Bencana Mengancam, Kodim 0733 BS Semarang Siagakan 500 Prajurit
A
A
A
SEMARANG - Kodim 0733 BS Semarang menyiagakan 500 prajuritnya menghadapi potensi kerawanan bencana alam di seluruh wilayah Kota Semarang.
"Kami harapkan seluruh prajurit Kodim 0733 BS Semarang agar tanggap dan waspada terhadap kerawanan dan ancaman bencana alam yang setiap saat bisa melanda Kota Semarang. Kenali sejak dini potensi-potensi kerawanan yang dapat mengganggu masyarakat. Rencanakan cara penanganan dan upaya penyelamatan jiwa masyarakat," kata Dandim 0733 BS Semarang Letkol Inf Muhammad Taufiq Zega, saat Apel Siaga Bencana di Makodim 0733 BS Semarang, Senin (17/11/2014).
Selain itu, lanjut Taufiq, juga perlu disiapkan strategi penanganan pascabencana secara matang.
Dalam apel siaga tersebut, seluruh personel Kodim 0733 BS Semarang juga menyiapkan berbagai perangkat penanganan bencana, di antaranya dua perahu karet, truk pengangkut personel, ambulans, mobil jenazah, dapur umum, tenda peleton untuk penampungan pengungsi dan kendaraan patroli babinsa.
Selain mengecek kesiapan personel, Dandim juga menyaksikan langsung kemampuan personelnya menggunakan perangkat yang telah dipersiapkan.
Letkol Inf Muhammad Taufiq Zega menjelaskan, Kota Semarang mengandung kerawanan potensi ancaman bencana alam yang sangat kompleks, mengingat terdapat dataran tinggi yang rawan longsor dan dataran rendah yang memiliki potensi banjir dan puting beliung. Sedangkan di wilayah pesisir terdapat kerawanan pasang air laut yang berpotensi abrasi serta rob.
Dandim juga memaparkan daerah rawan bencana, antara lain tanah longsor yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Gajahmungkur, Banyumanik, Gunungpati, dan Ngaliyan. Sedangkan puting beliung kerap terjadi di wilayah Mijen, Sendangguwo, Tembalang, Kedungpane serta Gunungpati. Sementara, banjir biasa terjadi di kawasan Mangkang, Genuk, Semarang Timur, dan Semarang Utara.
"Kami harapkan seluruh prajurit Kodim 0733 BS Semarang agar tanggap dan waspada terhadap kerawanan dan ancaman bencana alam yang setiap saat bisa melanda Kota Semarang. Kenali sejak dini potensi-potensi kerawanan yang dapat mengganggu masyarakat. Rencanakan cara penanganan dan upaya penyelamatan jiwa masyarakat," kata Dandim 0733 BS Semarang Letkol Inf Muhammad Taufiq Zega, saat Apel Siaga Bencana di Makodim 0733 BS Semarang, Senin (17/11/2014).
Selain itu, lanjut Taufiq, juga perlu disiapkan strategi penanganan pascabencana secara matang.
Dalam apel siaga tersebut, seluruh personel Kodim 0733 BS Semarang juga menyiapkan berbagai perangkat penanganan bencana, di antaranya dua perahu karet, truk pengangkut personel, ambulans, mobil jenazah, dapur umum, tenda peleton untuk penampungan pengungsi dan kendaraan patroli babinsa.
Selain mengecek kesiapan personel, Dandim juga menyaksikan langsung kemampuan personelnya menggunakan perangkat yang telah dipersiapkan.
Letkol Inf Muhammad Taufiq Zega menjelaskan, Kota Semarang mengandung kerawanan potensi ancaman bencana alam yang sangat kompleks, mengingat terdapat dataran tinggi yang rawan longsor dan dataran rendah yang memiliki potensi banjir dan puting beliung. Sedangkan di wilayah pesisir terdapat kerawanan pasang air laut yang berpotensi abrasi serta rob.
Dandim juga memaparkan daerah rawan bencana, antara lain tanah longsor yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Gajahmungkur, Banyumanik, Gunungpati, dan Ngaliyan. Sedangkan puting beliung kerap terjadi di wilayah Mijen, Sendangguwo, Tembalang, Kedungpane serta Gunungpati. Sementara, banjir biasa terjadi di kawasan Mangkang, Genuk, Semarang Timur, dan Semarang Utara.
(zik)