Oneintwenty Movement Cetak Ribuan Pelatih Bisnis
A
A
A
BANDUNG - Pesatnya pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM) belum diimbangi pemerataan kualitas UMKM. Diperlukan perhatian khusus dalam pengembangan UMKM sebagai kekuatan strategis ekonomi nasional.
Hal itu dikatakan Ketua Smart preneur Bandung, Asep Firman dalam kegiatan Bus sines Coach Training yang digelar di Balai Pelatihan Tenaga Koperasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, kemarin. “Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UMKM seperti rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, pemasaran, dan rendahnya ilmu kewirausahaan,” tutur Asep.
Terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya menambah berat pengembangan UMKM. Padahal, sektor UMKM berkontribusi hingga 97% dalam penciptaan lapangan kerja dan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Dari sekitar 56,5 juta pelaku usaha di Indonesia, kata dia, sekitar 99,8% di antaranya pelaku UMKM.
“Karena itu, persiapan peningkatan kapasitas diri para pelaku UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 sangatlah penting,” ucapnya. Sejalan dengan kebijakan Pemprov Jabar dalam upaya pengembangan sektor UMKM melalui Program Pencetakan 100.000 Wirausaha Baru hingga 2018 mendatang, Komunitas Smartpreneur Bandung melalui Gerakan Nasional Oneintwenty menempatkan diri untuk turun tangan dan berkolaborasi menyukseskan program tersebut.
“Gerakan Nasional Oneintwenty mengusung visi membina, mengembangkan, dan mencetak hingga 1 juta wirausaha baru pada 2020. Kami menyelenggarakannya secara simultan di 8 kota besar di Indonesia, dan Kota Bandung sa lah satunya,” sebut Asep. Dia menjelaskan, langkah berbeda dilakukan Oneintwenty Movement, yakni mencetak pelatih bisnis untuk memperkuat pengembangan sektor UMKM.
Business Coach Training melibatkan pengusaha-pengusaha sukses dari komunitas wirausaha di Bandung. Selama pelatihan, peserta dibekali kemampuan bisnis melalui metode Smart Business Map agar bisa mendiagnosa, membangun, hingga mengembangkan usahanya.
“Peserta juga dibekali kemampuan coaching skill, sebuah metode untuk menggali potensi usaha secara mendalam dan terstruktur hingga mampu memberdayakan orang untuk mencapai goal mereka,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan ber manfaat dan menjadi solusi bagi pendampingan UMKM di Jabar. Kemampuan coaching skill tersebut nantinya dijadikan metode untuk proses pendampingan yang akan diberikan kepada sektor UMKM di Jabar. “Melalui metode coaching, pelatih bisnis tersebut akan menggali potensi usaha hingga mendorong peningkatan produktivitas UMKM,” tandasnya.
Fauzan
Hal itu dikatakan Ketua Smart preneur Bandung, Asep Firman dalam kegiatan Bus sines Coach Training yang digelar di Balai Pelatihan Tenaga Koperasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, kemarin. “Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UMKM seperti rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, pemasaran, dan rendahnya ilmu kewirausahaan,” tutur Asep.
Terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya menambah berat pengembangan UMKM. Padahal, sektor UMKM berkontribusi hingga 97% dalam penciptaan lapangan kerja dan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Dari sekitar 56,5 juta pelaku usaha di Indonesia, kata dia, sekitar 99,8% di antaranya pelaku UMKM.
“Karena itu, persiapan peningkatan kapasitas diri para pelaku UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 sangatlah penting,” ucapnya. Sejalan dengan kebijakan Pemprov Jabar dalam upaya pengembangan sektor UMKM melalui Program Pencetakan 100.000 Wirausaha Baru hingga 2018 mendatang, Komunitas Smartpreneur Bandung melalui Gerakan Nasional Oneintwenty menempatkan diri untuk turun tangan dan berkolaborasi menyukseskan program tersebut.
“Gerakan Nasional Oneintwenty mengusung visi membina, mengembangkan, dan mencetak hingga 1 juta wirausaha baru pada 2020. Kami menyelenggarakannya secara simultan di 8 kota besar di Indonesia, dan Kota Bandung sa lah satunya,” sebut Asep. Dia menjelaskan, langkah berbeda dilakukan Oneintwenty Movement, yakni mencetak pelatih bisnis untuk memperkuat pengembangan sektor UMKM.
Business Coach Training melibatkan pengusaha-pengusaha sukses dari komunitas wirausaha di Bandung. Selama pelatihan, peserta dibekali kemampuan bisnis melalui metode Smart Business Map agar bisa mendiagnosa, membangun, hingga mengembangkan usahanya.
“Peserta juga dibekali kemampuan coaching skill, sebuah metode untuk menggali potensi usaha secara mendalam dan terstruktur hingga mampu memberdayakan orang untuk mencapai goal mereka,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan ber manfaat dan menjadi solusi bagi pendampingan UMKM di Jabar. Kemampuan coaching skill tersebut nantinya dijadikan metode untuk proses pendampingan yang akan diberikan kepada sektor UMKM di Jabar. “Melalui metode coaching, pelatih bisnis tersebut akan menggali potensi usaha hingga mendorong peningkatan produktivitas UMKM,” tandasnya.
Fauzan
(ftr)