Tanah Longsor, 149 Warga Dusun Pencil Mengungsi
A
A
A
BANJARNEGARA - Akibat cuaca buruk dan curah hujan tinggi, material tanah longsoran lereng pegunungan putih, di Dusun Pencil Banjarnegara, Jawa Tengah, terus bergerak ke arah pemukiman warga.
Material tanah dengan ketebalan antara 2-3 meter terus bergerak ke arah pemukiman warga dan telah menutup total akses jalan. Karena khawatir tertimbun longsoran gunung, sebanyak 149 warga saat ini memilih mengungsi ke-4 posko pengungsian.
Berdasarkan data dari BPBD, dari total pengungsi di posko, sebanyak 20 orangnya terdiri dari anak-anak dan balita, 21 lansia, dan 91 orang ibu-ibu. Saat ini, mereka sudah berada di tempat pengungsian yang disiapkan BPBD.
Sri Amini, salah satu pengungsi mengatakan, dirinya bersama keluarga terpaksa mengungsi karena takut dengan tanah yang terus bergerak ke arah pemukiman warga. Saat mengungsi, semua harta berharganya ditinggal di rumah.
"Melihat kondisi material tanah yang terus bergerak seperti itu, saya merasa takut banget. Jadi memilih di pengungsian saja, padahal harta benda, termasuk ternak sapi saya masih di sana," terangnya, di lokasi kejadian, Rabu (10/12/2014).
Selain menempati tempat pengungsian, sejumlah warga juga ada yang menempati rumah kosong milik warga. Saat ini, warga yang tinggal di pengungsian kekurangan logistik berupa bahan makanan, susu anak-anak, dan selimut.
Menurut BPBD, laju materaial tanah longsoran gunung mencapai dua meter tiap 12 jam. Arah luncuran menuju ke pemukiman warga Dusun Pencil, area lahan pertanian, dan jalan penghubung antardesa.
"Akibat terputusnya jaringan kabel dan tiang listrik roboh, akses listrik di lokasi bencana mati," terang petugas BPBD.
Material tanah dengan ketebalan antara 2-3 meter terus bergerak ke arah pemukiman warga dan telah menutup total akses jalan. Karena khawatir tertimbun longsoran gunung, sebanyak 149 warga saat ini memilih mengungsi ke-4 posko pengungsian.
Berdasarkan data dari BPBD, dari total pengungsi di posko, sebanyak 20 orangnya terdiri dari anak-anak dan balita, 21 lansia, dan 91 orang ibu-ibu. Saat ini, mereka sudah berada di tempat pengungsian yang disiapkan BPBD.
Sri Amini, salah satu pengungsi mengatakan, dirinya bersama keluarga terpaksa mengungsi karena takut dengan tanah yang terus bergerak ke arah pemukiman warga. Saat mengungsi, semua harta berharganya ditinggal di rumah.
"Melihat kondisi material tanah yang terus bergerak seperti itu, saya merasa takut banget. Jadi memilih di pengungsian saja, padahal harta benda, termasuk ternak sapi saya masih di sana," terangnya, di lokasi kejadian, Rabu (10/12/2014).
Selain menempati tempat pengungsian, sejumlah warga juga ada yang menempati rumah kosong milik warga. Saat ini, warga yang tinggal di pengungsian kekurangan logistik berupa bahan makanan, susu anak-anak, dan selimut.
Menurut BPBD, laju materaial tanah longsoran gunung mencapai dua meter tiap 12 jam. Arah luncuran menuju ke pemukiman warga Dusun Pencil, area lahan pertanian, dan jalan penghubung antardesa.
"Akibat terputusnya jaringan kabel dan tiang listrik roboh, akses listrik di lokasi bencana mati," terang petugas BPBD.
(san)