760 Warga Palembang Terinfeksi HIV, 596 AIDS

Senin, 01 Desember 2014 - 11:42 WIB
760 Warga Palembang...
760 Warga Palembang Terinfeksi HIV, 596 AIDS
A A A
PALEMBANG - Jumlah warga Kota Palembang yang terjangkit virus HIV dan AIDS cukup tinggi.

Dari data yang dirilis Komisi Penanggula ngan AIDS (KPA) Kota Palem bang, ada 760 warga yang terin feksi HIV dan 596 orang yang terjangkit AIDS. Jumlah tersebut merupakan akumulasi penderita dari 1996-Agus tus 2014. “Untuk tahun ini, sampai Agustus lalu terdapat 45 kasus HIV,” ungkap Pengelola Data dan Program KPA Kota Palembang Adi Wijaya kemarin.

Sekretaris Komisi Penanggulanan AIDS (KPA) Kota Palembang H Zailani UD menga ta kan bahwa seluruh kalangan masyarakat bisa terjangkit HIV/AIDS. Karena itu, harus berhati-hati dan selalu menjalani pola hidup bersih dan sehat. Adapun yang rentan dari kelompok HIV/AIDS seperti pekerja seks komersial, dan orang yang memiliki perilaku seks menyimpang seperti kelompok waria serta gonta-ganti pasangan atau seks bebas.

Kelompok lain yang juga rentan adalah peng guna narkoba. “Kita juga melakukan sosialisasi penyuluhan ten tang bahaya HIV/ AIDS melalui stiker, spanduk, poster dan lainnya,” jelasnya, di sela sosialisasi HIV/AIDS dalam rangka menyambut hari AIDS sedunia yang jatuh hari ini, di Kambang Iwak kemarin .

Zailani meminta masyarakat yang menderita HIV/AIDS diminta tidak dikucilkan di dalam lingk ungan. Sebab, hal itu bisa menyulitkan penderitanya untuk sembuh dan bertobat. Dalam kegiatan simpatik di Kam bang Iwak kemarin, KPA melakukan sejumlah kegiatan berupa orasi dan penyuluhan kepada ma syarakat dengan pembagian bunga, stiker, brosur, leaplet, serta membawa spanduk mengelilingi Kambang Iwak.

Adapun peserta kegiatan dari Kementerian Hukum Dan HAM Sumatera Selatan, KPA Prov. Sumsel, KPA Kota Palembang, Biro Kesra Sumsel, jaringan orang terinfeksi HIV/AIDS (JOTHI), komunitas waria peduli HIV, komunitas forum suara pemuda Sumatera Selatan, Komunitas Anak Perantau, Yayasan Intan Maharani dan Pokja TIM 12 Peduli HIV.

Acara tersebut dilepas oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Subiyantoro yang membawahi seluruh lapas/rutan di Sumsel yang juga didampingi Rohil Firmansyah selaku Asisten Sekretaris KPA Prov Sumsel. Di Makassar, sehari jelang peringatan hari HIV/AIDS sedunia, puluhan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar unjuk rasa, di bawah jembatan layang Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam aksinya, mereka menolak kebijakan pemberian kondomisasi terhadap kaum remaja, karena dinilai akan memberikan peluang untuk melakukan seks bebas. Selain melakukan orasi, aktivis HTI yang terdiri dari mahasiswa ini juga membawa spanduk, dan poster bertuliskan penolakan terhadap kebijakan Kementerian Kesehatan terhadap kondomisasi untuk remaja.

“Ini hanya akan memberikan peluang terhadap kaum remaja untuk melakukan hubungan seks bebas di luar nikah. Kebijakan ini juga akan menimbulkan banyak kasus-kasus aborsi di Indonesia,” ujar Heri Fandi, koordinator aksi, kemarin.

Ditambahkan dia, jika kemudian pemerintah menghentikan aborsi, kondom harusnya dijual terhadap warga yang telah menikah. “Kondomisasi tidak memberikan solusi dalam menyelesaikan akar masalah penularan virus HIV/AIDS. Malah menimbulkan masalah baru, yakni pergaulan seks bebas semakin marak di kalangan remaja,” terangnya.

Aksi yang berlangsung sekira tiga jam berlangsung tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas. Usai berorasi, mahasiswa membubarkan diri.

Sierra Syailendra/ sindonews
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9359 seconds (0.1#10.140)