Tetap Fokus Layani Kredit Pensiun
A
A
A
PALEMBANG - Merger Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Saudara) dengan Bank Woori Indonesia (BWI) dipastikan tuntas sebelum akhir tahun ini.
Hasil merger tersebut akan melahirkan bank baru bernama Bank Woori Saudara dan mulai efektif beroperasi pada 19 Desember 2014 mendatang. Seperti diketahui, BWI selama ini fokus pada layanan kredit korporasi. Sedangkan Bank Saudara pada produk perbankan ritel. Dari merger ini diharapkan kedua bank bisa saling melengkapi dalam hal penyaluran kredit. Begitu juga dalam hal peningkatan struktur permodalan dan aset.
“Dengan adanya penyatuan usaha pada 19 Desember 2014, dipastikan Bank Saudara yang semula masuk dalam kelompok BUKU 1, atau bank dengan modal inti kurang dari Rp1 tril iun, akan naik kelas menjadi BUKU 2,” ujar Pemimpin Cabang Bank Saudara Palembang, Indriati Lu kitasari di sela kegiatan sosia lisasi pembekalan ketaspenan di Hotel Swarna Dwipa, kemarin.
Dia menjelaskan, Bank Woori Saudara nantinya akan fokus pada pengembangan kredit bagi perusahaan-perusahaan Korea. Sejauh ini memang baru beberapa daerah yang sudah dimasuki investor Korea, seperti Jakarta, Cikarang, dan Surabaya. Adapun Palembang, menurutnya, masih akan melanjutkan pengembangan bisnis di sektor layanan kredit pensiun.
“Setiap cabang memiliki fokus bisnis yang berbeda. Karena di Palembang belum ada perusahaan yang terkait dengan investor Korea, maka kami masih fokus dipensiun dan pembiayaan untuk group Medco. Tapi kedepan saat pasar bebas sudah mulai berjalan dan investor Korea masuk Palembang, tentu kami sudah siap,” ucapnya.
Terkait pembiayaan kredit pensiun di tahun 2015, Indriati menargetkan bisa meningkat hingga dua kali lipat dari tahun ini. Sampai akhir November 2014, tercatat sudah terealisasi Rp24 miliar dari target Rp27,5 miliar.
Dengan nasabah berjumlah 225 yang terdiri dari pensiunan PNS, TNI, dan Polri. “Kredit pensiun tumbuh positif. Sejak awal dibuka di Palembang pada Agustus 2013 sampai akhir tahun terdapat sekitar 50 nasabah. Selanjutnya pada 20 - 14 mulai bertambah di dorong dari program berhadiah dari kami,” ulas Indriati.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Ad ministrasi dan Pengelolaan Sistem BKD Sumsel, Sri Sulastri menyebutkan, jumlah pensiunan pegawai sampai tahun depan akan mencapai 340 orang. Untuk 2014 saja tercatat sudah ratusan pegawai yang pensiun. Mereka bisa mengajukan pensiun jika memang sudah memenuhi syarat BKD seperti usia 60 tahun.
“Kami mendukung bila pensiunan bisa mendapatkan kredit melalui perbankan seperti ini. Dengan begitu, mereka bisa berwirausaha dan lebih sejahtera di usia pensiunnya,” kata Sri.
Yulia Savitri
Hasil merger tersebut akan melahirkan bank baru bernama Bank Woori Saudara dan mulai efektif beroperasi pada 19 Desember 2014 mendatang. Seperti diketahui, BWI selama ini fokus pada layanan kredit korporasi. Sedangkan Bank Saudara pada produk perbankan ritel. Dari merger ini diharapkan kedua bank bisa saling melengkapi dalam hal penyaluran kredit. Begitu juga dalam hal peningkatan struktur permodalan dan aset.
“Dengan adanya penyatuan usaha pada 19 Desember 2014, dipastikan Bank Saudara yang semula masuk dalam kelompok BUKU 1, atau bank dengan modal inti kurang dari Rp1 tril iun, akan naik kelas menjadi BUKU 2,” ujar Pemimpin Cabang Bank Saudara Palembang, Indriati Lu kitasari di sela kegiatan sosia lisasi pembekalan ketaspenan di Hotel Swarna Dwipa, kemarin.
Dia menjelaskan, Bank Woori Saudara nantinya akan fokus pada pengembangan kredit bagi perusahaan-perusahaan Korea. Sejauh ini memang baru beberapa daerah yang sudah dimasuki investor Korea, seperti Jakarta, Cikarang, dan Surabaya. Adapun Palembang, menurutnya, masih akan melanjutkan pengembangan bisnis di sektor layanan kredit pensiun.
“Setiap cabang memiliki fokus bisnis yang berbeda. Karena di Palembang belum ada perusahaan yang terkait dengan investor Korea, maka kami masih fokus dipensiun dan pembiayaan untuk group Medco. Tapi kedepan saat pasar bebas sudah mulai berjalan dan investor Korea masuk Palembang, tentu kami sudah siap,” ucapnya.
Terkait pembiayaan kredit pensiun di tahun 2015, Indriati menargetkan bisa meningkat hingga dua kali lipat dari tahun ini. Sampai akhir November 2014, tercatat sudah terealisasi Rp24 miliar dari target Rp27,5 miliar.
Dengan nasabah berjumlah 225 yang terdiri dari pensiunan PNS, TNI, dan Polri. “Kredit pensiun tumbuh positif. Sejak awal dibuka di Palembang pada Agustus 2013 sampai akhir tahun terdapat sekitar 50 nasabah. Selanjutnya pada 20 - 14 mulai bertambah di dorong dari program berhadiah dari kami,” ulas Indriati.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Ad ministrasi dan Pengelolaan Sistem BKD Sumsel, Sri Sulastri menyebutkan, jumlah pensiunan pegawai sampai tahun depan akan mencapai 340 orang. Untuk 2014 saja tercatat sudah ratusan pegawai yang pensiun. Mereka bisa mengajukan pensiun jika memang sudah memenuhi syarat BKD seperti usia 60 tahun.
“Kami mendukung bila pensiunan bisa mendapatkan kredit melalui perbankan seperti ini. Dengan begitu, mereka bisa berwirausaha dan lebih sejahtera di usia pensiunnya,” kata Sri.
Yulia Savitri
(ftr)