Terapkan Bank Sampah lewat Aplikasi Web di Smartphone
A
A
A
YOGYAKARTA - Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin meningkat pesat. Namun ternyata, hal tersebut mampu mempengaruhi tingkat produksi dan sifat konsumtif masyarakat.
Akibatnya, bertambah pula buangan atau limbah yang dihasilkan, terutama limbah rumah tangga. Berlatar belakang masalah limbah, tiga mahasiswa UII Yogyakarta membuat aplikasi bank sampah pada smartphone.Mereka adalah Alan Dwi Prasetyo dan Dantik Puspita Sari, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika serta Malichah Muchtaromah dari Jurusan Teknik Kimia.
Permasalahan mengenai limbah di masyarakat tentu mendorong terbentuknya upaya pengelolaan limbah yang lebih baik lagi oleh masyarakat sendiri. Hal tersebut jelas untuk dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat.
” Berangkat dari persoalan pengelolaan limbah atau sampah, kami terpanggil untuk melaksanakan upaya pengelolaan sampah, khususnya limbah rumah tangga. Dengan memfasilitasi konsep bank sampah, kami membuat aplikasi webyang kami beri nama Celengan Limbah. Penggunaan aplikasi ini di smartphonebertujuan untuk mempermudah pendistribusian limbah rumah tangga,” ujar Dantik Puspita Sari.
Dantik memaparkan, Celengan Limbah atau CELI ini pada intinya merupakan alat agar mengirimkan pesan kepada serveruntuk memberitahukan bahwa si pengirim hendak mendistribusikan sampah yang ia miliki. Dengan begitu, pihak pengelola bank sampah akan mendatangi rumah si pemilik limbah untuk mengambil sampah.
Aplikasi ini dibuat guna mendukung tujuan dari bank sampah yakni pendaurulangan sampah menjadi barang bernilai jual.” Pada aplikasi CELI, dari setiap pengiriman limbah, pengirim akan mendapatkan poin yang nantinya tertera di dalam accountpemilik limbah. Dari poin-poin yang sudah terkumpul itu, pemilik limbah dapat menukarkan dengan produk olahan limbah yang sudah disediakan oleh pihak bank limbah,” katanya.
Dijelaskan Dantik, dari setiap poin yang sudah ditukar dengan suatu produk, maka poin yang dimiliki oleh pengirim akan berkurang. Poin akan kembali bertambah jika pengguna CELI kembali mengirimkan sampah lagi. Poin nantinya dapat kembali ditukarkan dengan produk limbah yang sudah dikelola oleh petugas bank sampah tersebut. “Ini seperti permainan saja, tapi sambil bermain kita mendapat produk baru sekaligus menjaga kebersihan rumah sendiri,” tuturnya.
Alan Dwi Prasetyo menambahkan, dengan adanya aplikasi CELI tersebut, masyarakat dapat memanfaatkan smartphone yang mereka miliki untuk hal yang bernilai positif. Selain itu, mereka pun mendapat kemudahan dalam mengelola limbah rumah tangga, utamanya bagi mereka yang sibuk dengan aktivitas keseharian.
”Kami telah mengujicobakan aplikasi ini dengan menggandeng salah satu pelopor bank sampah di Yogyakarta, yaitu Bank Sampah Mekarasri di wilayah Brontokusuman DIY. Karena menurut pengelola bank sampah, aplikasi kami ini justru sangat membantu mereka. Ke depan aplikasi ini akan berusaha kami perluas lagi penggunaannya,” katanya.
Upaya yang dilakukan oleh Tim CELI UII tersebut tampaknya tidak hanya menarik minat pengelola bank sampah tapi juga mampu menuai prestasi. Apresiasi dari berbagai pihak mereka terima, salah satunya dari dewan juri Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2014.
Dengan aplikasi CELI, tiga mahasiswa ini dinobatkan sebagai juara pertama untuk kategori Proyek Sains Aplikasi Perangkat Lunak. Tim ini berhasil mengalahkan seluruh pesaingnya yang diseleksi secara regional dan nasional. Juara kedua dalam kategori yang sama diraih tim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, disusul oleh tim dari Universitas Halu Oleo Kendari.
Karena mendapat dukungan penuh dari pihak pengelola bank sampah, rencananya pada Januari 2015 mendatang, aplikasi CELI akan di-launching oleh Wali Kota Yogyakarta bertepatan dengan Ulang Tahun Desa Mekarasri.
Ratih Keswara
Akibatnya, bertambah pula buangan atau limbah yang dihasilkan, terutama limbah rumah tangga. Berlatar belakang masalah limbah, tiga mahasiswa UII Yogyakarta membuat aplikasi bank sampah pada smartphone.Mereka adalah Alan Dwi Prasetyo dan Dantik Puspita Sari, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika serta Malichah Muchtaromah dari Jurusan Teknik Kimia.
Permasalahan mengenai limbah di masyarakat tentu mendorong terbentuknya upaya pengelolaan limbah yang lebih baik lagi oleh masyarakat sendiri. Hal tersebut jelas untuk dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat.
” Berangkat dari persoalan pengelolaan limbah atau sampah, kami terpanggil untuk melaksanakan upaya pengelolaan sampah, khususnya limbah rumah tangga. Dengan memfasilitasi konsep bank sampah, kami membuat aplikasi webyang kami beri nama Celengan Limbah. Penggunaan aplikasi ini di smartphonebertujuan untuk mempermudah pendistribusian limbah rumah tangga,” ujar Dantik Puspita Sari.
Dantik memaparkan, Celengan Limbah atau CELI ini pada intinya merupakan alat agar mengirimkan pesan kepada serveruntuk memberitahukan bahwa si pengirim hendak mendistribusikan sampah yang ia miliki. Dengan begitu, pihak pengelola bank sampah akan mendatangi rumah si pemilik limbah untuk mengambil sampah.
Aplikasi ini dibuat guna mendukung tujuan dari bank sampah yakni pendaurulangan sampah menjadi barang bernilai jual.” Pada aplikasi CELI, dari setiap pengiriman limbah, pengirim akan mendapatkan poin yang nantinya tertera di dalam accountpemilik limbah. Dari poin-poin yang sudah terkumpul itu, pemilik limbah dapat menukarkan dengan produk olahan limbah yang sudah disediakan oleh pihak bank limbah,” katanya.
Dijelaskan Dantik, dari setiap poin yang sudah ditukar dengan suatu produk, maka poin yang dimiliki oleh pengirim akan berkurang. Poin akan kembali bertambah jika pengguna CELI kembali mengirimkan sampah lagi. Poin nantinya dapat kembali ditukarkan dengan produk limbah yang sudah dikelola oleh petugas bank sampah tersebut. “Ini seperti permainan saja, tapi sambil bermain kita mendapat produk baru sekaligus menjaga kebersihan rumah sendiri,” tuturnya.
Alan Dwi Prasetyo menambahkan, dengan adanya aplikasi CELI tersebut, masyarakat dapat memanfaatkan smartphone yang mereka miliki untuk hal yang bernilai positif. Selain itu, mereka pun mendapat kemudahan dalam mengelola limbah rumah tangga, utamanya bagi mereka yang sibuk dengan aktivitas keseharian.
”Kami telah mengujicobakan aplikasi ini dengan menggandeng salah satu pelopor bank sampah di Yogyakarta, yaitu Bank Sampah Mekarasri di wilayah Brontokusuman DIY. Karena menurut pengelola bank sampah, aplikasi kami ini justru sangat membantu mereka. Ke depan aplikasi ini akan berusaha kami perluas lagi penggunaannya,” katanya.
Upaya yang dilakukan oleh Tim CELI UII tersebut tampaknya tidak hanya menarik minat pengelola bank sampah tapi juga mampu menuai prestasi. Apresiasi dari berbagai pihak mereka terima, salah satunya dari dewan juri Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2014.
Dengan aplikasi CELI, tiga mahasiswa ini dinobatkan sebagai juara pertama untuk kategori Proyek Sains Aplikasi Perangkat Lunak. Tim ini berhasil mengalahkan seluruh pesaingnya yang diseleksi secara regional dan nasional. Juara kedua dalam kategori yang sama diraih tim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, disusul oleh tim dari Universitas Halu Oleo Kendari.
Karena mendapat dukungan penuh dari pihak pengelola bank sampah, rencananya pada Januari 2015 mendatang, aplikasi CELI akan di-launching oleh Wali Kota Yogyakarta bertepatan dengan Ulang Tahun Desa Mekarasri.
Ratih Keswara
(ftr)