Sakit, Warga Miskin Bebas Biaya Perawatan
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang resmi meluncurkan Kartu Semarang Sehat (KSS). Kartu sakti ini adalah pengganti program Jamkesmaskot dan berfungsi layaknya Kartu Indonesia Sehat (KIS). Setiap pemegang kartu dijamin mendapatkan perawatan sampai sembuh.
KSS secara simbolis langsung diserahkan kepada para penerima yang merupakan warga kurang mampu dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Penyerahan kartu itu berbarengan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan, dengan kartu itu pemegangnya akan dibebaskan dari segala macam biaya pelayanan kesehatan, mulai dari tingkat dasar hingga kelas III perawatan dan penyembuhan di rumah sakit. Sesuai data dari Bappeda, jumlah penerima KSS ini ada 103.782 jiwa dari total warga miskin di Kota Semarang 373.878 jiwa atau 21,9% dari jumlah total penduduk Kota Semarang.
“Kartu Semarang Sehat ini sebagai pengganti Jamkemaskot, konsepnya dan mekanismenya sama dengan Jamkesmakot. Hanya sekarang ada kartunya. Sasaran KSS ini warga miskin yang sudah terdata di Bappeda yang tidak terakomodasi dalam BPJS atau KIS,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi seusai peluncuran, kemarin. KSS ini akan disampaikan langsung melalui puskesmas kepada pemegangnya. Dijamin pemegangnya tidak akan salah sasaran karena data warga miskin yang ada sudah by name dan by addres.
Warga miskin tidak perlu datang ke puskesmas karena ada petugas yang akan mendatangi rumah mereka masing-masing. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono menambahkan, untuk pendistribusian KSS, pihaknya akan melibatkan 37 puskesmas di Semarang. “Ini sebagai pendamping dari KIS, karena sebagian warga miskin di Kota Semarang kan belum ter-cover program pemerintah pusat itu,” katanya.
KSS ini, lanjut dia, melayani masyarakat peserta program Jamkesmaskot. Mencakup warga miskin yang belum tersentuh layanan KIS supaya bisa mengakses manfaat layanan kesehatan dengan baik. Dia menyebutkan, KSS akan diberikan kepada 103.782 warga miskin. Hal itu di luar kuota penerima layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS yang diberikan pemerintah pusat kepada 270.096 jiwa di kota ini.
Melalui KSS, kata dia, masyarakat penerima manfaat bisa mendapatkan layanan rawat jalan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan seluruh jaringan rumah sakit (RS) untuk kelas III. Alokasi anggaran yang disiapkan untuk mencakup pelayanan KSS sebesar Rp70 miliar berasal dari APBD 2014 dan 2015, termasuk di antaranya untuk cetak 782 kartu sebesar Rp500 juta pada tahun ini.
Sugiyanto, warga Jalan Jahe I No 343 RT 13/RW 8 Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, salah satu penerima mengatakan, KSS akan lebih mempermudah ketika akan berobat.
M abduh
KSS secara simbolis langsung diserahkan kepada para penerima yang merupakan warga kurang mampu dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Penyerahan kartu itu berbarengan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan, dengan kartu itu pemegangnya akan dibebaskan dari segala macam biaya pelayanan kesehatan, mulai dari tingkat dasar hingga kelas III perawatan dan penyembuhan di rumah sakit. Sesuai data dari Bappeda, jumlah penerima KSS ini ada 103.782 jiwa dari total warga miskin di Kota Semarang 373.878 jiwa atau 21,9% dari jumlah total penduduk Kota Semarang.
“Kartu Semarang Sehat ini sebagai pengganti Jamkemaskot, konsepnya dan mekanismenya sama dengan Jamkesmakot. Hanya sekarang ada kartunya. Sasaran KSS ini warga miskin yang sudah terdata di Bappeda yang tidak terakomodasi dalam BPJS atau KIS,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi seusai peluncuran, kemarin. KSS ini akan disampaikan langsung melalui puskesmas kepada pemegangnya. Dijamin pemegangnya tidak akan salah sasaran karena data warga miskin yang ada sudah by name dan by addres.
Warga miskin tidak perlu datang ke puskesmas karena ada petugas yang akan mendatangi rumah mereka masing-masing. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono menambahkan, untuk pendistribusian KSS, pihaknya akan melibatkan 37 puskesmas di Semarang. “Ini sebagai pendamping dari KIS, karena sebagian warga miskin di Kota Semarang kan belum ter-cover program pemerintah pusat itu,” katanya.
KSS ini, lanjut dia, melayani masyarakat peserta program Jamkesmaskot. Mencakup warga miskin yang belum tersentuh layanan KIS supaya bisa mengakses manfaat layanan kesehatan dengan baik. Dia menyebutkan, KSS akan diberikan kepada 103.782 warga miskin. Hal itu di luar kuota penerima layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS yang diberikan pemerintah pusat kepada 270.096 jiwa di kota ini.
Melalui KSS, kata dia, masyarakat penerima manfaat bisa mendapatkan layanan rawat jalan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan seluruh jaringan rumah sakit (RS) untuk kelas III. Alokasi anggaran yang disiapkan untuk mencakup pelayanan KSS sebesar Rp70 miliar berasal dari APBD 2014 dan 2015, termasuk di antaranya untuk cetak 782 kartu sebesar Rp500 juta pada tahun ini.
Sugiyanto, warga Jalan Jahe I No 343 RT 13/RW 8 Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, salah satu penerima mengatakan, KSS akan lebih mempermudah ketika akan berobat.
M abduh
(ars)