Modus Terorisme Alami Pergeseran, Ini Penangkalnya
A
A
A
BANDUNG - Sestama Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT RI) Mayjen Abdul Rachman Kadir mengatakan, terjadi perubahan modus pelaku terorisme, dari peledakan bom, menjadi pembunuhan aparat keamanan, dan perampokan bank.
"Karena itu, upaya penanggulangan tindakan terorisme harus dioptimalkan melalui sinergisitas kemampuan pada semua elemen bangsa, dan alat negara sekaligus, dan terarah," katanya, kepada wartawan, Selasa (2/12/2014).
Ditambahkan dia, tindakan terorisme tidak bisa diprediksi dan tak mengenal waktu, dan bisa terjadi di mana saja. "Kita harus meningkatkan kesiagaan dan waspada melalui sistem terpadu, sesuai visi misi kita," tuturnya.
Masing-masing satuan, imbuh Abdul, telah memiliki kemampuan pencegahan dan penindakan aksi terorisme. Kemampuan tersebut, harus disinergikan agar menjadi kesatuan yang utuh. "Butuh sinergi yang berkesinambungan," tegasnya.
Dia berharap, semua komponen bangsa selain masyarakat memberikan peranan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam memberantas terorisme. "Marilah kita mensinergikan seluruh kekuatan yang dimiliki," ungkapnya.
Danlat Gulkonsis IV/2014 Letkol Dicky Lukman menambahkan, materi pelatihan berupa teori dan praktik. Di antaranya mensinergikan aparat penegak hukum dan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) Pemprov Jabar.
"Tujuan pelatihan, agar semua steakholder cepat tanggap jika menemukan dugaan aktivitas yang mengarah tindakan terorisme," tukasnya.
"Karena itu, upaya penanggulangan tindakan terorisme harus dioptimalkan melalui sinergisitas kemampuan pada semua elemen bangsa, dan alat negara sekaligus, dan terarah," katanya, kepada wartawan, Selasa (2/12/2014).
Ditambahkan dia, tindakan terorisme tidak bisa diprediksi dan tak mengenal waktu, dan bisa terjadi di mana saja. "Kita harus meningkatkan kesiagaan dan waspada melalui sistem terpadu, sesuai visi misi kita," tuturnya.
Masing-masing satuan, imbuh Abdul, telah memiliki kemampuan pencegahan dan penindakan aksi terorisme. Kemampuan tersebut, harus disinergikan agar menjadi kesatuan yang utuh. "Butuh sinergi yang berkesinambungan," tegasnya.
Dia berharap, semua komponen bangsa selain masyarakat memberikan peranan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam memberantas terorisme. "Marilah kita mensinergikan seluruh kekuatan yang dimiliki," ungkapnya.
Danlat Gulkonsis IV/2014 Letkol Dicky Lukman menambahkan, materi pelatihan berupa teori dan praktik. Di antaranya mensinergikan aparat penegak hukum dan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) Pemprov Jabar.
"Tujuan pelatihan, agar semua steakholder cepat tanggap jika menemukan dugaan aktivitas yang mengarah tindakan terorisme," tukasnya.
(san)