Seniman dan Komunitas Bebersih Bandung

Senin, 17 November 2014 - 18:02 WIB
Seniman dan Komunitas Bebersih Bandung
Seniman dan Komunitas Bebersih Bandung
A A A
BANDUNG - Sejumlah musisi, seniman, dan komunitas kompak melakukan acara sosial movement “Bebersih Kota” di car free day(CFD) Dago, kemarin. Mereka bergabung dengan ratusan orang berkauskan hijau memungut sampah di sepanjang area CFD. Tak hanya itu, be berapanya mengecat median jalan sepanjang 600 meter, dari Cikapa yang hingga RS Borromeus. Pelaksana acara dari Atap Promotion Gio menuturkan, acara “Bebersih Bandung” di ge lar sebagai gerakan untuk menggugah kesadaran ma sya rakat terutama anak muda men jaga lingkungannya.

Sebagai anak muda, kata Gio sudah se patutnya sadar menjaga kotanya sendiri. “Kami bikin gerakan seperti ini supaya anak-anak muda di Bandung yang bisa tergerak berpartisipasi dalam kegiatan menjaga lingkungan. Dengan harapan tergerak menjaga kotanya sendiri,” ujar Gio kepada KORAN SINDO disela sela acara. Area car free day Dago dipilih ka rena lokasi ini menjadi salah satu pusat kegiatan warga Kota Bandung di akhir pekan. Di tempat tersebut, setidaknya dapat mengedukasi masyarakat dan mengajak mereka peduli lingkungan “Dengan begitu, acara ini men jadi trigger bagi mereka yang beraktivitas menyebarkan virus “movement” bebersih kota ini,” katanya.

Dia berharap, melalui helaran acara ini, ke depan ma syarakat di Bandung lebih sadar terhadap lingkungan sekitarnya. “Masyarakat, terutama anak muda di Bandung jangan nung gu disuruh, tetapi harus pu nya inisiatif. Kami hidup di sini harus ditunjukan dengan aksi,” ungkapnya. Di tempat yang sama, salah seorang musisi Kota Bandung Man Jasad mengatakan, komuni tas metal di Bandung ikut berkon tribusi pada acara ini, karena tugas menjaga lingkungan, kata Man, bukan hanya tugas pe merintah.

Tetapi semua la - pisan masyarakat. “Jadi komunitas metal tong ruang riung hungkul. Nah me lalui acara bebersih Bandung ini, sebagai bentuk kontribusi dari komunitas metal untuk mem berikan social investment bagi Kota Bandung,” ujar vokalis grup Band Jasad ini. Selain itu, acara pemasangan papan nama jalan dan papan imbauan dengan menggunakan aksara Sunda kuno, lanjut Man bertujuan menggugah kesadaran warga Bandung terhadap kebudayaan. Selama ini, sebagian besar masyarakat khususnya anak muda, tidak begitu paham dengan aksara Sunda kuno.

“Pemasangan aksara Sunda ku no di Jalan Trunojoyo dan Da go bertujuan agar anak muda care terhadap budaya sendiri. Bang ga apa yang kita punya,” ka ta Man. Untuk mempopulerkan kem bali aksara Sunda kuno, lanjut Man perlu upaya dari semua pihak, khususnya pe merintah. Meski saat ini beberapa Ja lan di Kota Bandung sudah ditulis dalam aksara Sunda kuno.

“Wali kota sudah ada kesadaran menggunakan aksara Sun da. Namun secara pribadi, sejak 2008 saya sudah menguman dangkan aksara Sunda kem bali. Nah untuk acara hari ini, hanya bagian dari propaganda,” katanya.

Dalam acara tersebut, penonton dihibur sejumlah musisi seperti Man Jasad, Pidi Baiq, Bu di Cilok, Indra Gatot, dan Ink Ro semary. Beberapa bintang ta mu seperti Edy Brokoli dan Man Jasad memimpin pasukan be bersih untuk mengecat median jalan di sepanjang Dago.

Mereka tampak berbaur dengan anak muda dari beragam komunitas di Kota Bandung. Selanjutnya, masih dalam rangkaian Bhineka Tunggal Ika Movement 2014, acara akan ditutup dengan acara “Big Bang Show” Bhineka Tunggal Ika yang akan digelar pada 22 November 2014 di Lapangan Tegalega.

Dian Rosadi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3245 seconds (0.1#10.140)
pixels