Bangga Menjadi Paskibra
A
A
A
Meski usianya baru menginjak 16 tahun, dara cantik bernama lengkap Erza Lasoturia Anansih Mendrofa ini memiliki segudang prestasi. Siswi kelas 2 SMAN 2 Cimahi ini tak hanya pandai di bidang akademik.
Sederet pretasi juga telah Ia torehkan, termasuk saat terpilih menjadi angota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional mewakili Provinsi Jawa Barat. Ersa berkisah, sejak kecil Ia sudah bermimpi ing in menjadi anggota pa sukan pengibar bendera pusaka. Bahkan Ersa mengaku tidak per nah absen menyaksikan siaran langsung aksi pasukan pengibar bendera pusaka saat peringatan HUT 17 Agustus di Istana Negera.
“Jadi waktu kecil saya ga pernah kelewat buat nonton siaran lang sung pengibaran bendera merah putih 17 Agustus di Isatana negara. Waktu itu saya bilang sama orang tua pengen jadi pasukan pengibar bendera seperti yang di televisi,” ujar belia kelahiran Cimahi, 22 Januari 1998 ini mengenang. Hingga akhirnya, mimpi itu berhasil dia wujudkam melalui perjuangan panjangnan melelah kan.
Setelah beberapa bulan melewati serangkaian seleksi di tingkat kota dan provinsi, mulai dari fisik, pengatahuan, wawan cara, kesehatan, akhirnya Ersa menjadi bagian dari 66 orang anggota pasukan pengibar bendera nasional dari 33 pro vinsi di seluruh Indonesia. Saat itu, masing-masing provinsi mengirimkan dua orang per wakilannya. Dari Jawa Barat dia bersama satu perwakilan asal Kota Bandung berhasil menyisihkan ratusan bahkan ribuan anggota paskibra lainnya.
Dian Rosadi
Sederet pretasi juga telah Ia torehkan, termasuk saat terpilih menjadi angota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional mewakili Provinsi Jawa Barat. Ersa berkisah, sejak kecil Ia sudah bermimpi ing in menjadi anggota pa sukan pengibar bendera pusaka. Bahkan Ersa mengaku tidak per nah absen menyaksikan siaran langsung aksi pasukan pengibar bendera pusaka saat peringatan HUT 17 Agustus di Istana Negera.
“Jadi waktu kecil saya ga pernah kelewat buat nonton siaran lang sung pengibaran bendera merah putih 17 Agustus di Isatana negara. Waktu itu saya bilang sama orang tua pengen jadi pasukan pengibar bendera seperti yang di televisi,” ujar belia kelahiran Cimahi, 22 Januari 1998 ini mengenang. Hingga akhirnya, mimpi itu berhasil dia wujudkam melalui perjuangan panjangnan melelah kan.
Setelah beberapa bulan melewati serangkaian seleksi di tingkat kota dan provinsi, mulai dari fisik, pengatahuan, wawan cara, kesehatan, akhirnya Ersa menjadi bagian dari 66 orang anggota pasukan pengibar bendera nasional dari 33 pro vinsi di seluruh Indonesia. Saat itu, masing-masing provinsi mengirimkan dua orang per wakilannya. Dari Jawa Barat dia bersama satu perwakilan asal Kota Bandung berhasil menyisihkan ratusan bahkan ribuan anggota paskibra lainnya.
Dian Rosadi
(bhr)