Tiga Solusi Panglima TNI Akhiri Bentrok TNI-Polri di Batam
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengungkapkan keinginannya agar bentrok antara anggota TNI-Polri di Batam, Kepulauan Riau, tak lagi terulang.
Meminimalisir potensi bentrokan antara oknum pada dua institusi negara tersebut, Moeldoko telah menyiapkan tiga langkah jitu yang dianggap akan meredam konflik semacam itu tidak terjadi kembali.
Solusi pertama untuk mencegah bentrok itu tidak terulang adalah solusi hukum. Moeldoko mengatakan, dirinya akan tetap menindak tegas para prajurit yang terbukti bersalah dalam konflik itu.
"Hukum akan ditindak tegas. No way. Tidak ada toleransi soal itu," kata Moeldoko usai melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda untuk misi PBB di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).
Selain itu, aspek kesejahteraan juga dirasa harus segera dipenuhi. Para prajurit nantinya akan diberi tambahan fasilitas, seperti pembangunan rumah dinas di sekitar Yonif 134/Tuah Sakti.
"Solusi kesejahteraan kita akan bangun rumah. KSAD akan bangunkan rumah karena selama ini mereka kos di luar. Secepatnya selesai, kita juga akan bangun kolam renang dan ruang untuk mereka dan keluarga rekreasi," kata Moeldoko.
Solusi ketiga, yakni peningkatan kemampuan para prajurit. Jenderal bintang empat itu mengatakan, ke depan, para prajurit akan ditingkatkan kemampuannya menjadi Raider. Dengan begitu, diharapkan, para prajurit lebih arif dalam bersikap.
"Biasanya, pasukan yang agak tanggung itu agak-agak suka sombong. Kita Raider-kan. Saat punya kemampuan lebih akan ngerem sombongnya. Orang yang nggak bisa berkelahi nggak punya Karate dia suka aneh-aneh. Begitu dididik punya ban hitam dia tak aneh-aneh karena dia yakin kalau dia banting orang pasti mati," tandas Moeldoko.
Meminimalisir potensi bentrokan antara oknum pada dua institusi negara tersebut, Moeldoko telah menyiapkan tiga langkah jitu yang dianggap akan meredam konflik semacam itu tidak terjadi kembali.
Solusi pertama untuk mencegah bentrok itu tidak terulang adalah solusi hukum. Moeldoko mengatakan, dirinya akan tetap menindak tegas para prajurit yang terbukti bersalah dalam konflik itu.
"Hukum akan ditindak tegas. No way. Tidak ada toleransi soal itu," kata Moeldoko usai melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda untuk misi PBB di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).
Selain itu, aspek kesejahteraan juga dirasa harus segera dipenuhi. Para prajurit nantinya akan diberi tambahan fasilitas, seperti pembangunan rumah dinas di sekitar Yonif 134/Tuah Sakti.
"Solusi kesejahteraan kita akan bangun rumah. KSAD akan bangunkan rumah karena selama ini mereka kos di luar. Secepatnya selesai, kita juga akan bangun kolam renang dan ruang untuk mereka dan keluarga rekreasi," kata Moeldoko.
Solusi ketiga, yakni peningkatan kemampuan para prajurit. Jenderal bintang empat itu mengatakan, ke depan, para prajurit akan ditingkatkan kemampuannya menjadi Raider. Dengan begitu, diharapkan, para prajurit lebih arif dalam bersikap.
"Biasanya, pasukan yang agak tanggung itu agak-agak suka sombong. Kita Raider-kan. Saat punya kemampuan lebih akan ngerem sombongnya. Orang yang nggak bisa berkelahi nggak punya Karate dia suka aneh-aneh. Begitu dididik punya ban hitam dia tak aneh-aneh karena dia yakin kalau dia banting orang pasti mati," tandas Moeldoko.
(sms)