Antrean Mengular di Mana-Mana

Selasa, 18 November 2014 - 12:54 WIB
Antrean Mengular di...
Antrean Mengular di Mana-Mana
A A A
PALEMBANG - Pemerintah akhirnya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar. Mulai pukul 00.00 WIB dinihari tadi, harga premium dan solar naik Rp2.000 per liter menjadi Rp8.500 dan Rp7.500 per liter.

Kenaikan harga BBM yang langsung diumumkan Presiden Joko Widodo pada pukul 21.00WIB tadi malam, langsung memicu kepanikan. Antrean terpantau di sejumlah daerah di Sumsel. Meskipun diguyur hujan deras sejak sore, antrean mengular tetap terjadi di SPBU di Palembang. Aparat kepolisian dikerahkan menjaga ketat antrean di SPBU.

Pantauan di lapangan menunjuk kan, sesaat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM, sejumlah SPBU di Palembang langsung di serbu warga. Sepeda motor mau pun mobil tampak mengantre un tuk mendapatkan BBM dengan harga lama. Di SPBU milik Romi Her ton di Jalan Demang Lebar Daun, an trean terjadi hingga tiga ki lometer dan membuat kema cetan.

“Ini saya terjebak macet. Tapi biar la antre, jadi la sedikit hemat beli dengan harga lama,” ujar Rahman, warga Pakjo, Pa lembang kemarin. Pemandangan serupa juga terlihat di SPBU samping Taman Makam Pahlawan. Antrean kendaraan roda empat dan dua me me nuhi ruas jalan menuju SPBU hingga Sim pang Empat Polda Sumsel. Petugas Satlantas Polta bes Palembang yang diturunkan di sejumlah lo kasi, terlihat kewa lahan mengurai kendaraan yang antre masuk ke SPBU.

“Dak tau jugo dapet apo idak ben sin malam ini. La panjang mak ini an trean, tapi biarlah kalu bedapetpa - cak ladakngasiminyakbrapohari ini,” jelas Imran, 42, warga Bala yuda Palembang saat ditemui da lam antrean di depan Mapolda Sumsel. Pengendara mobil lainnya, Ismail,45, Warga Dwikora Palembang mengaku terkejut adanya pengumuman kenaikkan BBM pada pukul 00.01 WIB. Jadi dengan sisa waktu yang ada, Ismail langsung memacu kendaraannya ke SPBU terdekat.

“Sebenarnya saya kurang setuju BBM naik. Namun jika benar-benar disalurkan dan tepat sasaran, yah rasanya lebih adil,” tandasnya. Karena antre panjang tersebut, jelas Ismail , banyak warga tidak sabaran. Bahkan ada yang asal serobot sehingga menimbulkan kekesalan warga. Bahkan dari belakang ada teriakan agar pihak SPBU memastikan bahwa BBM di tempat penyimpanan mencukupi sehingga warga tidak kecewa setelah antre lama. Hal ini dikatakan pengendara lainnya, Adrian, warga Demang Lebar Daun.

Meski dia mengaku kesal namun berharap setelah antrean panjang dijamin tetap mendapatkan BBM. “Saya tadinya tidak mau ke SPBU namun karena ada celah waktu yah saya manfaatin aja,” ujar Adrian yang diiyakan sejumlah temannya yang berada di dalam mobil tersebut. Para pengendara sepeda motor juga tak mau kalah. Mereka rela antre meskipun hujan terus meng guyur. Mereka menggunakan mantel penahan hujan dengan maksud mengisi penuh tang ki sepeda motornya.

“Tadinya tidak tahu BBM naik malam ini. Tetapi setelah mendapatkan informasi antrean di SPBU, jadi khawatir BBM akan habis dan tidak kebagian lagi. Jadi tak masalah hujan,” jelas Imam, war ga Jalan Angkatan 66 Palem bang ini. Untuk mencegah aksi penimbunan petugas SPBU menerapkan peraturan bagi para pemilik kendaraan untuk tidak mengisi BBM menggunakan tempat tertentu, baik itu jeriken maupun drum. Ini terlihat jelas dalam pengumuman yang ditempelkan di SPBU.

“Instruksinya seperti ini. Bagi mereka yang ingin mengisi BBM, baik solar ataupun bensin, dilarang membawa jeriken. Kami hanya menerapkan peraturan saja,” ujar Benny, salah seorang petugas SPBU Samping Taman Makam Pahlawan di bagian sepeda motor. Kondisi berbalik justru terlihat di SPBU 24.301.17 Merdeka. Meski sejumlah SPBU telah di - padati puluhan kendaraan, di SPBU milik Gubernur Sumsel, Alex Noerdin tersebut tidak terlihat antrean. Hanya ada satu dua roda empat dan beberapa sepeda motor yang mengisi bahan bakar mereka.

Pertamina Tambah Pasokan Sejak Pagi

Pengelola dan petugas SPBU mengaku tidak menyangka jika BBM dinaikkan hari ini, karena tidak ada pemberitahuan dari pihak manapun termasuk perta - mina. Namun, kecurigaan pihak SPBU mulai muncul sejak pagi kemarin pasokan BBM ke SPBU lebih banyak dari biasanya. Petugas SPBU di Jalan Demang Lebar Daun, Fatimah mengaku sejak siang kemarin terdapat penambahan pasokan BBM jumlah biasanya.

“Awalnya saya belum tahu juga. Namun sudah terdengar sejak siang BBM segera dinaikkan. Dan saya perhatikan jumlah mobil tangki minyak lebih dari biasanya hingga tiga tangki, dari biasanya 1 tang ki. Lalu malam ini sudah ada pengumumannya,” ujarnya. Menurut Fatimah, banyak ken daraan rela antre untuk memperoleh harga BBM yang lama. Sebelum dinaikkan pada pukul 00.01 WIB ini. “Waktunya 2 jam lebih, tapi antreannya panjang. Yah, kami Cuma ikut instruksi. Kalau memang naik yah kami lang sung naikkan,” jelasnya.

Petugas SPBU Samping Taman Makam Pahlawan, Iin juga mengaku curiga sejak kemarin siang pengiriman suplai BBM lebih banyak dari sebelumnya. “Kalau sudah begini kami tidak bisa apa-apa. Hanya melayani pelanggan. Namun belum tahu juga apakah BBM nya cukup atau tidak. Sebab, banyak pengendara yang belum dapat karena harus lama antri menunggu,” jelas Iin.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tadi malam mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan pilihan yang harus diambil pemerintah. Menurutnya, dari waktu ke waktu bangsa Indonesia dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit terkait BBM bersubsidi. “Pasti akan bermunculan pendapat yang setuju dan tidak setuju. Pemerintah sangat menghargai setiap masukan,” ujar Presiden saat memberikan keterangan pers kenaik an BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, tadi malam.

Presiden didampingi antara lain oleh Wapres Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrianof Chaniago dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Usai menyampaikan keterangan singkat, Presiden dan Wapres meninggalkan ruangan oval Istana dan keterangan pers dilanjutkan para menteri.

“Semoga keputusan pengalihan subsidi ke arah sektor produktif ini merupakan jalan terbuka untuk menghadirkan anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” ujar Presiden. Dia menjelaskan, bagi rakyat yang kurang mampu, pemerintah menyiapkan program sosial berupa paket Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar.

Berbagai program itu diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat serta memulai berbagai usaha di sektor ekonomi produktif. Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan, kenaikan harga premium dan solar ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 34/2014 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Bahan Bakar Tertentu. PT Pertamina (Persero) sebagai pelaksana distribusi BBM bersubsidi akan melakukan persiapan sehingga masyarakat tidak perlu berbondong-bondong mengan - tre di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

“Jadi masyarakat tidak perlu mengalami kepanikan,” katanya. Menkeu Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan menghemat anggaran sebesar Rp100 triliun sebagai konsekuensi kenaikan harga BBM bersubsidi. Anggaran ini akan digu n akan untuk belanja produk tif seperti infrastruktur, mem per kuat per lindungan sosial bagi keluarga miskin dan hampir miskin, serta mewujudkan visi pengembangan di sektor maritim. Menurut Bambang, kenaikan harga BBM akan membawa dampak inflasi selama empat bulan ke depan.

Khusus tahun ini, inflasi diperkirakan bertambah 2%. “Jadi kalau kita mengambil base line 5,3%, maka perkiraan inflasi akhir tahun 7,3% untuk 2014. Tentunya masih ada dampak inflasi di Januari 2015 sampai Februari, tetapi tidak akan besar di dua bulan pertama, November dan Desember 2014,” katanya.

Andhiko ta/sierra s/ Rarasati s/Ridwan anshori
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)