Kuningan Zero Lahan Kritis pada 2018
A
A
A
KUNINGAN - Pemkab Kuningan berkomitmen mewujudkan tak ada lahan kritis pada 2018 mendatang. Komitmen tersebut secara resmi dinyatakan dalam penandatanganan deklarasi kesepakatan di SMP Negeri 3 Darma, kemarin.
Bupati Kuningan Utje Ch Suganda menandatangani langsung deklarasi mewujudkan zero lahan kritis di Kabupaten Kuningan 2018 beserta Wakil Bupati Acep Purnama, sejumlah kepala dinas, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Perhutani serta LSM dan perwakilan perusahaan swasta.
“Momentum ini sangat tepat, di mana peringatan Hari Me nanam Nasional diwujudkan dengan komitmen Kabupaten Kuningan mewujudkan zero lahan kritis 2018. Langkah ini selaras dengan komitmen Kuningan sebagai Kabupaten Kon servasi yang secara tidak lang sung telah berperang dalam upaya menangani masalah pemanasan global,” ujar Bupati Kuningan Utje Ch Suganda.
Diungkapkan Utje, upaya penanggulangan lahan kritis di Kabupaten Kuningan sebenarnya telah berjalan sejak era program gerakan rehabilitasi lahan kritis menuju Kuningan ASRI 2003 lalu. Kemudian secara berkesinambungan dikembangkan melalui program baru seperti kegiatan kebun bibit permanen (KBP), pengembangan hutan rakyat dan pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM).
Yang terbaru pencanangan gerakan penanaman satu miliar pohon oleh pemerintah berdampak signifikan terhadap penurunan lahan kritis dan tidak produktif sehingga jumlah lahan kritis di Kabupaten Kuningan pada 2014 ini tersisa 1.381,51 hektare.
“Ditambah lagi dengan kegiatan konservasi yang banyak dilaksanakan dalam program Pemkab Kuningan pada masa kepemimpinan Bupati Aang Hamid Suganda melalui program pepeling(pengantin peduli ling kungan), seruling (siswa baru peduli lingkungan) dan APEL (Aparat peduli lingkungan) telah banyak berperan dalam mengentaskan lahan kritis di Kabupaten Kuningan. Dengan komitmen zero lahan kritis 2018 ini semakin membuat kami optimistis mengusung gelar Kuningan sebagai kabupaten konservasi,” ujar Utje.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ku ningan Ukas Suharfaputra mengungkapan, saat ini luas lahan kritis di Kabupaten Kuningan tersisa 1.381,51 hektare. Angka tersebut, kata Ukas, telah mengalami penurunan cukup signifikan dibanding tahun 2013 lalu yang mencapai 2.319,04 hektare.
Mohamad Taufik
Bupati Kuningan Utje Ch Suganda menandatangani langsung deklarasi mewujudkan zero lahan kritis di Kabupaten Kuningan 2018 beserta Wakil Bupati Acep Purnama, sejumlah kepala dinas, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Perhutani serta LSM dan perwakilan perusahaan swasta.
“Momentum ini sangat tepat, di mana peringatan Hari Me nanam Nasional diwujudkan dengan komitmen Kabupaten Kuningan mewujudkan zero lahan kritis 2018. Langkah ini selaras dengan komitmen Kuningan sebagai Kabupaten Kon servasi yang secara tidak lang sung telah berperang dalam upaya menangani masalah pemanasan global,” ujar Bupati Kuningan Utje Ch Suganda.
Diungkapkan Utje, upaya penanggulangan lahan kritis di Kabupaten Kuningan sebenarnya telah berjalan sejak era program gerakan rehabilitasi lahan kritis menuju Kuningan ASRI 2003 lalu. Kemudian secara berkesinambungan dikembangkan melalui program baru seperti kegiatan kebun bibit permanen (KBP), pengembangan hutan rakyat dan pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM).
Yang terbaru pencanangan gerakan penanaman satu miliar pohon oleh pemerintah berdampak signifikan terhadap penurunan lahan kritis dan tidak produktif sehingga jumlah lahan kritis di Kabupaten Kuningan pada 2014 ini tersisa 1.381,51 hektare.
“Ditambah lagi dengan kegiatan konservasi yang banyak dilaksanakan dalam program Pemkab Kuningan pada masa kepemimpinan Bupati Aang Hamid Suganda melalui program pepeling(pengantin peduli ling kungan), seruling (siswa baru peduli lingkungan) dan APEL (Aparat peduli lingkungan) telah banyak berperan dalam mengentaskan lahan kritis di Kabupaten Kuningan. Dengan komitmen zero lahan kritis 2018 ini semakin membuat kami optimistis mengusung gelar Kuningan sebagai kabupaten konservasi,” ujar Utje.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ku ningan Ukas Suharfaputra mengungkapan, saat ini luas lahan kritis di Kabupaten Kuningan tersisa 1.381,51 hektare. Angka tersebut, kata Ukas, telah mengalami penurunan cukup signifikan dibanding tahun 2013 lalu yang mencapai 2.319,04 hektare.
Mohamad Taufik
(ftr)