19 Telur Buaya Muara Menetas di Inkubator Khusus

Selasa, 25 November 2014 - 12:01 WIB
19 Telur Buaya Muara Menetas di Inkubator Khusus
19 Telur Buaya Muara Menetas di Inkubator Khusus
A A A
SEMARANG - Jumlah buaya muara koleksi Taman Margasatwa Semarang atau yang dikenal dengan Kebun Binatang (Bonbin) Mangkang bertambah.

Kemarin sebanyak 19 ekor bayi buaya menetas dari telur induknya yang dipelihara di lokasi tersebut. Dari pantauan KORAN SINDO di lokasi, anak-anak buaya muara itu menetas dalam kondisi sehat. Mereka telah ditempatkan di lokasi khusus yang biasa digunakan bagi bayi buaya. “Sebenarnya ada 63 telur yang dihasilkan dari induk buaya, tapi baru menetas 19 ekor. Kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah,” kata Kepala UPTD Bonbin Mangkang Kusyanto kepada wartawan kemarin.

Hujan yang terus mengguyur Kota Semarang membuat proses penetasan telur buaya mengalami sedikit gangguan. Pengelola Bonbin Mangkang terpaksa menaruh telur-telur tersebut di inkubator yang telah disiapkan. “Cuaca seperti ini membuat proses penetasan terganggu. Namun, kami optimistis semua telur akan menetas,” ujarnya.

Dengan menetasnya 19 ekor, koleksi buaya muara di Bonbin Mangkang kini berjumlah 89 ekor. Kusyanto mengaku jumlah buaya dipastikan akan terus meningkat seiring produktivitas buaya di lokasi itu yang tergolong cepat. “Perkembangan buaya di sini memang sangat pesat. Selama empat tahun terakhir ini, buaya terus bereproduksi dengan baik dan kami berhasil menetaskan anak-anak buaya,” papar Kusyanto.

Disinggung mengenai biaya perawatan buaya yang terus meningkat, Kusyanto mengaku masih mampu. Meski buaya terus bertambah banyak, pakan dan perawatan masih dapat diatasi. “Masih bisa kami atasi. Untuk pakan dan perawatan masih aman,” ucapnya.

Sementara itu, kelahiran buaya di Bonbin Mangkang disambut antusias para pengunjung. Mereka mengapresiasi keberhasilan petugas Bonbin Mangkang dalam melestarikan buaya rawa. “Banyak buaya yang diburu dan diambil kulitnya untuk diperjualbelikan, sehingga jika dibiarkan jumlahnya akan terus menyusut. Kalau tidak ada upaya pelestarian seperti ini maka buaya pasti akan musnah,” kata Nur Salim, 39, salah satu pengunjung asal Ngaliyan.

Petugas Bonbin Mangkang diminta terus mengupayakan konservasi binatang yang ada di lokasi itu. “Selain buaya, diharapkan hewan-hewan lainnya juga dikembangbiakkan agar kelak anak cucu kita masih dapat melihat berbagai satwa yang dilindungi itu,” ucapnya.

Andika Prabowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4064 seconds (0.1#10.140)