Demo Tolak Jokowi Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka
Demo Tolak Jokowi Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka
A
A
A
Kedatangan Jokowi ke Kota Semarang sempat mendapat penolakan dari sebagian masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang menggelar aksi unjukrasa menolak kedatangan Jokowi ke Kota Semarang. Jokowi dinilai gagal dalam menjalankan kepemimpinannya.
“Tolak kedatangan Jokowi ke Kota Semarang. Jokowi adalah satria piningit palsu yang telah mengeluarkan banyak kebijakan yang menyengsarakan masyarakat terutama dengan menaikkan harga BBM,” kata koordinator aksi demonstrasi, Arif Suyono, kemarin.
Selain itu, visi misi Jokowi yang mengatakan akan memperhatikan ketahanan pangan dan maritim dinilai omong kosong. Sebab, lanjut Arif, Jokowi diketahui telah memuluskan impor 264.000 sapi dari Australia. “Hal ini jelas menciderai janjinya sendiri dan merugikan peternak sapi nasional. Dengan masuknya sapi dari luar negeri, maka harga sapi lokal akan turun drastis,” ujarnya.
Selain orasi, massa yang membawa berbagai bendera pergerakan dan spanduk bertulis penolakan Jokowi menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Prof Dr Hamka, Ngaliyan, Boja. Aksi itu sempat membuat arus lalu lintas macet. Saat hendak longmarch dari kampus IAIN Walisongo menuju Pasar Johar untuk menemui Jokowi dihadang ratusan personel kepolisian, yang membawa pentungan serta anjing dan tembakan gas air mata.
Saat mahasiswa menerobos barikade terjadi kericuhan, bentrok, dan baku hantam dengan polisi. Polisi dapat membubarkan demonstran dengan memukuli dan menembakkan gas air mata. Mahasiswa kemudian membubarkan diri dan masuk ke kampus. Akibat bentrokan itu, tercatat enam orang mahasiswa mengalami luka, yakni bocor di bagian kepala terkena pukulan polisi. Keenam mahasiswa tersebut kemudian di bawa ke Poliklinik IAIN Walisongo untuk perawatan.
Aksi penolakan kedatangan Jokowi ke Semarang juga dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus hingga membuat Jalan Kaligawe sempat macet.
Andika Prabowo
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang menggelar aksi unjukrasa menolak kedatangan Jokowi ke Kota Semarang. Jokowi dinilai gagal dalam menjalankan kepemimpinannya.
“Tolak kedatangan Jokowi ke Kota Semarang. Jokowi adalah satria piningit palsu yang telah mengeluarkan banyak kebijakan yang menyengsarakan masyarakat terutama dengan menaikkan harga BBM,” kata koordinator aksi demonstrasi, Arif Suyono, kemarin.
Selain itu, visi misi Jokowi yang mengatakan akan memperhatikan ketahanan pangan dan maritim dinilai omong kosong. Sebab, lanjut Arif, Jokowi diketahui telah memuluskan impor 264.000 sapi dari Australia. “Hal ini jelas menciderai janjinya sendiri dan merugikan peternak sapi nasional. Dengan masuknya sapi dari luar negeri, maka harga sapi lokal akan turun drastis,” ujarnya.
Selain orasi, massa yang membawa berbagai bendera pergerakan dan spanduk bertulis penolakan Jokowi menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Prof Dr Hamka, Ngaliyan, Boja. Aksi itu sempat membuat arus lalu lintas macet. Saat hendak longmarch dari kampus IAIN Walisongo menuju Pasar Johar untuk menemui Jokowi dihadang ratusan personel kepolisian, yang membawa pentungan serta anjing dan tembakan gas air mata.
Saat mahasiswa menerobos barikade terjadi kericuhan, bentrok, dan baku hantam dengan polisi. Polisi dapat membubarkan demonstran dengan memukuli dan menembakkan gas air mata. Mahasiswa kemudian membubarkan diri dan masuk ke kampus. Akibat bentrokan itu, tercatat enam orang mahasiswa mengalami luka, yakni bocor di bagian kepala terkena pukulan polisi. Keenam mahasiswa tersebut kemudian di bawa ke Poliklinik IAIN Walisongo untuk perawatan.
Aksi penolakan kedatangan Jokowi ke Semarang juga dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus hingga membuat Jalan Kaligawe sempat macet.
Andika Prabowo
(ftr)
Explore More