Hypnotherapy, Cara Baru Tekan Tawuran Pelajar

Jum'at, 05 Desember 2014 - 04:22 WIB
Hypnotherapy, Cara Baru Tekan Tawuran Pelajar
Hypnotherapy, Cara Baru Tekan Tawuran Pelajar
A A A
SUKABUMI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi menerapkan sistem hypnotherapy kepada para pelajar yang kerap terlibat aksi tawuran. Langkah ini dilakukan untuk mengungkap biang pemicu terjadinya terjadinya tawuran.

Tindakan hipnotis melalui program hypnotherapy ini pertamakali dilakukan terhadap puluhan pelajar SMKN Pertanian dan SMK Teknika yang berhasil diamankan aparat kepolisian Polsek Cibadak akibat terlibat bentrokan di Jalan Raya Sekarwangi, beberapa hari lalu.

Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi Maman Abdurachman mengakui metode ini merupakan formula baru dalam mengantisipasi terjadinya aksi tawuran antarpelajar.

Dengan cara ini diharapkan para pelaku akan mengungkapkan secara jujur tentang alasan-alasan yang selalu menjadi pemicu peristiwa tawuran.

"Selama ini kita tidak pernah mengetahui secara pasti apa saja yang menjadi pemicu tawuran, terlebih apa alasan masing-masing pelajar sampai mau terlibat tawuran. Dengan hypnotherapy inilah semua permasalahan akan terjawab. Ini sangat penting ketahui agar pencegahaannya bisa lebih tepatn" ungkap Maman.

Secara teknis, hasil hipnothrapy tersebut akan dicatat oleh satgas antitawuran dan kenakalan pelajar. Lembaga ini merupakan unit kerja yang telah dibentuk sejak satu tahun lalu yang didalamnya melibatkan unsur disdik, pengelola sekolah, serta kepolisian.

"Satgas nantinya akan mengevaluasi dan mengkaji langkah apa saja yang akan dilakukan untuk mengantisipasi tawuran atau kenakalan pelajar," tambahnya.

Dikatakan Maman, sejauh ini hypnotherapy telah menghimpun sejumlah keterangan sementara dari para pelajar. Hasilnya cukup mencengangkan, pelaku tawuran umumnya mengaku bentrokan dengan para pelajar dari sekolah berbeda telah dijadikan sebagai gaya pergaulan oleh kalangan pelajar.

Tidak hanya itu mereka juga mengakui aksi tawuran telah menjadi tradisi yang harus dijalankan oleh pelajar untuk setiap generasinya.

Sementara itu Wakapolres Sukabumi Kompol Wisnu mengatakan berdasarkan hasil pemetaan terdapat 23 titik di sepanjang jalur Utara Sukabumi yang menjadi daerah rawan tawuran.

"Kami siagakan para personil di titik-titik rawan itu, termasuk patroli selama jam pelajar mulai dari pagi hingga menjelang sore," tegasnya.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3254 seconds (0.1#10.140)