Mendes PDTT Pantau Dampak Gempa 7,3 SR
A
A
A
JAKARTA - Gempa berkekuatan 7,3 SR yang melanda Halmahera Barat, Maluku Utara, membuat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar langsung melakukan komunikasi mendadak.
"Begitu mendapat kabar gempa di sejumlah kabupaten, saya langsung mengkhawatirkan kondisi masyarakat desa yang terkena dampak itu. Apalagi dikabarkan berpotensi menimbulkan tsunami," kata Marwan dalam keterangan persnya yang diterima wartawan, Sabtu (15/11/2014).
Menurut menteri asal PKB ini, hasil komunikasi dengan petugas bencana di Halmahera Barat dan Sulawesi Utara, dikabarkan sudah dalam kondisi aman, tidak ada kerusakan, tidak ada tsunami, dan tidak ada korban jiwa. Meski demikian, kata dia, musibah ini tetap menjadi perhatiannya.
"Tetap akan dipantau, mungkin ada daerah lainnya yang belum teridentifikasi," kata mantan anggota DPR ini.
Marwan mengatakan bakal selalu memantau pascagempa yang mungkin saja belum terindentifikasi dampaknya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jika itu terjadi, kata Marwan, pihaknya akan segera mempersiapkan kebutuhan masyarakat dan meninjau langsung kondisinya.
Saat gempa terjadi di sejumlah daerah, Marwan mengatakan sedang berada di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, untuk memberikan ceramah terkait program kerja kementeriannya.
"Saya langsung meminta staf untuk mencari tahu kondisi masyarakat, keadaan rumah warga perdesaan, infrastruktur, dan kerugiannya," ujarnya.
"Begitu mendapat kabar gempa di sejumlah kabupaten, saya langsung mengkhawatirkan kondisi masyarakat desa yang terkena dampak itu. Apalagi dikabarkan berpotensi menimbulkan tsunami," kata Marwan dalam keterangan persnya yang diterima wartawan, Sabtu (15/11/2014).
Menurut menteri asal PKB ini, hasil komunikasi dengan petugas bencana di Halmahera Barat dan Sulawesi Utara, dikabarkan sudah dalam kondisi aman, tidak ada kerusakan, tidak ada tsunami, dan tidak ada korban jiwa. Meski demikian, kata dia, musibah ini tetap menjadi perhatiannya.
"Tetap akan dipantau, mungkin ada daerah lainnya yang belum teridentifikasi," kata mantan anggota DPR ini.
Marwan mengatakan bakal selalu memantau pascagempa yang mungkin saja belum terindentifikasi dampaknya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jika itu terjadi, kata Marwan, pihaknya akan segera mempersiapkan kebutuhan masyarakat dan meninjau langsung kondisinya.
Saat gempa terjadi di sejumlah daerah, Marwan mengatakan sedang berada di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, untuk memberikan ceramah terkait program kerja kementeriannya.
"Saya langsung meminta staf untuk mencari tahu kondisi masyarakat, keadaan rumah warga perdesaan, infrastruktur, dan kerugiannya," ujarnya.
(zik)