Video Kekerasan Pelajar Diduga dari Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Video kekerasan pelajar yang beredar di sejumlah laman Facebook diduga berasal dari Surabaya dan Sidoarjo. Hal itu terlihat dari logat yang ada dalam video berdurasi 2 menit 7 detik itu yang menyebut kata 'kon' yang berarti kamu.
"Kalau saya lihat ini dari Surabaya atau Sidoarjo. Karena ada kata kon itu. Kalau dari Ponorogo tidak mungkin dengan logat itu," kata Arphan Fathoni, mahasiswa asal Ponorogo yang tinggal di Surabaya, kepada wartawan, Rabu (10/12/2014).
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini mengaku, melihat video kekerasan pelajar ini dari laman Facebooknya. Aktivis HMI ini tentu menyayangkan moral pelajar yang berbuat demikian.
Kata Arphan, dari dialog yang ada dalam video tersebut, kemungkinan gadis yang dianiaya itu merebut pacar dari gadis berkaos biru yang diketahui bernama Nanda. Sedangkan teman-teman yang ada di video tersebut adalah teman-teman Nanda.
Hal itu terlihat ketika Nanda sedang menganiaya gadis berambut sebahu itu, sejumlah rekannya dengan beseragam tidak melerai. Beberapa di antaranya malah turut memukuli gadis tersebut.
"Ini persoalannya paling masalah cinta di antara ABG itu. Mungkin pacarnya Nanda ini direbut oleh gadis yang dianiaya itu," kata Arphan menduga.
Namun Arphan mengaku tidak tahu sekolah dari sejumlah ABG yang ada dalam video berformat MP4 itu. Tentunya, institusi pendidikan harus segera mengambil langkah agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kurang begitu jelas identitas diseragamnya. Dugaan saya ya kalo nggak Surabaya ya Sidoarjo," tepisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video kekerasan pelajar kembali beredar di media sosial. Video tersebut diunggah pada 6 Desember 2014, pukul 9.33 WIB oleh akun "ShelyEndelPutriReog91CahSlahung" di laman Facebook.
Semua dialog dalam video tersebut menggunakan bahasa jawa dan logat Jawa Timuran. Video tersebut juga dilihat ratusan ribu kali.
"Kalau saya lihat ini dari Surabaya atau Sidoarjo. Karena ada kata kon itu. Kalau dari Ponorogo tidak mungkin dengan logat itu," kata Arphan Fathoni, mahasiswa asal Ponorogo yang tinggal di Surabaya, kepada wartawan, Rabu (10/12/2014).
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini mengaku, melihat video kekerasan pelajar ini dari laman Facebooknya. Aktivis HMI ini tentu menyayangkan moral pelajar yang berbuat demikian.
Kata Arphan, dari dialog yang ada dalam video tersebut, kemungkinan gadis yang dianiaya itu merebut pacar dari gadis berkaos biru yang diketahui bernama Nanda. Sedangkan teman-teman yang ada di video tersebut adalah teman-teman Nanda.
Hal itu terlihat ketika Nanda sedang menganiaya gadis berambut sebahu itu, sejumlah rekannya dengan beseragam tidak melerai. Beberapa di antaranya malah turut memukuli gadis tersebut.
"Ini persoalannya paling masalah cinta di antara ABG itu. Mungkin pacarnya Nanda ini direbut oleh gadis yang dianiaya itu," kata Arphan menduga.
Namun Arphan mengaku tidak tahu sekolah dari sejumlah ABG yang ada dalam video berformat MP4 itu. Tentunya, institusi pendidikan harus segera mengambil langkah agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kurang begitu jelas identitas diseragamnya. Dugaan saya ya kalo nggak Surabaya ya Sidoarjo," tepisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video kekerasan pelajar kembali beredar di media sosial. Video tersebut diunggah pada 6 Desember 2014, pukul 9.33 WIB oleh akun "ShelyEndelPutriReog91CahSlahung" di laman Facebook.
Semua dialog dalam video tersebut menggunakan bahasa jawa dan logat Jawa Timuran. Video tersebut juga dilihat ratusan ribu kali.
(san)