12 Pelajar di Karawang Terinfeksi HIV
A
A
A
KARAWANG - Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, mendata, hingga November 2014 ini tercatat sebanyak 425 warga di kabupaten lumbung padi positif terinfeksi HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 12 orang diantaranya pelajar, dua orang pegawai negeri sipil (PNS) dan 60 orang ibu rumah tangga.
Staf Sekretariat KPA Kabupaten Karawang Yana Aryana, mengatakan, angka tersebut diperoleh dari pendataan yang dilakukan pihaknya dari tahun 2009 - November 2014.
"Dari tahun ke tahun jumlah orang yang terinveksi HIV di Karawang terus bertambah. Tahun 2009, angka sebanyak 170 orang. Kemudian tahun 2010 naik menjadi 197 orang," ujarnya, Senin (23/11/2014).
Kemudian 2011, jumlahnya kembali meningkat jadi 220 orang. Angka itu terus bertambah, di 2013 menjadi 352 orang.
Menurut dia, penularan HIV/AIDS di Kabupaten Karawang semakin memprihatinkan. Selain orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh hubungan seks dan penggunaan narkoba tersebut, juga menyerang pelajar.
"Tahun 2014 jumlahnya semakin signifikan menjadi 425 orang. Parahnya, dari jumlah itu 12 orang diantaranya pelajar, dua orang PNS dan 60 orang ibu rumah tangga," lanjut Yana.
Dari jumlah penduduk Karawang 2,1 juta orang, sambung Yana, sebanyak 20% pria dewasa di Karawang itu berhubungan seks diluar .
"Itu menjadi salah satu faktor, kenapa virus ini begitu cepat menjalar di Karawang," katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 137.097 pria Karawang 'jajan' di tempat prostitusi, lalu 109.677 menikah dengan pria beresiko tinggi, ada 2.787 gay, 1.175 wanita penjaja seks (WPS), dan sebanyak 317 orang pengguna jarum suntik.
Dia melanjutkan, saat ini penyebaran virus HIV/AIDS sudah berubah tren, dari awalnya hanya pelaku tapi sekarang sudah merambah ke keluarga.
"Sebelumnya dari laki-laki beresiko tinggi, lalu berubah ke ibu rumah tangga bahkan ke anak kecil," timpalnya.
Yana membeberkan, perubahan tren tersebut tak terlepas dari perilaku hidup keluarga tersebut.
Dia mencontohkan, sang suami yang kerap 'jajan' tak menyadari dia sudah tertular virus HIV/AIDS, lalu menularkan ke sang istri melalui hubungan intim. Lalu sang istri yang hamil mewariskan ke anaknya ketika lahir nanti.
"Suami tertular karena perilaku di luar suka jajan akhirnya dibawa ke rumah. Istri tertular suami, anak tertular dari ibunya, jadi mewariskan penyakit," bebernya.
Staf Sekretariat KPA Kabupaten Karawang Yana Aryana, mengatakan, angka tersebut diperoleh dari pendataan yang dilakukan pihaknya dari tahun 2009 - November 2014.
"Dari tahun ke tahun jumlah orang yang terinveksi HIV di Karawang terus bertambah. Tahun 2009, angka sebanyak 170 orang. Kemudian tahun 2010 naik menjadi 197 orang," ujarnya, Senin (23/11/2014).
Kemudian 2011, jumlahnya kembali meningkat jadi 220 orang. Angka itu terus bertambah, di 2013 menjadi 352 orang.
Menurut dia, penularan HIV/AIDS di Kabupaten Karawang semakin memprihatinkan. Selain orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh hubungan seks dan penggunaan narkoba tersebut, juga menyerang pelajar.
"Tahun 2014 jumlahnya semakin signifikan menjadi 425 orang. Parahnya, dari jumlah itu 12 orang diantaranya pelajar, dua orang PNS dan 60 orang ibu rumah tangga," lanjut Yana.
Dari jumlah penduduk Karawang 2,1 juta orang, sambung Yana, sebanyak 20% pria dewasa di Karawang itu berhubungan seks diluar .
"Itu menjadi salah satu faktor, kenapa virus ini begitu cepat menjalar di Karawang," katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 137.097 pria Karawang 'jajan' di tempat prostitusi, lalu 109.677 menikah dengan pria beresiko tinggi, ada 2.787 gay, 1.175 wanita penjaja seks (WPS), dan sebanyak 317 orang pengguna jarum suntik.
Dia melanjutkan, saat ini penyebaran virus HIV/AIDS sudah berubah tren, dari awalnya hanya pelaku tapi sekarang sudah merambah ke keluarga.
"Sebelumnya dari laki-laki beresiko tinggi, lalu berubah ke ibu rumah tangga bahkan ke anak kecil," timpalnya.
Yana membeberkan, perubahan tren tersebut tak terlepas dari perilaku hidup keluarga tersebut.
Dia mencontohkan, sang suami yang kerap 'jajan' tak menyadari dia sudah tertular virus HIV/AIDS, lalu menularkan ke sang istri melalui hubungan intim. Lalu sang istri yang hamil mewariskan ke anaknya ketika lahir nanti.
"Suami tertular karena perilaku di luar suka jajan akhirnya dibawa ke rumah. Istri tertular suami, anak tertular dari ibunya, jadi mewariskan penyakit," bebernya.
(sms)