Terjaring Razia, Pelajar SD Menangis
A
A
A
MANADO - Razia terhadap pelajar Manado yang bolos maupun membawa senjata tajam kembali digelar. Razia tersebut dilakukan Satpol PP, Polresta Manado, BNN, Satgas Antinarkoba, dan Kodim 1309, Selasa (18/11/2014).
Razia tersebut berhasil menjaring 32 pelajar yang kedapatan berada di luar sekolah saat jam belajar berlangsung. Menariknya, salah satu di antara mereka merupakan pelajar sekolah dasar (SD).
Saat diinterogasi petugas, pelajar bernama Hendra itu mengaku menyesal dengan tindakannya. "Saya tobat tidak akan bolos lagi," ujar Hendra.
Dia mengaku bolos karena diajak saudaranya. "Saya cuma ikut saudara yang mengajak untuk bolos. Terus saya ikut. Tapi sekarang saya berjanji tak akan bolos lagi," kata Hendra sambil menangis.
Sementara, dalam razia tersebut, petugas menemukan empat gunting, satu obeng, empat korek api, dan tiga bungkus rokok. Kasatpol PP Xaverius Runtuwene mengatakan, razia tersebut akan dilakukan rutin setiap hari. Sebab, saat ini BNN menemukan indikasi pengedar narkoba menjadikan pelajar sebagai sasaran penjualan.
"Ini juga untuk kebaikan para siswa sendiri, demi masa depan," terangnya.
Razia tersebut berhasil menjaring 32 pelajar yang kedapatan berada di luar sekolah saat jam belajar berlangsung. Menariknya, salah satu di antara mereka merupakan pelajar sekolah dasar (SD).
Saat diinterogasi petugas, pelajar bernama Hendra itu mengaku menyesal dengan tindakannya. "Saya tobat tidak akan bolos lagi," ujar Hendra.
Dia mengaku bolos karena diajak saudaranya. "Saya cuma ikut saudara yang mengajak untuk bolos. Terus saya ikut. Tapi sekarang saya berjanji tak akan bolos lagi," kata Hendra sambil menangis.
Sementara, dalam razia tersebut, petugas menemukan empat gunting, satu obeng, empat korek api, dan tiga bungkus rokok. Kasatpol PP Xaverius Runtuwene mengatakan, razia tersebut akan dilakukan rutin setiap hari. Sebab, saat ini BNN menemukan indikasi pengedar narkoba menjadikan pelajar sebagai sasaran penjualan.
"Ini juga untuk kebaikan para siswa sendiri, demi masa depan," terangnya.
(zik)