Crown Internasional Bidik Kota Bandung

Sabtu, 29 November 2014 - 11:04 WIB
Crown Internasional...
Crown Internasional Bidik Kota Bandung
A A A
BANDUNG - Crown International Holdings Group membidik Kota Bandung sebagai pasar potensial dalam pengembangan bisnisnya.

Daya tarik luar biasa yang dimiliki Kota Bandung membuat de veloper asal Australia itu tertarik untuk mengembangkan bisnisnya di kota yang dijuluki Paris Van Java ini. CEO Crown International Holdings Group Iwan Sunito yang juga warga asli Indonesia menyatakan ketertarikannya membuka pasar di Kota Bandung.

Menurutnya, Kota Bandung memiliki potensi ekonomi yang besar yang ditunjang deng an kapasitas pembelian. “Kami akan membangun sebuah kawasan properti mulai apartemen, shopping center retail, dan convention center,” ungkapnya kepada KORAN SINDO di Hotel Hilton, Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Bandung, kemarin.

Ketertarikannya membuka pasar di Kota Bandung, juga menjadi wujud keinginannya untuk memberikan kontribusi kepada tanah kelahirannya setelah 18 tahun malang melintang di negeri kangguru. Untuk tahap awal, pihaknya menjadikan Jakarta sebagai main target, kemudian disusul Surabaya.

Di Jakarta, pihaknya menyepakati kerjasama dengan sebuah perusahaan swasta untuk membangun proyek kombinasi antara apartemen, ritel, dan convention center. “Rencananya, pembangunan tersebut akan dilakukan di atas lahan seluas 10 hektare,” sebutnya. Dalam pembangunan kawasan tersebut, pihaknya melakukan joint venture. Namun, perusahaan yang diajak kerjasama belum bisa dia sebutkan.

Dia berjanji untuk menjelaskan lebih rinci tahun depan. Sebelum ekspansi, pihaknya juga telah membuka kantor cabang di Indonesia sejak 2013 lalu. Cara ini menurutnya membuat proses ekspansi lebih mudah. “Keberadaan kantor cabang memudahkan kami untuk berjualan sambil mencari lahan yang cocok untuk dibangun,” ungkapnya.

Menyinggung respons pasar di Indonesia, dia mengatakan, reaksi pasar di Indonesia tergolong positif. Hal itu terlihat dari tercapainya angka penjualan hanya dalam waktu 1 jam. “Proyeksi penjualan kami selama 2014 yaitu Rp350 miliar, itu kami capai dalam waktu 1 jam. Secara global yaitu di Australia, Singapura, dan Indonesia, kami mencapai proyeksi penjualan senilai Rp1,47 triliun,” terangnya.

Dia tahun depan, lanjut dia, pihaknya siap menggulirkan proyek pembangunan properti raksasa senilai US Dolar 35 juta. Dia menyebutkan, masih terdapat berbagai kendala dalam sektor properti di Indonesia seperti soal kepastian kepemilikan lahan.

Dia berpendapat, masalah lahan tidak hanya terjadi pada bisnis properti, tetapi juga sektor lain seperti infrastruktur, industri manufaktur, dan lainnya.

Fauzan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7139 seconds (0.1#10.140)