Lima Puskesmas Selesai Direhabilitasi dan Direvitalisasi
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan Bandung Barat terus merevitalisasi seluruh puskesmas yang ada di seluruh wilayahnya.
Diharapkan peningkatan sarana dan prasarana akan berdampak terhadap meningkatnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Pupu Sari Rohayati menyatakan, sepanjang 2014 sebanyak lima puskesmas di antaranya, Puskesmas Cikole, Cimareme, Rongga, Tagog Apu, dan Rajamandala, dilakukan rehabilitasi. “Bertepatan dengan Hari Kesehatan ke-50 dan pembangunan ya selesai, sekalian kami adakan syukuran,” ucapnya.
Untuk setiap puskesmas lanjut Pupu, mendapat anggaran rehab sebesar Rp500 juta hingga Rp600 juta. Terkecuali Puskesmas Rajamandala yang meng habiskan anggaran sebesar Rp1,2 miliar. Diharapkan dengan dilakukan rehab maka masyarakat akan nyaman berobat ke puskesmas-puskesmas tersebut.
Adanya program rehabilitasi tersebut maka setiap puskesmas yang ada sudah memenuhi standar, baik dari segi tenaga kesehatan, peralatan medis dan pelayanannya. Sementara itu, untuk Puskesmas Rajamandala disediakan ruang rawat inap, mengingat di wilayah itu belum ada rumah sakit yang representatif.
“Jalur Rajamandala rawan terjadinya kecelakaan, salah satu antisipasinya menyediakan fasilitas yang dibutuhkan di puskesmas terdekat,” jelas Pupu. Pada 2015 diproyeksikan tiga puskesmas tambahan akan men dapatkan program rehabilitasi, di antaranya Puskesmas Cihampelas, Puskesmas Jayamekar dan Puskesmas Sumur Bandung, Cipatat.
Anggaran pem bangunan berasal dari APBD Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, dan pemerintah pusat. Pupu menyebutkan, saat ini memang masih kekurangan tenaga dokter untuk di tempatkan di setiap puskesmas. Namun hal itu dapat diatasi secara bertahap dengan menempatkan dokter-dokter baru dan memakai tenaga dokter yang sudah selesai menimba ilmu spesialis yang mendapatkan beasiswa dari Pemkab Bandung Barat.
“Saat ini sudah kembali dua orang dokter yang sudah menjadi dokter spesialis anak dan spesialis patologi,” urainya. Bupati Bandung Barat Abubakar menambahkan, perbaikan berbagai fasilitas kesehatan merupakan upaya memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Selain bangunan juga mutu tenaga medisnya pun harus ditingkatkan, dari segi keilmuan juga perilaku saat memberikan pelayanan ke masyarakat.
“Perbaikan bagunan juga harus disertai dengan meningkatnya mutu pelayanan, dengan begitu masyarakat Bandung Barat Sehat akan terwujud,” tandasnya.
Raden Bagja Mulyana
Diharapkan peningkatan sarana dan prasarana akan berdampak terhadap meningkatnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Pupu Sari Rohayati menyatakan, sepanjang 2014 sebanyak lima puskesmas di antaranya, Puskesmas Cikole, Cimareme, Rongga, Tagog Apu, dan Rajamandala, dilakukan rehabilitasi. “Bertepatan dengan Hari Kesehatan ke-50 dan pembangunan ya selesai, sekalian kami adakan syukuran,” ucapnya.
Untuk setiap puskesmas lanjut Pupu, mendapat anggaran rehab sebesar Rp500 juta hingga Rp600 juta. Terkecuali Puskesmas Rajamandala yang meng habiskan anggaran sebesar Rp1,2 miliar. Diharapkan dengan dilakukan rehab maka masyarakat akan nyaman berobat ke puskesmas-puskesmas tersebut.
Adanya program rehabilitasi tersebut maka setiap puskesmas yang ada sudah memenuhi standar, baik dari segi tenaga kesehatan, peralatan medis dan pelayanannya. Sementara itu, untuk Puskesmas Rajamandala disediakan ruang rawat inap, mengingat di wilayah itu belum ada rumah sakit yang representatif.
“Jalur Rajamandala rawan terjadinya kecelakaan, salah satu antisipasinya menyediakan fasilitas yang dibutuhkan di puskesmas terdekat,” jelas Pupu. Pada 2015 diproyeksikan tiga puskesmas tambahan akan men dapatkan program rehabilitasi, di antaranya Puskesmas Cihampelas, Puskesmas Jayamekar dan Puskesmas Sumur Bandung, Cipatat.
Anggaran pem bangunan berasal dari APBD Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, dan pemerintah pusat. Pupu menyebutkan, saat ini memang masih kekurangan tenaga dokter untuk di tempatkan di setiap puskesmas. Namun hal itu dapat diatasi secara bertahap dengan menempatkan dokter-dokter baru dan memakai tenaga dokter yang sudah selesai menimba ilmu spesialis yang mendapatkan beasiswa dari Pemkab Bandung Barat.
“Saat ini sudah kembali dua orang dokter yang sudah menjadi dokter spesialis anak dan spesialis patologi,” urainya. Bupati Bandung Barat Abubakar menambahkan, perbaikan berbagai fasilitas kesehatan merupakan upaya memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Selain bangunan juga mutu tenaga medisnya pun harus ditingkatkan, dari segi keilmuan juga perilaku saat memberikan pelayanan ke masyarakat.
“Perbaikan bagunan juga harus disertai dengan meningkatnya mutu pelayanan, dengan begitu masyarakat Bandung Barat Sehat akan terwujud,” tandasnya.
Raden Bagja Mulyana
(ftr)