111 Ibu Rumah Tangga di Pasuruan Terjangkit HIV/AIDS
A
A
A
PASURUAN - Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pasuruan, dalam kurun waktu 11 tahun terakhir mencapai 807 kasus. Pada tahun 2008, tercatat 16 orang meninggal, dan tahun 2013 dengan tujuh kasus kematian.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Pasuruan Lies Lidia mengatakan, dari 807 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pasuruan, 518 kasus di antaranya ditularkan melalui heteroseksual (berganti-ganti pasangan) secara bebas maupun NAPZA/IDU.
"Dari jumlah tersebut, 475 kasus yang dialami kaum laki-laki, dan sisanya yakni 335 orang perempuan. Kasus penderita AIDS ini didominasi kelompok usia 20-29 tahun dengan 260 penderita. Sedangkan sisanya berusia antara 30-39 tahun," kata Lies Lidia, seusai memberikan penyuluhan Bahaya HIV dan AIDS, di RSUD Bangil, Senin (1/12/2014).
Hadir dalam penyuluhan tersebut, puluhan anggota Waria Malang Raya dan Pasuruan (WAMARAPA), dan mantan pecandu obat-obatan terlarang. Peran aktif mereka diharapkan dapat menyatukan upaya untuk memerangi dan mengurangi penderita HIV/AIDS.
Berdasarkan data KPA Kabupaten Pasuruan, akibat hubungan seks yang berganti-ganti pasangan, virus HIV/AIDS ini juga menular pada kelompok ibu rumah tangga, dengan jumlah 111 orang. Sementara pada kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) mencapai 136 orang.
Menurut Lies Lidia, untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit yang belum ada obatnya ini, diperlukan berbagai upaya yang dilakukan secara simultan dan komprehensif. Di antaranya membangun lingkungan yang kondusif di tempat dengan resiko tinggi HIV/AIDS, sosialisasi kepada stakeholder, serta layanan dan jangkauan pada masyarakat umum.
"Pendampingan secara rutin pada kelompok dampingan, intervensi perubahan perilaku, social marketing kondom, hingga penggunaan tes atau metode diagnosis untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu, yakni penapisan IMS dan VCT (Mobile Klinik VCT)," tandasnya.
Selain itu, untuk dapat memberikan pelayanan terhadap para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan juga telah membuka layanan HIV/AIDS di RSUD Bangil, serta di beberapa klinik IMS, VCT, ataupun CST di Kecamatan Pandaan, Grati, Bangil, Purwodadi, Prigen dan Gempol.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Pasuruan Lies Lidia mengatakan, dari 807 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pasuruan, 518 kasus di antaranya ditularkan melalui heteroseksual (berganti-ganti pasangan) secara bebas maupun NAPZA/IDU.
"Dari jumlah tersebut, 475 kasus yang dialami kaum laki-laki, dan sisanya yakni 335 orang perempuan. Kasus penderita AIDS ini didominasi kelompok usia 20-29 tahun dengan 260 penderita. Sedangkan sisanya berusia antara 30-39 tahun," kata Lies Lidia, seusai memberikan penyuluhan Bahaya HIV dan AIDS, di RSUD Bangil, Senin (1/12/2014).
Hadir dalam penyuluhan tersebut, puluhan anggota Waria Malang Raya dan Pasuruan (WAMARAPA), dan mantan pecandu obat-obatan terlarang. Peran aktif mereka diharapkan dapat menyatukan upaya untuk memerangi dan mengurangi penderita HIV/AIDS.
Berdasarkan data KPA Kabupaten Pasuruan, akibat hubungan seks yang berganti-ganti pasangan, virus HIV/AIDS ini juga menular pada kelompok ibu rumah tangga, dengan jumlah 111 orang. Sementara pada kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) mencapai 136 orang.
Menurut Lies Lidia, untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit yang belum ada obatnya ini, diperlukan berbagai upaya yang dilakukan secara simultan dan komprehensif. Di antaranya membangun lingkungan yang kondusif di tempat dengan resiko tinggi HIV/AIDS, sosialisasi kepada stakeholder, serta layanan dan jangkauan pada masyarakat umum.
"Pendampingan secara rutin pada kelompok dampingan, intervensi perubahan perilaku, social marketing kondom, hingga penggunaan tes atau metode diagnosis untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu, yakni penapisan IMS dan VCT (Mobile Klinik VCT)," tandasnya.
Selain itu, untuk dapat memberikan pelayanan terhadap para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan juga telah membuka layanan HIV/AIDS di RSUD Bangil, serta di beberapa klinik IMS, VCT, ataupun CST di Kecamatan Pandaan, Grati, Bangil, Purwodadi, Prigen dan Gempol.
(san)