang 100 meter dengan ketinggian material tanah kurang lebih 50 cm.
“Laporan yang masuk kepada kami, setelah terjadi banjir bandang di wilayah Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, yaitu kurang lebih 15 menit kemudian, pukul 13.45 WIB, terjadi longsor. Longsor ini menyebabkan akses jalan dari Cikajang menuju Kecamatan Banjar wangi dan sebaliknya terputus,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut TB Agus di tempat terpisah.
Diduga kuat, guyuran hujan yang terjadi sejak pukul 11.00 WIB siang membuat tebing di pinggir jalan itu jenuh dan ambruk seketika. Agus mengaku, pihaknya belum bisa mengonfirmasi lokasi titik longsor di jalur tersebut.
“Arus lalu lintas terputus total dari dua arah antara Cikajang dan Banjarwangi. Sebenarnya masih ada jalur lain, yaitu melalui kawasan Cihurip,” paparnya.
Fani Ferdiansyah
Camat Cikajang Ganda Permana mengatakan, peristiwa itu setelah karena air Sungai Cibarengkok meluap antara pukul 13.00-14.00 WIB. “Luapan air sungai mengakibatkan ratusan rumah dari empat kampung di Desa Mekarjaya terendam dengan ketinggian bervariasi. Berdasarkan laporan yang saya terima, ketinggian air dari mulai setengah meter hingga dua meter,” kata Ganda saat di hubungi, kemarin.
Bervariasinya ketinggian banjir disebabkan karena wilayah yang terendam ini berupa ckungan di sekitar kawasan sem padan Sungai Cibarengkok. Em pat kampung yang terdampak banjir adalah Kampung Pamegatan, Lapang, Cipanas, dan Barubandung. “Lokasinya cekungan di bekas sempadan sungai. Sehingga yang letaknya paling bawah, paling dalam terendam. Selain ratusan rumah warga, tiga mesjid dan satu madrasah Al It tihad, tempat sekolah anak-anak TK, SD, dan SMP juga terendam banjir,” ujarnya.
Luapan air sungai dipicu oleh tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan Cikajang dan sekitarnya sejak pukul 11.00 WIB siang hari. Belum diketahui jumlah pasti rumah yang terdampak dan besaran kerugian akibat peristiwa itu. “Pendataan masih dilakukan. Sampai saat ini, kami masih fokus untuk mengevakuasi warga yang menjadi korban. Untuk informasi mengenai korban jiwa belum ada,” ucapnya.
Selain merendam rumah, banjir ini juga membuat tiga unit rumah semi permanen dilaporkan hanyut dibawa arus Sungai Cibarengkok. “Informasi sementara baru tiga unit yang hanyut. Bentuk rumahnya semi permanen, sehingga mudah dibawa hanyut oleh arus sungai,” sebutnya. Terkait lokasi kampung wilayah rumah yang dilaporkan hanyut, Ganda mengaku, pihak nya masih melakukan pemeriksaan.
Saat ini dia dan beberapa instansi terkait tengah melakukan upaya penyelamatan agar peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. “Lokasinya masih didata. Saat ini kami menekankan agar tidak ada korban jiwa. Masih terfokus kepada penyelamatan semua warga yang rumahnya terendam. Mereka dievakuasi kebalai pertemuan dan rumah-rumah warga yang tidak terkena masjid. Kami juga mengimbau kepada warga jangan dahulu memikirkan harta benda, tapi selamatkan diri dahulu,” ujarnya.
Tidak hanya menyebabkan air Sungai Cibarengkok meluap, guyuran hujan deras sejak siang hari juga menyebabkan Jalan Cikajang-Banjarwangi tertutup longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mencatat, panjang jalan yang tertutup longsor ini sepanjang 100 meter dengan ketinggian material tanah kurang lebih 50 cm.
“Laporan yang masuk kepada kami, setelah terjadi banjir bandang di wilayah Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, yaitu kurang lebih 15 menit kemudian, pukul 13.45 WIB, terjadi longsor. Longsor ini menyebabkan akses jalan dari Cikajang menuju Kecamatan Banjar wangi dan sebaliknya terputus,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut TB Agus di tempat terpisah.
Diduga kuat, guyuran hujan yang terjadi sejak pukul 11.00 WIB siang membuat tebing di pinggir jalan itu jenuh dan ambruk seketika. Agus mengaku, pihaknya belum bisa mengonfirmasi lokasi titik longsor di jalur tersebut.
“Arus lalu lintas terputus total dari dua arah antara Cikajang dan Banjarwangi. Sebenarnya masih ada jalur lain, yaitu melalui kawasan Cihurip,” paparnya.
Fani Ferdiansyah
(ftr)