Demo Tolak BBM Naik Berlanjut, Massa Blokir Jalan

Selasa, 18 November 2014 - 16:40 WIB
Demo Tolak BBM Naik...
Demo Tolak BBM Naik Berlanjut, Massa Blokir Jalan
A A A
SEMARANG - Ribuan buruh dan mahasiswa di Kota Semarang, hari ini memblokir Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Aksi blokir jalan itu sebagai bentuk kekecewaan atas keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Dalam aksinya, massa dari Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng ini membawa berbagai spanduk bertuliskan penolakan kenaikan harga BBM. Mereka juga mendesak pemerintah kembali menurunkan harga BBM dan mengembalikannya ke harga semula.

“Karena akibat kenaikan harga BBM, secara otomatis harga kebutuhan pokok lainnya juga akan meningkat. Hal ini jelas akan menyengsarakan kami sebagai orang kecil,” kata Prabowo, Koordinator Gerakan Buruh Berjuang, Selasa (18/11/2014).

Prabowo berharap, Gubernur Jateng melakukan revisi terhadap usulan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang telah dikirimkan oleh masing-masing daerah. Sebab, usulan UMK untuk tahun 2015 belum termasuk kenaikan harga BBM.

“Ganjar harus memerintahkan kepada masing-masing kepala daerah untuk melakukan revisi terhadap usulan UMK tersebut. Karena penetapan UMK yang berasal dari survey Kebutuhan Hidup Layak belum mencantumkan kenaikan harga BBM,” tegasnya.

Sementara itu, ratusan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi serupa setelah aksi buruh selesai dilakukan. Sama dengan buruh, mereka juga mendesak Pemerintahan Joko Widodo membatalkan kenaikan harga BBM.

“Ini adalah aksi kami menolak kenaikan harga BBM oleh pemerintahan Joko Widodo. Sebab jelas, hal ini akan menyebabkan rakyat semakin sengsara,” terang Abdurrahman, Koordinator Aksi Mahasiswa.

Abdurrahman mengatakan, Jokowi telah menipu rakyat Indonesia. Sebab saat kampanye, dia menyatakan akan pro rakyat dan berjuang untuk kepentingan rakyat.

”Namun dengan menaikkan harga BBM tersebut, jelas Jokowi telah mengingkari janji-janjinya. Dia sepertinya menggunakan kepopulerannya dan berharap masyarakat tidak menentang kenaikan harga BBM itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Abdulrahman menambahkan, alasan Jokowi menaikkan harga BBM dan dialihkan ke subsidi pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur adalah kebijakan yang salah.

“Hal yang paling penting dilakukan Jokowi adalah memberantas mafia migas yang masih bergentayangan di Indonesia, bukan dengan cara menaikkan harga BBM. Untuk itu, kami mendesak agar Jokowi membatalkan kenaikan harga BBM, mengembangkan sumber energi alternatif, mengelola aset bangsa, dan mengganyang mafia Migas di Indonesia,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)