Sushi Tei Gelar Shichi Go San
A
A
A
YOGYAKARTA - Merayakan berdirinya Sushi Tei Yogyakarta yang pertama, outlet menu makanan Jepang ini akan menggelar acara sosial bertajuk Shichi Go San Charity pada 29 - 30 November 2014 di Atrium Jogja City Mall.
Marketing Manager Sushi Tei Yogyakarta Vita Violeta mengatakan, Shichi Go San yang berarti tujuh lima tiga, merupakan tradisi Jepang di bulan November. Yang ditujukan bagi anak usia 3 - 7 tahun, yang didoakan oleh orang tuanya agar senantiasa sehat dan pintar.
Berangkat dari tradisi inilah, usia outlet Sushi Tei yang ibaratnya baru memasuki usia muda dan sekaligus merupakan outlet restoran dengan menumenu Jepang, berusaha mengadopsinya ke dalam acara sosial itu. ”Kami adopsi budaya itu ke Indonesia, dengan modifikasi dalam bentuk charity. Dan segmennya tidak terbatas untuk usia 3–7 tahun saja, mulai 0–12 tahun bisa,” ujar Vita kepada wartawan belum lama ini.
Beberapa rangkaian kegiatan digelar guna memeriahkan event sosial tersebut. Di antaranya kids charity yang mengajak konsumen dan masyarakat untuk turut menyumbangkan pakaian bekas, alat tulis, maupun alat makanan untuk anak - anak yang kurang mampu seperti panti asuhan maupun yayasan anak cacat.
Selain itu, digelar pula pentas seni, donor darah, maupun kegiatan hiburan lainnya. Bekerja sama dengan Jogja City Mall, Palang Merah Indonesia (PMI), PMA Organizer, Sahid Rich Hotel, dan 30 brand lainnya, pihaknya menargetkan bisa menjaring hingga 1.000 pendonor.
”Kami siap dan mendukung berlangsungnya acara ini. Digelar di dua lokasi terpisah di lantai ground, yakni untuk entertainment dan donor darah,” ujar Business Development Manager Jogja City Mall Alfialdy Baenars.
Siti Estuningsih
Marketing Manager Sushi Tei Yogyakarta Vita Violeta mengatakan, Shichi Go San yang berarti tujuh lima tiga, merupakan tradisi Jepang di bulan November. Yang ditujukan bagi anak usia 3 - 7 tahun, yang didoakan oleh orang tuanya agar senantiasa sehat dan pintar.
Berangkat dari tradisi inilah, usia outlet Sushi Tei yang ibaratnya baru memasuki usia muda dan sekaligus merupakan outlet restoran dengan menumenu Jepang, berusaha mengadopsinya ke dalam acara sosial itu. ”Kami adopsi budaya itu ke Indonesia, dengan modifikasi dalam bentuk charity. Dan segmennya tidak terbatas untuk usia 3–7 tahun saja, mulai 0–12 tahun bisa,” ujar Vita kepada wartawan belum lama ini.
Beberapa rangkaian kegiatan digelar guna memeriahkan event sosial tersebut. Di antaranya kids charity yang mengajak konsumen dan masyarakat untuk turut menyumbangkan pakaian bekas, alat tulis, maupun alat makanan untuk anak - anak yang kurang mampu seperti panti asuhan maupun yayasan anak cacat.
Selain itu, digelar pula pentas seni, donor darah, maupun kegiatan hiburan lainnya. Bekerja sama dengan Jogja City Mall, Palang Merah Indonesia (PMI), PMA Organizer, Sahid Rich Hotel, dan 30 brand lainnya, pihaknya menargetkan bisa menjaring hingga 1.000 pendonor.
”Kami siap dan mendukung berlangsungnya acara ini. Digelar di dua lokasi terpisah di lantai ground, yakni untuk entertainment dan donor darah,” ujar Business Development Manager Jogja City Mall Alfialdy Baenars.
Siti Estuningsih
(ftr)